**
Pov mikaAku ke kamar bukannya beristirahat malah duduk di kursi yang ada di balkon kamarku. Aku melipat lututku dan memeluknya.
Merasakan angin semakin dingin menghampiri tubuhku. Sosok itu muncul lagi di balkon kamarnya..
Ku perhatikan dia ku rekam dalam otakku agar menyimpan sebagai kenangan manis.
"Apa liat-liat..??" Ketus nya mungkin merasa jengah kuperhatikan
"Ngga papa kok.. cuma pengen liat wajah calon suami.." ujarku tersenyum
"Aneh.."
"Kak Vano..?? Panggilku dan ketika dia menatapku... "I Love You.. " ujarku lagi
"And i hate u" balasnya
" kakak benci banget yah sama aku sampe kakak ngga mau dekat-dekat aku lagi kayak waktu pertama kali kita ketemu.
"Iya gue benci banget ma lo hingga pengen banget elo hilang dari kehidupan gue.."
"Kakak ngga sedih kalo mika pergi.."
"Hmmm... ngapain gue sedih kalo orang yang gue benci pergi malahan gue akan senang.."
"Kak mika pernah bayangin kalo kaka itu bukan cuma jadi calon suami aku tapi jadi suami aku.."
"Jangan berkahyal terlalu tinggi.."
"Hahhaaa... iyaa kak.."
"Kak I love you.." ucap mika terakhir kalinya
"Dan jangan lupaiin mika..." kataku oelan sebelun masuk kedalam kamarku.
"Dasar aneh " celutuk Vano menyadari mika telah masuk ke kamarnya.
***
Seharian ini mika hanya di dalam kamar menyiapkan segala keperluaannya mengecek kembali isi kopernya.
Melihat dinding kamarnya yang ditempeli dengan foto-foto vano. Di lihatnya salah satu foto yang tertempel di dinding. Ia menariknya. Itu adalah foto hasil photobooth yang mereka lakukan beberapa bulan yang lalu. Ia mengusapnya dan menaruhnya ke dalam map dokoumen yang akan dia bawa.
***
Pagi ini keluarga mika sudah siap-siap untuk mengantarkan mika ke bandara.
Tante sandra dan om Hadi sudah datang berkunjung pagi tadi."Mika cepetan... entar ketinggalan pesawat." Panggil ka Angga melihatku memandang balkon tetangga sebelah atau balkon kamar vano
Hingga tepukan mamanya dirasakan dipundaknya.
" ayo Nak..""Ehh.. iya Mi.."
"Selamat tinggal kak vano calon suami.." batinku lalu masuk ke dalam mobil.
***
Vano terlambat bangun akibat semalam pesta di club merayakan kelulusannya. Hingga dia bangun siang.
"Siang Ma .. pa..." sapa Vano ketika melihat ibunya di maja makan kalo bukan karena lapar mungkin vano tak akan bangun.
"Mama kenapa Pa.." tanya Vano melihat ibunya sesegukkan.
" oh ini masalah mika.." jawab papanya
"Mangnya cewe aneh itu bikin ulah apa sampe mama nangis kayak gini."
"Biar Vano peringatin.."
"Hussh kau ini.. jangan sembarangan.."
"Trus..? Kata vano masih menyuap makan siangnya
" Mika pergi.. ngambil beasiswanya ke new york. Mamamu belum iklas mengeleoasin menantunya.."
Vano menjatuhkan sendok hingga terdengar bunyi nyaring. Seperti ada palu besar yang menghamtan jantungnya. Ia sesak.
"Kapan mika berangkat Ma.." tanya setelah beberapa saat.
"Tadi pagi-pagi sekali mama sama papa sempat menemui dia.. "
"kenapa dia pergi tanpa pamit..."
"Kenapa elo pergi tanoa bilang gue.."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Stuck To You - END
ChickLitKak, I love you... *Mikayla J. Robins I HATE U... *Revano Adam Smith