Part 19

752 59 9
                                    


PARK CHANYEOL

Sejak semalam aku tak bisa tidur kembali memikirkan apa yang Baekhyun ucapkan. Apa dia berusaha untuk menghidariku hingga dia harus pergi jauh ke negeri asing. Bukankah kita memutuskan untuk berpisah secara baik - baik, lalu mengapa dia harus menjauh dariku hingga meninggalkan dunia hiburan. Memikirkannya membuat kepalaku pening. Aku pun memutuskan untuk bersiap mengingat pukul 10 nanti akan berlatih dengan exo untuk konser ketiga kami.

Aku tiba di ruangan latihan sedikit terlambat. Kulihat mereka sudah berkumpul semua -eh tapi tunggu, aku tidak melihat Sehun disana. Ah, sudahlah mungkin dia terlambat. Aku bergabung dengan mereka semua.

"Baiklah. Kita sudah berkumpul, maari kita mulai" ucap Suho hyung.

Tunggu -mengapa Suho hyung memulai latihan ini tanpa Sehun?. -pikirku heran.

"Apa kita akan memulai latihan ini tanpa Sehun?" tanyaku ketika mereka mulai bersiap dengan formasi masing - masing.

"Ah! Sehun hari ini tidak ikut latihan, dia sudah bilang padaku jika dia izin" jawab Suho.

"Dia sakit?" tanyaku lagi.

"Ani. Sehun mengantar adiknya ke bandara"

Seketika tubuhku menegang mendengar jawaban dari Suho hyung. Aku bergeming. Yang ada dipikiranku saat ini hanya mengejar atau melepaskan. Jujur dalam lubuk hatiku aku tidak ingin berada jauh dari Nara, aku masih sangat mencintainya. Mana bisa aku tidak melihatnya. Setidaknya jika dia berada di sini aku masih lega karena bisa melihatnya secara langsung kapanpun aku mau, tapi jika dia berada di negeri orang itu membuatku tersiksa karena tidak bisa merasakan kehadirannya.

Sudah kuputuskan untuk mengejarnya, meski aku tidak bisa merubah keputusannya namun setidaknya aku dapat melihatnya untuk terakhir kalinya.

Aku membalikkan tubuhku menjauhi teman - temanku.

"Ya! Park Chanyeol! kau mau kemana huh?" suara Baekhyun terdengar memanggilku, namun kuhiraukan. Aku mempercepat langkahku untuk keluar dari gedung ini. Dalam hatiku berharap jika aku tidak terlambat untuk bertemu dengan Nara.

Setelah sampai di basement aku langsung masuk ke dalam mobilku lalu mengemudikannya menuju Incheon Airport. Butuh waktu 45 menit untukku sampai di Incheon Airport. Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan penuh, sungguh yang ada di benakku yaitu bertemu dengan Nara. Aku harus menemui dia jika tidak ingin menyesal.

Ponselku berdering namun kuhiraukan, aku tidak peduli siapa yang menelponku. Aku semakin mengebut di jalanan, tak jarang orang - orang memakiku dari luar sana. Aku tidak peduli. Beruntungnya kaca mobilku ini berwarna hitam jadi tidak nampak dari luar, sehingga tidak akan ada orang yang tahu jika di dalam mobil ini aku.

Aku melihat jam tangan rolex di pergelangan tangan kiriku. Pukul 10.25. Semoga aku tidak terlambat untuk melihat Nara. Lagi - lagi aku mendengar deringan ponselku -shit, siapa sih yang terus menghubungiku?. Dengan satu tangan aku merogoh saku celana jeansku untuk mengambil ponselku yang sejak tadi berdering. Sebelah tanganku masih focus pada kemudi, kakiku semakin kuat menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobil ini.

Aku mengerem mendadak ketika melihat seseorang yang hendak menyeberang. Hampir saja! Karena tindakanku tadi, ponsel yang sudah kupegang jatuh kebawah. Sialan.

Deringan ponselku tadi berhenti, aku memutuskan untuk membiarkan ponselku di bawah jok kemudi lalu kembali focus pada kemudi dan melajukannya dengan kecepatan 140 km/jam. Aku tidak pernah membawa mobil seperti ini, baru pertama kalinya untukku menyetir dengan kecepatan seperti ini. Tak lama aku mendengar kembali ponselku berdering. Shit. Akupun sedikit menunduk dan menggunakan tangan kananku untuk mengambil ponselku di bawah. Tanganku meraba lantai mobil namun masih belum menemukan ponselku. Hampir aku memegang ponsel yang terjatuh tadi, namun aku mendengar suara klakson yang memekakkan telingaku. Aku pun mendongak lalu membulatkan mataku terkejut saat melihat sebuah mobil yang melaju kencang juga dari arah kanan mobilku.

Don't go (Chanyeol x Seulgi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang