Tujuh

1K 108 0
                                    

Jennie terbangung tengah malam dari tidurnya karena handphonenya terus menjerit menandakan ada panggilan masuk.

Jennie meraba-raba nakas sambil tidak rela matanya terbuka dan tidurnya terganggu.

Pertama, ia melihat ini pukul setengah dua dini hari, sudah masuk hari senin yang berarti pukul 7 nanti dia sudah harus berangkat kantor.

Kemudian ia melihat nama pemilik panggilan di handphonenya, Jaewon.

Jennie ragu untuk mengangkatnya, tapi kemudian ragunya kalah dan Jennie mengusap layar handphonenya.

"Lo gak bisa liat? Ini jam 1 pagi? Apa lagi sih Jaewon?" Tanya Jennie dengan suara serak.

Hening.

Tidak ada jawaban dari seberang.

Jennie tadinya ingin mematikan sambungan telepon, tapi kemudian terdengar suara dari seberang.

"Jen." Suaranya parau.
"Gue kangen lo." Lanjut Jaewon.
"Plis, jangan tinggalin gue."

Jennie bengong mendengarnya. Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya bagi Jennie mendapatkan telepon dari Jaewon tengah malam gini.

Dulu waktu mereka masih pacaran, ketika mereka berantem, Jaewon pasti bakal selalu kayak gini.

Tapi sekarang, Jennie gak sangka, setelah dua bulan putus dengan Jaewon dan laki-laki itu masih menghubunginya tengah malam.

"Jaewon." Sapa Jennie

Tidak ada jawaban.

"Kita udah putus. Plis, jangan ganggu gue lagi. Ini bahkan udah 2 bulan sejak kita putus." Jennie selembut mungkin menjelaskan pada Jaewon.

"Gue cape Jae. Tolong." Jennie memohon pada Jaewon.

"Kalo lo tinggalin gue, mending gue juga tinggalin dunia ini. Apa gunanya? Alesan gue hidup di dunia ini tuh elo Jen. Kalo lo mau tinggalin gue..." Jaewon menggantungkan kalimatnya.

Mampus! Jennie langsung sadar dari kantuknya mendengar ucapan Jaewon.

"Yaudah. Besok kita omongin ya balik gue kerja." Jennie langsung memotong omongan Jaewon.

Meski tidak melihatnya, tapi Jennie yakin Jaewon yang di sana sedang tersenyum puas.

"Besok gue jemput lo di kantor ya." Nada bicara Jaewon berubah menjadi lembut.

"Gak usah kita ketemuan aja di..."

"Night Jennie. Sweet dream." Jennie yang belum menyelesaikan kalimatnya langsung dipotong oleh Jaewon dan sambungan telepon langsung terputus.

Jennie melemparkan handphonenya di atas kasur, tidur terlentang sambil menatap langit-langit.

Galau...

Dini hari kayak gini, Jennie dengan teganya nyuruh otaknya buat kerja.

Kemarin, Taeyong menyatakan perasaan pada dirinya. Rasanya pengen langsung Jennie terima tapi ia tersadar oleh kenyataan, kalau dia punya mantan macem Jaewon yang gak bisa langsung lepas dari dia gitu aja.

Pacaran 2 tahun bukan waktu yang sebentar kan?
Dimana sih ada awal pacaran yang gak manis? Sama kayak hubungan Jennie dam Jaewon dulu.

Tapi makin ke sini, Jennie makin ngerasa kalo Jaewon ternyata really over protective ke dirinya.

Iya kalo over protective doang sih santai. Ini problemnya, Jennie sama sekali gak bisa punya temen cowok.

Sekali pernah, Jennie ketahuan di anter pulang sama temen SMA nya karena abis reuni. Reaksi Jaewon? Marah banget. Bahkan gak jarang dia juga ngomong kasar ke Jennie dan berani main tangan.

Cewek mana yang tahan?

Jennie berusaha tahan ketika tahu latar belakang Jaewon bersikap kayak gitu itu seperti apa.

Tapi ya lama-lama kalo dikasarin terus kan jengah. Akhirnya 2 bulan lalu Jennie minta putus.

Tanpa disangka, Jaewon mengiyakan keputusan Jennie. Jennie merasa lega karena ternyata mereka baik-baik aja.

Tapi (lagi) beberapa hari lalu, Jaewon selalu kayak gini. Teleponin Jennie tengah malem sambil rengek-rengek.

Dari awal keputusan Jennie buat udahan sama Jaewon pun ya Jennie pengen pergi dari kehidupan cowok itu, ya mana mau juga balikkan. Ditambah sekarang ada Taeyong yang meskipun belum resmi jadi pacarnya tapi Jennie udah ada rencana nerima Taeyong.

Tapi Jennie sekarang bener-bener mikir buat terima Taeyong. Masalahnya, Jaewon udah liat Taeyong kemarin pas cowok itu nganter pulang Jennie dan Jennie sangat kenal Jaewon itu orangnya nekat.

Jennie gak mau kalo sampe Taeyong di apa-apain sama Jaewon.

Jennie menghela nafasnya. Berat banget idupnya.

























Taeyong di apa-apain Jaewon?
Maksudnya....?


















Di celakain itu maksudnya bukan yang aneh-aneh.
Tolong gais, ini gue niatnya drama bukan komedi...
Wkwkwkwk

Unintended; Blackpink - NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang