Dua Belas

865 110 1
                                    

Sore itu di rooftop...






Jisoo melangkah gontai masuk ke dalam gedung apartemennya.

Serius, Jennie jutekin dia dan ini udah hari kedua Jennie kayak gitu.
Dia bahkan nolak makan siang bareng kayak biasa. Jangankan makan siang, tiap ketemu Jisoo aja Jennie pasti ngasih tatapan sinis.

"Si Jennie kenapa sih?" Tanya Wendy yang kebingungan sama sikap Jennie.

"Lagi pengen sendiri kali. Udah gak apa-apa kok gak akan lama." Jisoo berusaha menenangkan Wendy.

Sebenernya Jisoo tahu kalo sikap Jennie kayak gini berarti dia cemburu sama Jisoo, dan kalo cemburu berarti Jennie suka sama Taeyong.

Lift sudah mengantarkan Jisoo ke lantai 3. Tapi bukannya masuk ke apartemennya, Jisoo malah naik tangga menuju rooftop.

Perempuan itu duduk di atas dipan yang ada di rooftop. Melepas high heelsnya dan memosisikan badannya seperti bersandar dan ditahan oleh kedua tangannya.

Pengen curhat soal masalahnya sama Jennie tapi ke siapa? Gak mungkin kan ke Taeyong?

Ke Johnny...

Tapi kayaknya cowoknya itu lagi sibuk parah yang Jisoo gak tau sibuk apa?
Buktinya chat Jisoo gak di bales-bales. Di read juga masih belum.

Tapi kemudian Jisoo mengambil handphonenya dan membuka roomchat dengan Johnny.

Chat dari 10 hari lalu belum di read?!

Ini orang kemana sih? Handphonenya ilang apa gimana?

Johnny

Gak di read lagi
Sialan
Kangen :(

Johnny
Hai cantik❤
Mbb
(Read)

Mbb
Maaf bosen bales?
:(

Johnny
Eh?
Aku gak bilang itu ya
Itu bukan aku yg bilang gitu

Habisnyaaaa :(
Kemana aja sih?
Gak kangen?

Johnny
Kangen gak yaaaa?
Wkwkwk
Jangan cemberut mulu
Nanti cantiknya ilang

Kalo cantiknya ilang gimana?
Mau ditinggal?

Johnny
Ih?
Sensi banget yang lagi kangen

Cepet pulang
Ditungguuuu❤

Akhirnya chatnya di bales dan Jisoo malah gak jadi curhat soal Jennie.

Ya abis bingung mulainya darimana? Apalagi Jisoo tipe males ngetik chat panjang.
Jisoo menyimpan handphonenya di atas tasnya. Kemudian ia mendengar suara pintu terbuka.

Jisoo membalikkan badannya melihat ke arah pintu dan mendapati Taeyong sedang berjalan ke arahnya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Taeyong pada Jisoo.

"Yeh suka-suka. Emang ini rooftop nenek lo?" Jawab Jisoo.

"Bukan. Rooftop ortunya Rose ama bang Taeil." Taeyong kriuk garing kek kerupuk.

"Ha.ha.ha." Jisoo tertawa garing nyaingin garingnya Taeyong.

Kemudian hening.
Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Taeyong dengan posisi berdiri bersandar pada dinding, Jisoo masih duduk di dipan.

"Maafin gue Jis." Ujar Taeyong tiba-tiba. Jisoo hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Gara-gara gue, lo jadi di diemin Jennie." Lanjutnya.

"Anjirlah gue kira apa. Gak apa-apa. Si Jennie mah besok-besok juga baik lagi." Jawab Jisoo santai, padahal agak enggak santai juga pikirannya.

"Terus kenapa muka lo sedih gitu?" Taeyong kepo.

Jisoo terdiam beberapa saat.

"Emang bagi cowok, cinta pertama itu penting ya?" Tanya Jisoo tiba-tiba.

"Enggak tau sih." Jawab Taeyong singkat.

"Kok gak tau? Lo cowok bukan sih? Bukan lagi ya? Berarti selama ini mantan gue..." Jisoo berusaha mencairkan suasana yang mulai serius.

"Gue cowok anjir Jis! Mau gue buktiin?" Taeyong nantang sambil tertawa.

"Gak tau sih. Tapi kalo bagi gue mah biasa aja. Maksudnya ya kalo gue ketemu lg sama cinta pertama gue, gue paling cuma nostalgia dikit 'oh dia orang pertama yang gue suka.' Terus abis itu ya udah." Jelas Taeyong.

"Kenapa sih?" Taeyong mulai khawatir.

Jisoo terdiam sambil menundukkan wajahnya.

Taeyong menyunggingkan senyumnya.

"Butuh gak?" Ujar Taeyong tiba-tiba membuat Jisoo mengangkat wajahnya. Kemudian Jisoo mengangguk.

Taeyong duduk di sebelah Jisoo.

Taeyong sangat tahu. Dari dulu, kalo Jisoo lagi sedih banget yang cewek itu butuhin cuma satu, bahu untuk sandaran. Entah siapapun itu.

Makanya Taeyong menawarkan bahunya. Setelah duduk di sebelah Jisoo, cewek itu langsung menyandarakan kepalanya pada bahu Taeyong.

"Lagi kenapa sih sama si Johnny?" Tanya Taeyong.

Jisoo mulai bercerita dari datengnya kak Seola ke apartemen yang bikin mereka gak jadi piknik, terus kak Seola yang tiba-tiba mandi dan ganti baju di rumah Johnny, sampe Johnny yang bilang kak Seola itu kakak ipar dan cinta pertama.

Taeyong cuma mangut-mangut denger cerita Jisoo.

"Gue gak tau sih mana yang bener antara kakak ipar atau cinta pertama? Atau 22nya bener? Atau 22nya bohong?" Jisoo galau sendiri.

"Ya lo pacaran sama dia selama ini masa gak tau kakak iparnya?" Tanya Taeyong.

"Dia gak pernah ngobrol soal kakak ipar. Dia cuma bilang kalo dia punya abang namanya Hansol dan dia sayang banget sama bang Hansol." Jawab Jisoo.

"Huuuuh..." Taeyong mengehal nafasnya panjang.

"Kok kisah cinta kita gini amat ya Jis." Taeyong ngeluh.

((Jangan salahin author))

Keduanya terdiam. Hening beberapa saat sampai Taeyong memecahkan keheningan.

"Apa kita balikan aja ya?"

Jisoo kaget denger omongan Taeyong sampe dia ngangkat kepalanya dari bahu Taeyong.

"Mau gak balikan sama gue gak Jis?" Tanya Taeyong sambil menatap Jisoo.

Jisoo membalikkan kepalanya menghadap Taeyong. Menatap Taeyong kemudian sedikit tersenyum.

"Should we?" Tanya Jisoo. Taeyong mengangkat sebelah alisnya.













Hening sesaat kemudian.




Pletak!

Jisoo mendaratkan sentilan keras di dahi Taeyong.

"ANJIR! SAKIT BANGET!" Taeyong menjerit sambil menggosok-gosokan tangan ke dahinya.

Jisoo terkekeh.

"Kalo kita balikan Johnny gue mau dikemanain?" Ujar Jisoo.

"Idih, Johnny gue..." ledek Taeyong.

"Lo juga itu Jennie udah jutekin gue gitu, masa lo nya malah balikan sama gue. Sia-sia dong gue mengorbankan persahabatan gue." Lanjut Jisoo.

"Ah gak asik lo mah gak bisa di ajak becanda." Taeyong masih mengusap-usap dahinya.

"Lagi lo becandanya receh banget kek kek kembalian micin!"
















Unintended; Blackpink - NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang