Akhir pekan ku berlalu dengan baik, ditandai dengan keberhasilan ku menjadi anggota BEM.
Di senin pagi, ku mulai aktifitas seperti biasa. Hari itu ada kuliah pagi.
Sejak aku menjadi anggota BEM waktu ku terkuras banyak kuhabiskan di kampus. Banyak diadakan rapat rapat untuk membahas acara pelantikan BEM. Masih sama dengan aku yang tidak terlalu banyak menyumbangkan argumen untuk acara tersebut. Sudah tak ku ingat lagi aku dijadikan sebagai apa. Ku ingat hari itu Rabu pelantikan dilakukan di hall. Acara itu dipimpin oleh ketua BEM yang baru siapa lagi kalau bukan pujaan hati kak yudha. Acara demi acara berlalu hingga tiba pada saat sambutan ketua BEM. Sepenggal kata yang kuingat "mulai dari sekarang kita berada di satu perahu yang sedang mengarungi lautan, dimana aku sebagai nahkoda dan kalian semua mempunyai peran penting untuk keselamatan kapal ini. Dan didepan sana akan ada banyak ombak dan badai. Kita lihat siapa yang akan tetap bertahan di perahu ini". Sentak ku terkesima denga kata kata yang diucapkan "aku akan bertahan diperahu mu senja ku" batin ku dalam hati.
Acara pelantikan selesai, aku dan teman teman kembali ke kelas untuk melanjutkan kuliah. Waktu itu aku bersama mega, teman sekelas ku yang berasal dari Bali.
Target utama untuk anggota BEM yang baru waktu itu adalah perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Kami semua menyusun rencana akan mengadakan kegiatan untuk perayaan tersebut.
Aku jadi sering pulang malam setelah menjadi anggota BEM.
Ternyata sebelum diadakan kegiatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia kami diwajibkan untuk mengikuti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan).
Sore itu kami selesai kuliah pukul 15.00, aku bersama teman teman menuju parkir. Ku ambil handphone di saku seragam ku karena bergetar,ku lihat ada massage dan ku buka ternyata pesan dari ketua BEM yang berisi pengumuman akan diadakan rapat pkl 15.30 di hall kampus.
Ku putuskan untuk ikut rapat.
Seperti biasa aku pilih tempat duduk di pojok yang tidak terlalu tersorot. Aku pilih duduk disamping mega dengan alasan nanti ketika rapat aku bisa ngobrol sama mega. Karena sebenarnya aku tidak begitu tertarik mengikuti rapat tersebut.
Rapat berlangsung dengan hikmat, mereka saling bertukar pendapat, sedangkan aku dan mega asyik becanda sampai aku tak sadar kalau sekarang aku dan mega sedang diperhatikan oleh semua yang hadir disitu karena suara kami yang lebih keras dibandingkan suara ketua bem. Mega yang sudah menyadari kalau kami menjadi pusat perhatian diam, disenggol tangan ku oleh mega lalu baru aku sadar semua mata menuju aku.
"Kalau emang gak niat ikut rapat, saya persilahkan keluar sekarang. Dari pada ganggu konsentrasi yang lain" aku baru tau ekspresi galak nya senja ternyata serem juga
Kutundukkan pandangan ku. Lama kami hanya terdiam, dan aku benar benar merasa malu. 15 menit kemudian rapat dilanjutkan.

YOU ARE READING
You_Im
RandomDisenja, tepat saat matahari tenggelam. Ku saksikan bersama nya, orang yang ku kenal dengan penuh perhatian nya dengan gagah dia ungkapkan untaian tanya yg harus ku jawab. "Mau kah kamu selalu ada di samping ku ketika senang atau susah?, mau kah kam...