why 22

53 4 0
                                    

"Tidak usah sayang, yang penting nafasku masih bisaa bersatu dengan udara di bumi ini" ucapku lagi...

Dia menangisss sejadi-jadinya, entah aku yang tidak bisa melihat tapi dia yang merasakan kesakitan..
"Aku mohon kamu jangan nangis sayang" ucap ku menenangkan dia,
"Apa aku boleh pulang?" Ucapku, dia tidak menjawab
"apakah aku boleh pulang feb?" Ucap ku lagi, tak ada jawaban
"Yaampun feb kamu masih disitu?, apakah aku boleh pulang?" Tanyaku yang mulai geram kepadanya...

"Aku udah jawab dari tadi ball, aku ngangguk dari tadi bego" ucap febby membuat aku geleng-geleng kepala

"Kamu gemesin dehhh, kan aku gabisa liat kamu sayang" ucap ku pelan
"Oh iyaaa maafin" ucapnyaa

Aku merasakan adaa benda hangat yang menempel ke pipi ku,

Mwhh

Oh ternyata febby mencium ku...

"Ayo kita pulang" ucapku, dia memapahku perlahan. Tetapi tetap saja aku menabrak entah itu tembok atau tiang...

kak rezza menjemput kita berduaa,

Rumah🏡

"feb kamu bisa antarkan aku ke air?" tanya ku kepada febby
"

mau apa bal" ucapnya
"Aku mau solat febb ayo kita wudhu lalu kita solat berjamaah" ucapku, dia menuntunku menuju toilet ...
Aku mengambil segayung air dan memulai wudhu

Author pov on...
Febby menyiapkan alat solat di samping kasur dan meletakannyaa, febby menuntun iqbaal menuju tempat solat dan mereka mulai solat.

sunggu khusuknya mereka solat hingga salam..

"Ya Allah, mungkin ini cobaan buat hamba" ucap iqbaale di dalam hati, iqbaale meraba muka febby yang di baluti oleh kerudung dan mencium keningnya.

"Walau aku tidak bisa melihat, aku akan selalu menjadi imam yg selalu menjaga mu" ucap iqbaale yg mengelus pipi febby...
Tangan iqbaale mulai terbasahi oleh air mata febby.

Tiba-tiba telfon rumah berdering, hingga akhirnya febby mengangkatnya..

"alhamdullilah..."
.
.
.
Maaf yang non islam yaaa😂😂

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang