-1-

640 28 1
                                    

"uhm, shawn. sorry, but i have to go now." ucapku seraya menutup pintu kamarnya.

"why?" tanyanya menahan tanganku.

"aku, uhm. ada yang harus ku lakukan dikampus." jawabku memegang tangannya.

"baiklah. aku akan menemui mu dikampus siang nanti."

aku hanya tersenyum padanya.

..

sebenarnya aku tak benar-benar pergi ke kampus pagi itu. aku hanya berusaha untuk pergi darinya, karena aku tak tahan melihatnya menatap foto mantannya sedangkan ia memelukku dengan erat.

aku benar-benar merasa bodoh. kenapa aku memiliki perasaan semacam ini. dan begitupun hubungan kami. sangat bodoh. kami hanyalah teman yang berbagi kecupan dan pelukan. apa sebenarnya hubungan ini. aku pun tak mengerti.

aku selalu mencoba untuk memiliki hubungan dengan orang lain. tetap saja aku tak merasakan apa-apa. aku hanya merasa hidup saat bersama shawn. aku lelah seperti ini.

..

aku pulang ke rumah. aku tak punya siapa-siapa, aku hanya tinggal bersama sepupuku saja, luna. ia mengetahui jika aku tidur di apartmentnya shawn.

"jessline. apakah kau tak lelah?" tanyanya.

"kau bisa membacanya dari wajahku bukan?" tanyaku balik.

"jess, sekali-kali kau harus perduli dengan dirimu sendiri."

"uhm. ya. aku tau." aku pergi ke kamar mandi.

..

dibawah air yang mengalir, aku teringat disaat kami berciuman. apakah ia merasakan hal yang sama? maksudku, apakah ia merasakan apa yang ku rasa. kenapa aku sebodoh ini. mengapa ia menciumku terus menerus dan kenapa juga aku tak bisa melepaskannya? kenapa disaat ia memelukku, terasa seakan ia tak ingin melepasku walau sedetik? begitu banyak pertanyaan dibenakku. tapi tak pernah berani sedikitpun aku menanyakannya.

ingin rasanya aku keluar dari segala perasaan yang sama sekali tak ku mengerti ini. aku akan mencoba sekali lagi untuk memiliki hubungan dengan orang lain.

..

aku pergi ke kampus setelahnya. saat aku ke perpustakaan, dari jauh aku sudah melihat shawn duduk. sepertinya ia telah lama menungguku. entah bagaimana aku berhadapan dengannya kali ini.

"jess!" sapanya.

"uhm, hi shawn. apa kau menungguku?"

"seperti yang kau lihat. kemana saja kau jess? aku hampir mati menunggumu disini" ucapnya dengan tawa indahnya.

"sorry. apa kau baik-baik saja?"

"ya. sepertinya. aku ingin mengajakmu nonton sore ini. apa kau bisa?"

"uhmm"

"ayolah jess" bujuknya seraya mencubit pipiku.

"ah jadi kau pergi ke kampus hanya untuk mengajakku nonton? ugh. baiklah."

..

"ah sial. kau mengajakku nonton film horror? shawn. kau keterlaluan." aku mencubit perutnya dengan kencang.

"aww! haha. chill jess. santai saja ini hanya film. haha." ia tertawa seraya memainkan rambutku.

"ahh menyebalkan sekali!"

..

selama film berlangsung, aku hanya diam dan memejamkan mataku saat scene nya mulai horror. dan saat scene ghostnya muncul, aku refleks memeluknya. aku bisa merasakan tangannya memelukku dan kemudian shawn berbisik padaku,
"ini hanya film, dan tenang aku ada disini"

aku hanya diam dan terasa hatiku berdebar-debar dikala ia berucap "tenang aku ada disini".



...to be continue...

.
.
.


[give your vomments after read this story. i'll appreciate it so much and i hope you like it. lots of love❤]

feelings. [SM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang