Keesokan harinya..
Ini hari pertamaku berstatus pacar orang ya walaupun pura-pura. Telfon pertama dari Shawn sudah ku terima dan kini aku harus mengantri mengambilkan makan siangnya di kantin.
Dengan membawa makan siangnya aku berjalan ke arahnya dan betapa anehnya ini. Semua orang memandangi kami. Mereka merasa heran melihat kami berdua. Mungkin kabar kami pacaran telah tersebar ke seluruh sekolah. Huh!
Begitu aku menaruh makanannya dimeja, Shawn menarik tanganku dan membuatku duduk disebelahnya.
"Hey bodoh. Kau harus memainkan peran dengan baik."
Aku mengangguk. "Sorry."
"Heh tapi kenapa mereka semua melihat kita" tanyaku risih.
"Diamlah. Kau menganggu makan siangku kalau kau terus berbicara."
Uh sial. Tak berapa lama marco datang ke kantin dan langsung melongo saat melihatku yang sedang makan siang bersama Shawn.
Shawn menyadari kedatangan marco dan dengan cepat menggenggam tanganku yang berada di atas meja. Uh kenapa ini. Rasanya sangat aneh.
Terlihat dengan jelas wajah kesal marco. Kemudian ia bersama teman-temannya keluar dari kantin.
"Hufh" aku menghela nafas.
"Sudah. Aku hendak ke kelas." Shawn langsung pergi.
Dan aku terdiam sendirian disana bingung dengan apa yang terjadi.
Jam pulang sekolah sudah tiba. Aku harus segera ke kelas Shawn karena aku harus memberikannya catatan matematika ku kalau tidak aku bisa ditendangnya. Hiks.
"(Y/n)!" Teriaknya.
What the fak. Dia memanggil namaku dengan jelas.
"Hmm?"
"Mau kemana kau?!"
"Eh?"
"Kau ini bodoh ya. Kau harus pulang denganku mulai sekarang!"
"A...apa?!"
"Kau harus pergi kepasar menyiapkan bahan makananku."
"Oh...o...oke." Sialan kau.
Kami pergi kepasar. Ia hanya menunggu didepan pasar dan menyuruhku untuk berbelanja sendiri dipasar.
Begitu selesai, dia menyuruhku untuk membawa belanjaan itu sendirian dan mengikutinya sampai ke rumahnya.
"Ahhhhh... Kau ini keterlaluan sekali." Ucapku kesal.
"Apa kau bilang?"
"Ah tidak. Kau...kau salah dengar." Untung saja dia tidak mendengarnya.
"Bodoh." Ia mengambil belanjaannya dan masuk ke dalam rumahnya tanpa berkata-kata.
Huh kesal kesal kesal! Aku sungguh kesal dengannya!
Keesokan harinya (Hari kedua minggu pertama)
Sydney bingung melihatku yang hanya menundukkan kepala dari awal jam pelajaran.
"(Y/n)!"
"Huh?"
"Kau kenapa" tanyanya bisik-bisik.
"Aku... Aku hanya bingung dengan keputusan yang ku ambil, menjadi pacar pu..."
Sydney segera menutup mulutku yang hampir mengucap kata 'pura-pura''.
"Ish! Kau ini bodoh sekali. Bagaimana jika yang lainnya dengar?"
"Hoaaaammmhhh!!!" Aku tak sengaja berteriak.

KAMU SEDANG MEMBACA
feelings. [SM]
FanfictionSHAWN MENDES FANFICTION (18+) Smut fanfict so be wise reader my loves❤ Thx! xx