two weeks boyfriend (part 1)

220 8 0
                                    

You as the main character of this story.

...

Aku melangkah hendak masuk ke dalam kelas dan tiba-tiba saja tanpa sengaja aku berpapasan dengan cowok yang paling aku benci sejagad raya.

"Hi baby!" Sapanya dengan kedipan mata yang super ngeselin.

Aku hanya melewatinya tanpa menghiraukannya sama sekali.

Hih emang dasar tu si marco. Kapan berhenti gangguin gue sih tu anak. Ngga capek apa dari smp gangguin gue mulu. Ucapku kesal ngomong sendiri.

"Dih lu sok kecakepan banget (y/n) hahaha." Goda Sydney seraya tertawa.

"Ih lu mah. Lu kan udah tau betul syd."

"Mending lu cari cowok gih. Biar dia berenti gangguin lu." Ucapnya tanpa beban sambil makan snack.

"Aaahhh lu tau kan syd gue ini males banget pacaran." Ucapku membaringkan kepalaku di atas meja.

"Ya mau gimana lagi. Kalo lu mau bebas dari marco lu harus cepet cari cowok."

Dasar tu si sydey seenaknya aja nyuruh gue nyari cowok. Dipikir gampang apa. Huh. Tapi ada benernya juga sih ya hmm.

Keesokan harinya..

"Hi (y/n). Good morning. Wow tanpa sengaja kita selalu bertemu seperti ini ya, hm apa kita memang jodoh?. Hahaha."

Lagi-lagi aku bertemu cowok ini.

"Hmmh marco, kayaknya itu hanya suatu kebetulan aja so jangan terlalu disalah artikan."

"Ah paling kamu cuman malu mengakuinya, iya kan?"

"Marco please stop, aku mau lewat."

"Heh (y/n) kenapa sih kamu selalu menghindar dari aku?" Marco memblokade jalanku.

"Stoppp. Jangan kayak gini. Aku.... Aku tu....." Aku mulai mencari-cari alasan.

"Aku apa?" Tanyanya.

"Aku.... Aku sudah punya pacar!"

Seketika atmosphere disekitar kami diam melongo ke arahku. Anak-anak pada ngeliatin gue.

Marco menahan tawa. "Pa...pacar? Hahahaha. Sejak kapan kamu punya pacar? Udahlah (y/n) kamu kenapa sih bohong kayak gitu."

"Si....siapa bilang aku bohong!" Jawabku menantangnya.

Marco hanya menahan tawanya.

Hih sialan ni orang.

Tiba-tiba ada cowok yang lewat dan tanpa fikir panjang langsung saja aku menggandeng tanganya.

"Nih! Ni cowok aku! Udah deh marco, lebih baik lo minggir sana."

Marco terdiam dan segera aku melewatinya. Masih dengan menggandeng tangan cowok yang lewat tadi.

Aku membawanya sampai ke tempat yang agak sepi.

Masih menggandeng tanganya, aku menghela nafasku.

"Eh" aku baru sadar tanganku masih menggandengnya dan segera aku melepaskannya.

Jujur aku masih belum fokus dengan wajahnya karena fikiranku hanya terfokus agar bisa menghindar dari marco, hingga baru ini aku melihat wajahnya dengan jelas.

Dan...

"Haaah?"  Aku terkejut melihatnya hingga terjatuh ke lantai. He is so handsome, oh god.

Wajahnya begitu dingin, menatapku seakan aku tak berarti apa-apa. Fuck.

"Hey, stupid."

Wtf ia baru saja memanggilku bodoh.

feelings. [SM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang