💞💞💞
"kok bisa bareng jeno pulangnya?" tanya jaemin ke mina untuk yang kelima kalinya. untuk kelima kalinya mina juga diam.
jaemin datang ke rumah mina dengan satu flashdisk berisi film yang ia dapat dari warnet. hanya dengan teriakan, "pakde, jaemin punya film baru!" jaemin langsung disuruh masuk ke rumah. karena memang sudah dekat dari kecil, jaemin dianggap anak sendiri oleh ayah mina.
sekarang, mereka bertiga; jaemin, mina, dan ayah mina menonton doctor strange di televisi. pertanyaan jaemin dari tadi tidak dibalas mina. mina hanya memusatkan perhatiannya ke televisi.
"tadi siapa yang nganter pulang?" akhirnya ayah mina bertanya ke putrinya. jaemin merasa dirinya menang saat ini. ia pikir ia akan tahu jalan cerita jeno yang mengantar mina pulang.
mina yang sedari tadi diam akhirnya menjawab, "jeno, yah. temen mina." mina sempat melirik jaemin. jaemin diam senyam-senyum sendiri.
"oh, temen," ayah mina manggut-manggut saja, "kok nggak bareng jaemin?"
jaemin yang tadi yang senyam-senyum sendiri langsung kicep. dari tiga belas hal yang jaemin takuti, ayah mina masuk urutan atas.
"jaemin lagi pacaran, yah. lupa sama temen." ujar mina ketus. kemudian melotot ke jaemin.
jaemin yang dipelototi langsung diam.
hening.
hanya suara benedict cumberbatch yang terdengar. sampai ayah mina bersuara, "lah, dek mina kapan punya pacar?"
"AYAAAHHH!"
💞💞💞
"lo masih marah, na?" tanya jaemin ke mina, "nana kalo marah cepet tua lo,"
sudah jadi kebiasaan jaemin memanggil mina dengan nana saat mereka hanya berdua. hanya dan hanya jaemin yang boleh memanggil mina dengan nana.
"ya menurut ngana," balas mina ketus.
"ih, kan jeje udah minta maaf," ujar jaemin sok imut. tapi emang imut, sih. ya gimana ya. mina geli sendiri.
jeje menjadi nama panggilan jaemin dari jaemin sendiri. hanya dan hanya mina seorang yang boleh memanggil jaemin dengan jeje.
mereka ada di lantai dua rumah mina. menatap bintang-bintang yang bertebaran. romantis.
tapi ini sama jaemin, nggak ada romantis-romantisnya.
"jeje iyuh," mina menjauh dari jaemin. kemudian melempar bantal ke arah jaemin. "gara-gara elo, ya, je, gue bareng jeno. iihh" mina ngelempar bantal lagi.
"iih, jeje kan udah minta maaf," kata jaemin lagi senyum nyengir, membuat mina tersenyum. padahal maunya diemin jaemin. "bukannya nana seneng pulang sama jeno? jeno kan cogan."
"iih jeje!" mina mendekati jaemin terus mencubit laki-laki itu.
"sakit, miiinnaa," jaemin menggeliat kayak ulat. berusaha menghindar dari cubitan mina.
sampai akhirnya mereka duduk di balkon lagi, menatap taburan bintang lagi.
"move on, nana." nasihat jaemin ke mina. ia menatap perempuan di sampingnya. "nggak selamanya kan lo sayang ke mark."
"kok gue bodo banget ya, je," sesal mina
"emang," ujar jaemin acuh. satu tamparan mendarat di punggungnya. "enggak deng, mina nana thayang kan pinter kan cerdas istimewa."
mina tertawa kecil apasih jaem mendengar kata-kata jaemin, tapi kesedihan tampak di wajahnya, "gue minta putus ke mark, gue pikir mark nggak mau putus, eh doi dengan santainya bilang ya udah putus aja dan gue cuma bilang ya udah putus habis itu udah selesai. bubar bar bar bar." mina merentangkan tangannya.
"gue pikir, mark bakal nggak mau putus, kayak yang di film-film, terus balikan lah, ini, argh, kzl." mina memendam kepalanya di dada.
jaemin menenangkan mina, "hush, hush, hush cowok masih banyak. jeno juga cowok."
"iih, jaemin nyebelin." mina memukul lengan jaemin.
"tadi gue mau nangis, di depan jeno. bayangin, jeje, coba bayangin. malu pisan neng ):" kata mina menatap jaemin.
"lah, kok pake nangis segala?" jaemin mengelus kepala mina.
"lah nanti nggak ada yang jemput gimana..."
akhirnya mina menceritakan ke jaemin detailnya pulang dengan jeno. jaemin hanya mendengarkan perempuan di sampingnya bercerita sampai akhirnya dia pulang.
"move on, nana." ujar jaemin, sebelum mina menutup pintu rumah.
"soon."
💞💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
dekat | na jaemin [lengkap]
Fanfictionif things are meant to be for you, no matter how you are, it will be, and will always be for you. [lowercase indeed] [copyright 2017 by mightydita]