💞💞💞
semenjak malam itu, malam di mana jaemin meminta mina untuk move on, mina lebih sering termenung. tidak mempedulikan sekitarnya. diam memikirkan jodoh. jodoh. jodoh jodoh.
apa gue nggak punya jodoh ya.
semuanya punya pasangan kok gue nggak ya.
jodohku.. maunya ku dirimu.
yha jomblo.
ah, pasti nanti ketemu.
mungkin jodoh gue ketemunya nanti pas gede, bukan pas sma.
ia masih terus diam termenung. sekarang, saat lari aja, mina masih memikirkan itu.
"move your ass," kata jaemin saat menyalip mina. mina hanya menengok haheho. ia sendiri tidak ingat ini putaran yang ke berapa. dirinya sudah lelah, lalu memilih untuk jalan, sampai akhirnya peluit berbunyi.
"min," sapa eunbin. mina menengok ke eunbin, "lo 10 putaran."
"makasih ya, bin." mina tersenyum ke arah teman akrabnya itu. lalu ia meneguk air minum yang sudah dibawanya.
"min," sapa eunbin lagi.
"hm," min menengok ke eunbin.
"lo nyadar nggak sih?" eunbin mendekat ke mina, wajahnya penuh selidik.
"eh?" mina bingung. eunbin juga jadi bingung.
"tuh, diliatin dari lapbas." eunbin menunjuk dengan dagunya.
mina langsung menengok ke arah lapangan basket. ia melihat jeno dan timnya sedang duduk di tribun basket. "oh, mereka lagi latian ya, finalnya nanti malem kan?"
eunbin yang menyadari mina nggak nyambung cuma bisa geleng-geleng, "duh, min."
"kenapa, bin?" tanya mina polos, nggak konek.
eunbin mengelus dada, bersabar, karena temannya rada telmi, "min, dari tadi jeno liat ke sini."
"ya terus?" mina masih memegang botolnya, lalu meneguk air minum.
eunbin menepuk jidatnya ni bocah kenpa gusti, kemudian ia menggoncangkan tubuh mina, "min, lo kenapa sih? dari kemarin diem mulu. nggak konek kalo diajak omong. loading lo lama bet."
mina sudah menghabiskan air minumnya, kemudian ia menatap eunbin, "nggak kenapa-napa,"
eunbin mengembuskan nafas panjang. mohon bersabar ini ujian.
"yauda ya gue bilangin ya," eunbin mengambil nafas panjang, "uhm, min, gini ya, min, dari tadi, tuh, itu tuh yang di lapbas.."
"iya, yang di lapbas, ngapain, bin?" mina dengan santainya bersandar pada tembok pembatas membuat eunbin sebal pada sikap mina.
"JENO NGELIATIN KE SINI!" eunbin setengah teriak, tapi suaranya tercekik pada akhirnya.
mina hanya menatap eunbin dengan matanya membulat, "serius?"
tanggapan mina yang mulai konek membuat eunbin tersenyum lebar, "iya, duarius. kayaknya doi ngeliatin lo, deh."
mina tertawa cekikikan, "alah apaan sih bin, pagi-pagi nggak boleh baper."
KAMU SEDANG MEMBACA
dekat | na jaemin [lengkap]
Fanfictionif things are meant to be for you, no matter how you are, it will be, and will always be for you. [lowercase indeed] [copyright 2017 by mightydita]