Akhir-akhir ini Ayah dan Ibu shani sering menghabiskan waktu senggang nya dirumah. Mungkin proyek pekerjaan mereka sudah mulai selesai."Ayaah, malam tahun baru ini shani boleh yaa ikut teman-teman." ucap Shani sambil merangkul leher Ayahnya dari belakang dengan manja dan duduk disampingnya. Maklum, ia sering kesepian dirumah karena Ayah dan Ibunya mendapatkan proyek yg besar.
"Memangnya, kalian mau kemana sih?" Tanya Ayahnya yang sedang mengusap rambut indah putri semata wayang nya.
"Mau liburan, Yah. Di villa keluarganya Gracia. Kita mau bikin Pajama Party gitu yah. Tapi isinya cuma aku, Gracia, Okta sama ci Desy aja. Hehe."
"Gamau bikin acaranya disini aja sayang? Ayah sama Ibu kan masih kangen kamu." ujar Ibu membawa cemilan kesukaan shani untuk menonton disore ini.
"Hm, aku juga kangen sama kalian. Tapi sudah janji sama mereka."
"iyasudah, tak apa. Asal kamu bahagia kenapa engga?" sambil menyuapi Shani sepotong brownies yang baru saja Ibunya buat.
Ibu pun mengedipkan mata kepada Shani memberikan tanda bahwa mengizinkan ia pergi bersama teman-teman."Makasih Ayah, makasih Ibu. Kalian terbaikkkkk, Shani sayang kaliaaan!" Shani pun memeluk Ibunya, dan menemukan keanehan. Ibunya semakin hari bertambah gemuk.
"Ibu juga sayang kamu Shani, si calon Kakak yang cantik."
Shani seketika tersedak mendengar yg diucapkan Ibunya. "calon Kakak? Asyiiik aku mau punya Adik, jadi Ibu sedang hamil?" Tanya Shani yang menaikan sebelah alisnya tanda tak percaya mendengarnya.
"iya sayaang, ini jalan ke 9 bulan. Hehe, ga kelihatan emang?" Jawab Ibu yang memutar badan nya bagai princess yg melihat gaun indahnya. Ibunya pun tertawa kecil melihat ekspresi Shani yang kaget mendengar akan punya Adik kecil. Di benaknya, Shani begitu merindukan suara jerit tangisan anak kecil, sepintas Shani mengingat Zara. Zara adalah Adik kecil kesayangannya yang telah meninggalkan keluarganya untuk selamanya. Dulu saat mereka kecil, Shani dan Zara sering main ke danau dekat rumah nenek saat Shani liburan sekolah. Naik perahu ketengah danau sambil makan cemilan, canda tawa Shani dan Zara seketika memudar saat ada seseorang tak dikenal mengejar mereka yg hendak pulang kerumah nenek. Shani dan Zara berlari dengan kencang ketakutan sampai suatu ketika tali sepatu Zara terlepas.
"Ci chaniiiiiii, tungguin. tali sepatu Zara copot, Ci." Teriak Zara dengan suara parau ditambah isak tangisnya itu
"Kita udah gaada waktu lagi, Zara. Orang itu ngejar kita." Jawab Shani dengan nafas yang tak teratur.
"Zara cape lari terus, Ci." Mukanya memerah karna kelelahan dan tangisan ketakutan tak kunjung berhenti.
"Zara naik ke punggung Cici yaa, Ci Shani gendong kamu." Lalu shani jongkok di depan Zara bersiap untuk menggendong adiknya tersebut.
Zara pun menuruti apa pinta Shani saat itu, ketakutan itu membuat Shani hilang keseimbangan dan tersandung ranting pohon. Seketika Zara dan Shani terjatuh. Tapi naas, saat terjatuh kepala Zara terbentur batu yang amat besar dan ia tak sadarkan diri. Ayah yang kebetulan mencari Shani dan Zara langsung shock melihat keaadaan Zara. Ayahpun membawa Zara kerumah sakit, tapi takdir berkata lain. Zara tak bisa diselamatkan karna kehabisan darah. Shani pun tak henti hentinya menyalahkan dirinya sendiri yg lalai menjaga Zara. Adik semata wayang.
Kejadian itu sangat cepat dan teramat pahit. Tak terasa sudah 8 tahun Zara tiada, Shani yang masih belum sepenuhnya menerima kepergiannya kadang masih kepikiran kejadian itu.
"Zara, Ci Shani kangen kamu." Tangisnya dalam hati.
--------------
Pagi ini terlihat Shani dan teman teman nya sudah diruang kelas. Shani yang sedang fokus membaca novel merasa sedikit terganggu oleh keributan kembar Titan, Okta dan Desy.
"Ci, malam tahun baru ini jadi kan lo ikut Pajama Party? Duh gak sabar banget gueeee." tanya Gracia yg sedari tadi make up dan membentuk alisnya.
"Jadi, ortu dah kasih izin." Jawab Shani tanpa menoleh ke arah Gracia.
"Wah, tante Veranda udah dirumah? Proyeknya udah selesai yaa?" Tanya Desy sambil mengerjakan tugasnya, maklum kebiasaan buruk Desy itu ngerjain PR disekolah, hehe.
"Udah Cidey, 3hari yang lalu mereka pulang setelah 7 bulan gue ditinggalkan kesibukannya. Tapi mereka punya kabar baik buat gue"
"Kabar baik?" Tanya Okta dengan wajah penasaran akan cerita Shani.
"Yuhuuu, gue bakal punya Adik lagi. Ibu lagi ngandung sekarang, udah jalan 9 bulan. Cepat yaaa." pipi Shani merona membayangkan betapa lucu adiknya kelak.
"Wah, serius lo?" Tanya Gracia antusias dengan cerita Shani.
"iya, ngapain bohong. Gue gak pernah bohong." ujar Shani mengacak-ngacak rambut Gracia yang sedari tadi belum selesai make up.
"Shan, lu udah ikhlas kan soal anu? Hmm, soal Zara?" tanya Desy yg dari tadi nyontek gak selesai.
"Sedikit, tapi gue bingung mau ngasih nama apaan buat adik kecil gue." Shani pun langsung membuka hp nya dan mencari di google arti nama bayi.
"Yaelah, nanti aja sih di pikirinnya. Masih lama ini ngelahirin nya nyokap lo." celetuk Desy dengan santainya
"Ah, lo mending kerjain dulu PR nya baru ngomong. Lagian ngerjain PR disekolah, PR tuh dirumah!" Okta pun menjitak kepala kembaran nya itu diikuti ketawa kedua temannya yang lain.
"Di rumah waktunya tidur, bukan nya belajar." Jawab Desy yg kesal sambil mengusap-usap kepalanya.
"Ngeles mulu bisanya." Okta pun kembali ke tempat duduknya berasal sambil mengambil buku pelajarannya.
"Bodo!" Desy pun mengerucutkan bibirnya dan menyalin PR yang gak selesai itu.
"Ribut mulu nih kalian kembar Titan, bikin mood baca novel gue tragis. Wkwkwk" tawa Shani yg mengembang.
Bel sekolah pun berbunyi, tandanya memulai pelajaran. Shani Indira Natio, ya itulah nama panjang si gadis berambut panjang ini. Manis, semua orang menyebut senyum indah nya itu manis. Sebagai ketua Osis, dia jauh dari kata sombong ataupun banyak tingkah. Pribadinya yang baik membuat image nya tak pernah turun pamor.
--------------
Hari ini pelajaran bu Natalia, seorang guru kimia yang terkenal cantik ga ketolong dan killer bukan main. Diapun seorang wali kelas di kelas Shani. Tapi, tumben jam segini ia baru masuk. Biasanya 5menit sebelum bell, ia udah dateng. Dan sekarang, dia baru dateng dengan seorang yang baru di lihat, atau mungkin itu anak baru.
"Pagi anak-anak. Hari ini, kalian kedatangan teman baru. Sini masuk, nak. dan perkenalkan diri di depan teman kamu." bu Natalia pun datang dengan membawa murid baru yang akan menempuh dikelas ini.
Lalu masuklah seorang gadis, bertubuh jenjang dan berambut pendek ke dalam kelas tersebut.
"Perkenalkan saya Ratu Vienny Fitrilya, saya murid pindahan dari Bandung. Mohon bantuan nya yaa. Terima kasih." Dengan senyum manisnya Viny menyapa teman baru dikelasnya
"baik, silahkan duduk di belakang sebelah Shani. Itu yang deket jendela."
Dan pelajaran pun di mulai dengan seksama. Shani dan Viny pun saling berkenalan dan mengikuti pelajaran dengan seksama.
--------------------------------
Sekian dulu yaa ff ini, maklum masih newbie hehe. Vote atau komen yaa semisal ada yg kurang hehe. Ide kalian sangat membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Vin ( END )
RandomMengapa takdir ini begitu menyiksaku? - Ratu Vienny F