"Gracia tadi ngedenger pembicaraan kita yaa?" ucap Yupi yg kaget melihat Gracia dan kembar Titan pergi dari bangku disebelahnya.
"Bagus lah, kalo perlu Shani nya yg denger pembicaraan kita. Lebih cepat lebih bagus kan?" ujar Nadila dengan senyum sinisnya. "Udah lah, gausah peduliin mereka. Mending kita lanjutin makannya. Gue masih laper gara gara semalem ga makan, haha" lanjut Nadila.
Setelah Gracia mendengar pembicaraan 2 gadis itu, ia langsung berlari ke toilet. Hatinya hancur mendengar pernyataan tersebut, ia tak bisa membayangkan apa yg akan terjadi pada sahabatnya kalau tahu kenyataan ini.
Desy yg tahu jika Gracia sedih pasti mengunci diri di toilet, ia pun langsung mengetuk pintu toilet dengan kasarnya
Tok. Tok. Tok
"Graciaaaaa, lu di dalem kan?" Sahut Desy.
"Gre, bukaaaa. Ini gue sama Cides, Gre" tambah Okta.
Gracia yg tahu kedua temannya yg datang ia pun langsung membuka pintu, ekspresi wajahnya yg sendu ditambah mata yg sembab membuat kembar Titan khawatir melihatnya.
"Cideeeey. Hiks. Hiks" ucap Gracia yg menangis di pelukan Desy.
"Kenapa Gre? Kamu kenapa jadi nangis gini?" Tanya Okta.
"Tadi ngedenger omongan mereka, hiks. Mereka bilang kalo ci Shani anak si perebut ayah mereka, hiks." Jawab Gracia yg nangis sesegukan.
"Siapa yg ngomong, siapaa?" tanya Okta yg penasaran mendengarnya.
"Udahlah Gre, mereka mungkin sirik sama Shani makanya ngomong kaya gitu. Itu ga bener sama sekali Gre, udah yah berhenti nangisnya" ucap Desy yg menenangkan. Gracia hanya menganggukan kepalanya dan mengusap air mata di pipinya.
--------------
"Vin, bangun yuk. Kita makan" ajak Shani, Viny hanya mengerang manja. Shani tersenyum tipis melihat respon Viny langsung mengacak ngacak rambut Viny.
"Sayaang, mulai nakal ya aku suruh makan malah diem aja" Shani mencubit gemas pipi Viny.
"Awww. 5 menit lagi plis"
"15 menit lagi bel masuk"
Viny kaget mendengar ucapan Shani langsung terbangun dari tidurnya. Shani hanya tertawa kecil.
"Suapin dong" pinta nya manja.
"Makan sendiri lah, udah gede" ejek Shani.
"Gamau, aku mau di cuapin mama Chaniiiii"
"Yaudaaah, buka dong mulutnya. Aaaaa" ucapnya menyuapi makanan ke mulut Viny. "Aku nanti sore mau belanja keperluan buat sabtu ini. Kamu mau temenin aku kan?" tambahnya.
"Sore ini yaa? Hm."
"Mau yaaaaaa" mohon Shani memelas. Viny tersenyum melihat ekspresi yg ditunjukan Shani dan menganggukan kepalanya.
"Makasih sayaang" ucapnya langsung mencium pipi Viny. Viny yg sedari tadi bengong, mukanya memerah tanpa disadari.
-------------
Viny pov
Sore ini, aku menemani bidadariku membeli perlengkapan Pajama Party nya. Ia sangat menantikan acara itu, makanan dan camilan yg di belinya amat banyak. Duh, aku baru tahu kalau genk mereka itu banyak banget makannya.
"Banyak banget kamu belanjanya?" Tanyaku heran.
"Biasalaah, kembar titan tuh makannya banyak. Udah gitu kita kita tuh doyan ngemil. Hehe"
"Makan yg banyak yaa, biar makin gemay" ku cubit pipinya gemas dan seketika mukanya memerah. Bidadari ku lucu sekali kalau lagi malu malu gini.
Ayah Shani calling...
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Vin ( END )
AcakMengapa takdir ini begitu menyiksaku? - Ratu Vienny F