Sepuluh tahun sudah Shani berumah tangga dengan Viny, mereka dikaruniai 2 putri cantik. Kini keduanya hidup rukun dan damai, walau ketakutan Shani masih meradang. Ia takut terjadi perpisahan diantara mereka.Hubungan Shani dengan keluarganya, masih seperti dulu. Shani masih memutus hubungan dengan keluarganya di Indonesia. Walaupun Papa Boby menerima Shani seutuhnya, apalah daya kalau Ayah kandungnya belum menerima kenyataan ini. Ayah Kinal masih mencari cara agar membuat hubungan Shani dengan Viny rusak, tapi itu tak mampu. Cinta mereka begitu kuat.
"Ma, Vio nyebelin banget hari ini. Huft." ucap Eve yg tiba-tiba memeluk Shani yg sedang duduk di sofa.
Vio menghampiri Shani dan Eve, lalu duduk di samping Shani. "aku gak ngapa-ngapain , dia aja yg manja."
Eve menyilangkan kedua tangannya di dada, "Iiiiih! Itu tadi apa? Aku tadi mau main ayunan dulu di taman sama Ori, tapi di tarik pulang sama Vio. Kan aku kesel, huft."
"Duh Eve, kalo pulang sekolah. Pulang kerumah dulu, Eve. Kalo Mama repot nyariin kita gimana? Nanti Mommy marah gimana?" Ucap Vio.
"Tuh kan, Ma. Vio marah-marah terus." ucap Eve merajuk. Shani hanya tersenyum melihat keadaan anak-anaknya. Walaupun mereka bukan dari rahim Shani, tapi Shani menyayangi mereka lebih dari dirinya sendiri.
"Enak aja! Aku kan cuma nasihatin, Eve." gerutu Vio.
"Mommy pulaaaang!" Teriak Viny menghampiri Shani dan kedua putri kembarnya.
Setelah melahirkan si kembar, Viny lebih sering menghabiskan waktunya di kantor di banding dirumah. Karena anak cabang perusahaan Viny semakin banyak dan Shani pun tidak bisa bantu banyak. Shani membagi tugas dengan Viny, Shani yang merawat anak-anak dan Viny yang bekerja.
Eve dan Vio berlari kearah Viny lalu menubruk tubuhnya. "Mommy, kangen banget!" Teriak Eve dan Vio bersamaan. Viny tersenyum manis melihat keakrabannya.
"Mommy juga, yuk kita masuk ke dalam." ucap Viny. Viny dan anak-anak berjalan ke arah Shani yang duduk di sofa, Viny langsung duduk disebelah Shani. Perlahan jari jemarinya memeluk Shani dari samping.
"Indira, aku kangen." bisik Viny pada Shani lalu mengecup pipi Shani. Shani tersenyum manis, lalu mencium balik pipi Viny.
"Aku juga." bisiknya.
"Ada yang mau Mommy omongin sama kalian semua." ucap Viny tiba-tiba, suasana menghening.
"Cabang perusahaan Mommy yang di Indonesia mengalami sedikit krisis , jadi per minggu depan kita se keluarga pindah ke Indonesia." lanjut Viny.
"Yah, kenapa dadakan? Padahal udah punya teman dekat di sekolah, Mom." ucap Vio melemas .
"Padahal kan Eve masih seru main sama Ori, nanti gabisa ketemu Ori lagi kalau pindah." ucap Eve sambil menundukkan kepalanya.
"Maaf ya kesayangan Mommy, tapi Mommy gak bisa merubah keputusan ini." ucap Viny.
"Mommy gak bisa ngertiin kita!" Ucap Vio dan Eve bersamaan, lalu mereka berlari ke kamar sambil menangis.
"Ada apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Shani.
"Ada seseorang yang masuk ke perusahaanku di Indonesia, dan berusaha menghancurkannya. Kamu tahu sendiri, Papa terlalu percaya sama orang." ucap Viny.
"Seperti itu, baiklah aku akan menyicil membereskan perlengkapan dan surat surat kepindahan kita." ucap Shani.
"Kamu memang pasangan terbaik, gak salah aku cinta sama kamu Indira."
********
Hari ini, Viny dan keluarga kecilnya pulang ke Indonesia. Dan akan menetap lama disana. Viny telah mempersiapkan semuanya untuk tinggal disana. Surat kepindahan sekolah kedua putri cantiknya pun sudah selesai, karena Viny membayar orang untuk menyelesaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Vin ( END )
RandomMengapa takdir ini begitu menyiksaku? - Ratu Vienny F