Part 16

630 64 5
                                    

Shani pov

Hari ini waktunya Viny cek kandungan, semakin hari semakin besar kehamilan Viny. Padahal baru minggu kemarin ketahuan hamil, dan semenjak hari itu nafsu makan Viny melonjak. Badannya pun semakin membesar sesungguhnya aku kasian, takut susah cari baju Viny nya.

"Ma, pokonya abis cek kandungan aku mau makan ramen. Titik!" Ucap Viny.

"Kamu makan ramen terus deh kayanya akhir-akhir ini. Makan yg lain aja ya, ok?"

"No no no" Viny menggelengkan kepalanya, kalau sudah begini mode badmood Viny akan segera dimulai. Duh, pucing pala dedek :(

"Kamu harus makan sayur sayang, gak kasian sama tuan putri nya?" Tanyaku pada Viny yg lagi mode badmood. Udah mulai susah di rayu kalau Viny kaya gini, padahalkan mie gak bagus buat kesehatan anak-anakku walaupun ku tahu kadang di dalam semangkuk ramen ada tambahan telur atau sayuran lainnya.

"Ih orang dedeknya nih yg mau makan ramen". Selalu jawaban itu yg di lontarkan dari bibir Viny, alasan yg amat bagus tapi membosankan. Orang hamil gini-gini banget, huft. Untung sabar.

Akupun berjongkok dihadapan Viny lalu mencium perutnya yg semakin buncit, "duh dedeknya mama, jangan makan ramen terus ya. Makan sayur enak loh, okay?" Ucapku.

"Yah mamaaaa" ucap Viny kecewa. Maaf ya sayang, demi kesehatan si dedek. Kami pun beriringan memasuki ruang periksa dokter.

"Selamat siang Nona Viny, selamat siang Nona Shani" sapa hangat dokter tersebut. "Siang dok" jawab kami.

"Mau langsung di USG?" Tanya dokter.

"Boleh dok, gak sabar mau liat dedek" ucap Viny langsung tiduran diatas tempat periksa. Aku hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Viny saat ini, ok baru ku lihat sisi manjanya Viny ternyata seperti ini. Melebihi manjanya aku padanya, ahh dedek pucing.

Dokter itu mengeluarkan alat yg menyambung ke sebuah tv kecil buram lalu mengusapkan di daerah perut Viny, mungkin itu yg dinamakan alat USG. Terlihat siluet kecil dari tv buram itu, terlihat ada 2 bulatan disana bergerak-gerak. Mungkinkah itu calon anakku?. "Syukurlah, janinnya sehat. Kelihatannya mereka kembar nona" ucap dokter.

Puji syukur ku panjatkan, aku sangat senang mendengarnya. Awalnya aku hanya membayangkan mempunyai 1 anak, tapi ternyata aku diberikan anak kembar. Walaupun bukan aku yg merasakannya, tapi aku tetap senang.

"Aaaaak Indira, aku punya 2orang tuan putri" teriak Viny langsung memelukku.

"Tapi apakah anakku perempuan dokter?" tanyaku penasaran.

"Hm, mungkin beberapa bulan lagi baru bisa liat jenis kelaminnya Nona. Ah sebaiknya aku memanggil kalian Nyonya, karena kalian akan menjadi orang tua" ucap dokter baik hati itu. Aku masih gak habis fikir kenapa dokter ini selalu membantu kami dari awal, padahal kami sejenis. Seperti dokter pribadi, tapi ya begini adanya. Aslinya ia dokter kandungan, terkadang aku periksa hal lain di luar kandungan. Hehe

"Ah terima kasih banyak dokter Clara, kau sungguh dokter terbaik yg pernah ku temui" ucapku. Ya namanya dokter Clara yg mengurusi keluarga kami, maaf ya sebelumnya ku samarkan namanya.

"Sama-sama Nyonya Shani. Nyonya Viny, saya akan berikan anda resep vitamin buat dedeknya ya. Harus makan makanan yg bergizi pokonya" ucap dokter Clara.

"Kalo ramen boleh dokter?" Tanya Viny.

"No. Seharusnya orang hamil gaboleh terlalu banyak makan mie, kasihan bayinya kalau terlalu banyak makan makanan yg bermicin"

Viny menganggukkan kepalanya tanda patuhnya, yes aku menang!! Hehe terima kasih dokter Clara.

"Kalau begitu kami permisi ya dok, bulan depan Check up lagi" ucapku sambil mengulurkan tanganku ke arah dokter Clara.

Thank you, Vin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang