Author Pov
Aisyah menghela napas, berusaha membuang bayangan pemuda yg bernama Ari. Namun, entah mengapa, semakin kuat dia berusaha membuang bayangan wajah Ari, semakin kuat pula bayangan pemuda itu menghantui pikiran dan perasaannya. Ketampanan wajahnya, senyumnya yg manis, sikap nya yg humoris. Ah, segala apa yg ada pada pemuda itu, terasa sulit sekali bagi Aisyah utk melupakannya.
Aisyah Pov
"Gila! Kenapa gw jdi gini? Knp gw jadi gk bisa lupain tuh cowok?" Keluh Aisyah seorang diri sembari menggaruk-garuk kepalanya yg gk gatal.
"Aduh... gw barusan janji sama Azka, kalo gw bakal berusaha bahagiain dia. Tapi kenapa gw jdi inget mulu ama org lain?"
"Ais... Aisyah... !" Dari luar terdengar suara mama nya memanggil.
"Ya, ma?"
"Sudah ganti baju belum?"
"Belum, ma."
Author Pov
Pintu kamar Aisyah terbuka dari luar mama nya masuk ke dalam
Wanita separoh baya yg tampak awet muda dan cantik itu mengerutkan kening, melihat putrinya masih mengenakan seragam tengah duduk termenung di tepi ranjang."Lho, memangnya sedari tadi kamu ngapain?" Tanya mama sembari memandangi wajah Aisyah dg penuh pandang penuh selidik, seakan berusaha mencari tau, apa yg tdi dilakukan oleh putrinya di kamar. Sampai-sampai putrinya belum juga berganti pakaian. Padahal, hampir setengah jam lamanya Aisyah berada di kamar.
"Gk, ma. Gk ngapa-ngapain kok..."
"Gk ngapa-ngapain kok blum gnti-gnti pakaian? Lgi mikirin apa sih kamu?" Tanya sang mama dg mata yg masih memandang Aisyah, terus berusaha menyelidik dan mencari tahu.
"Gk, ma. Ais gk mikirin apa-apa."
"Benar kamu gpp?"
"Bener, ma. Ya udh, Ais mau gnti pakaian dulu, ya."
"Yaudah. Cepetan gnti pakaian nya, ntar keburu dingin lho makanannya."
"Iya, ma. Iya..."
Sang mama pun keluar dari kamar Aisyah, untuk memberi waktu pada putri nya. Dan memang, kali ini tak ada lima menit berselang, Aisyah telah keluar kamar dg sudah mengenakan pakaian rumah.
At Ruang Makan
"Ma..."
"Ya?"
"Nnti sore, Ais boleh gk jenguk Azka?"
"Boleh."
"Makasih..."
"Sama siapa?"
"Sendiri."
"Teman2 kamu?"
"Ya, nnti biar Ais hubungi mereka deh."
"Ya sudah, sekarang kamu makan dulu..."
"Ya, ma."
Aisyah pun menurut. Dengan ditemani oleh sang mama yg senantiasa penuh perhatian dan cinta kasih, Aisyah menyantap makan siangnya. Setelah makan siang, Aisyah dan mamanya duduk santai di ruang keluarga sambil ngobrol dan menyaksikan acara televisi. Namun belum lama Aisyah dan mamanya ngobrol, telepon rumah berbunyi. Segera mama Aisyah beranjak bangun utk mengangkat pesawat telpon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Aqilah || INH X AA✔
Teen Fiction[COMPLETED] Seorang Aisyah Aqilah harus membahagiakan seorang Naufan Raid Azka, yg merupakan temannya disisa hidupnya. Hidup nya terus berjalan seiring waktu dan bertemu dengan seorang Ari Irham, dan perlahan sosok Ari Irham membuat Aisyah Aqilah me...