PART 4

2.4K 117 1
                                    

Aisyah langsung menemui mamanya.

"Bagaimana, sayang?"

"Hhhh... sudah,Ma."

"Lalu?"
"Ya, Ais di suruh menunggu."

"Menunggu?"

"Ya."

"Mksdmu?"

"Ya, menunggu apakah dihubungi lgi atau tdk."

"Hm, begitu?"

"Ya. Kalau dihubungi, itu berarti Ais llus seleksi thp pertama utk selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap kedua. Tapi klau tdk, ya artinya Ais tdk llus sleksi..."

"Ohhh..." sang mama manggut-manggut.

"Jadi, hari ini sudh slesai? Tdk ada acara lainnya lgi?"

"Iya, ma."

"Terus, apa rencana kita selanjutnya...?" Tanya sang mama.

"Tidak ada, Ma."

"Kamu mau jalan-jalan dulu?"

"Tidak, Ma."

"Jadi kita langsung pulng?"

Aisyah mengangguk.
Mama Aisyah tidak langsung mengajak Aisyah pergi. Tetapi terlebih dahulu dia menemui Herlin utk menanyakan, apakah masih ada acara yg harus diikuti oleh putriny atau tidak.

"Untuk hari ini sudah, Bu. Nanti akan kami beri kabar..."

"Kalau begitu, kami boleh pulng?"

"Ya."

"Baiklah, terimakasih..."

"Sama-sama, bu."

"Permisi..."

"Mari..."

Mamanya Aisyah pun kembali menghampiri putrinya dan mengajak Aisyah pergi meninggalkan kantor Century Production.

***

Author Pov

Aisyah bersama dg papa dan mamanya sedang menyantap makan malam mereka, ketika iPhone milik Aisyah yg berada di kamar tidurnya terdengar berbunyi. Mulanya Aisyah bermaksud membiarkan, namun karena iPhone nya terus berbunyi, akhirnya Aisyah pun memanggil salah seorang pembantu rumahnya.

"Bi...bibi... Bi Enin...!"

"Ya, non?" Dari arah dapur, pembantu rumahnya menyahuti. Tidak lama kemudian pembantu yg bernama Enin pun muncul ke ruang makan dimana Aisyah dan kedua org tuanya berada. "Ya, non? Ada apa?"

"Tolong ambilkan ponselku."

"Apa, non ransel?"

"Ponsel."

"Ponsel itu apa sih non? Sejenis makanan seperti kelepon ya, non?"

"HP, nin..." kata mamanya Aisyah menjelaskan.

Aisyah Aqilah || INH X AA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang