The Trouble

6 0 0
                                    

Part 15

Jeon Jungkook tetap men-scroll apple keluaran terbaru miliknya. Meski beberapa kali terjeda oleh sebuah pesan dan panggilan seseorang. Seperti sekarang.. bahkan Jungkook berdecak kesal. Aktivitasnya menyaksikan gambar gambar kekasih masa lalunya agak terhambat.

Kelasnya mengajar telah sepi sejak beberapa menit yang lalu. Jungkook tahu dia tidak ada kesibukan nanti jadi dia memilih berdiam diri di sini. Toh di apartemennya juga senyap. Yang ada Jungkook hanya berpindah lokasi , tiada merubah kekosongan hatinya. Hati yang masih ditinggalnya pada Yoohyun, namun apakah gadis itu juga tetap menyimpannya. Jungkook pun tak tahu. Kesempatan mengobrol bagi mereka saja sangat langka.

Jungkook kembali berpikir dalam. Matanya yang sempit menerawang ke arah luar jendela. Terlintas apa yang telah dilaluinya selama beberapa tahun terakhir. Semua yang dapat ditangkap netra memang berganti tapi tidak dengan perasaannya. Utuh.

Lantas takdir mempertemukan keduanya lagi. Jungkook. Bolehkah dia berharap.

@Jungkook's apartement

Dengan lemas Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari lift. Jam sudah menampilkan pukul 9 malam, tubuh Jungkook sudah tak bisa diajak berkompromi. Lelah sekali. Mendarat di kasur ialah cita cita Jungkook saat ini. Maka ia mempercepat kakinya melaju menuju apartemennya. Beberapa pintu tertutup, tapi tak sedikit pula yang terbuka lebar dan riuh. Jungkook cuma menggeleng melihat
kelakuan tetangganya.

Lima jengkal lagi Jungkook tiba di depan apartemennya manakala seorang gadis yang mengurai rambutnya yang panjang duduk bersandar di depan pintu sembari menundukkan kepalanya. Mungkin tengah tertidur. Dan yang lebih mencengangkan di samping gadis tersebut ada sebuah koper. Siapa? Jungkook tak merasa akan kedatangan tamu. Walau ragu Jungkook mendekati sang gadis, menepuk pundaknya perlahan dan bergumam lirih.

"Iya oppaaaa.. "
Teriak si gadis kaget. Wajahnya sedikit pucat, layaknya tersihir mulutnya tak mampu bergerak kembali. Ketika sosok Jungkook yang juga menatapnya terkejut tampak di depannya. Nyata.

"Untuk apa kau kemari?"
Jungkook menaruh secangkir cappucino di atas meja. Meski terlihat enggan toh pemuda itu menyajikannya untuk tamunya tersebut.

Gadis itu mendongak, memajang wajah bermakna 'apa salahnya'. Sementara Jungkook duduk dan menatap keluar. Memalingkan wajah dari sosok yang tak diinginkannya.

"Lalu kenapa? Aku hanya ingin bertemu tunanganku, dimana letak kesalahanku? Jungkook-ssi'"

Nadanya sangat enteng serta penuh tekanan pada kata 'tunanganku'. Adalah Lee Ahrae, gadis yang resmi menjadi tunangan Jungkook sebulan yang lalu. Sebenarnya hubungan mereka terjadi atas dasar 'perjodohan' dimana sebelumnya kedua orangtua Jungkook meninggal dalam kecelakaan pesawat menuju Amerika. Ayahanda Lee Ahrae merupakan pengacara yang mengurus hak waris orangtua Jungkook. Dengan belas kasihnya , Jungkook yang sebatang kara dibantu oleh ayah Ahrae setelah satu tahun menetap di Amerika.

Bukan kemiskinan yang menimpa Jungkook. Bahkan 12 cabang perusahaan mendiang ayahnya masih berdiri dimana mana. Hanya saja... Jungkook tak sampai hati menolak pernyataan cinta yang saat itu diucapkan langsung oleh Ahrae di depan kedua orangtua gadis itu. Alhasil mereka telah mengikat diri satu sama lain.

Namun sekarang Jungkook terjebak oleh keputusannya sendiri. Ia mungkin akan sulit lepas dari kondisi ini. Apalah dayanya. Ah seadainya waktu...

"Kesalahanmu adalah tidak memberitahuku terlebih dahulu.. "

"Hei.. lantas telefon siapa yang selama ini kau reject .. pesan siapa yang tidak kau balas satu pun ..apa itu juga kesalahanku.. hmm.. baiklah anggap saja ini kejutan.. "

"Atau kau tidak senang dengan kehadiranku di sini"

"Untuk apa kau ke Seoul lagi, siapa yang kau cari"

Ahrae terus saja melontarkan kata kata pedasnya. Dia tidak tahu apa yang jadi alasan utama kembalinya Jungkook ke Korea. Ia tak dipamiti dan Jungkook tidak pernah terbuka tentang apapun. Wajarlah jika Ahrae meradang. Ia begitu penasaran.

"Kalau mau ambil s2 kualitas Amerika kurasa lebih baik kan ?"

Jungkook muak mendengar ocehan Ahrae. Ia beranjak.

"Jungkook aku belum selesai bicara.. huh. Lihat aku akan cari tahu nanti"

Ancaman Ahrae sama sekali tak digubris oleh Jungkook. Gadis itu semakin kesal. Frustasi.

TBC

Gak ada kuota tapi ada feel menumpuk , ya udah dituang aja .. hehe. Apa kabar kalian.. ini author baper katanya oppadeul mau konser ke indo .. huh kapan bisa datang. Sabar oppa.. #curcol

The TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang