Setelah kejadian itu berlalu, Gia masih memikirkan ucapan fachrie. Gia merasa bahwa pemilik kalung itu adalah 'dia'.
"Hey kenapa lo bengong?" tegur Gio.
"Eh bang gio, gapapa ko" elak Gia sedikit terkejut.
"Lu ga pinter boong depan gua dek" sindir Gio membuat gia terdiam.
"Jadi lo mikirin apa? " tanya Gio kembali.
"Mikirin kancut tetangga yang ilang " jawab gia asal
"Anjirr wkwkk. Gua srius elah. Lo kenapa ?" tawa gio pecah mendengar jawaban gia.
"Gua kangen 'dia' bang " jawab gia mulai serius dan terdengar senduh.
"Sangat amat merindukannya. Semua tentang dia gia merundukannya bang" lanjut gia jujur membuat air matanya turun tanpa izin.
"Eh-eh ko nangis. Jangan nangis dong dek. I know lo pasti kangen 'dia' tapi mau gimana lagi kita hilang kontak sama dia dek" ucap gio menyekat air mata yang turun di pipi chubby gia.
"Cup cup jangan nangis lagi ya, emang lu mau gua kena bogem bang gaga" lanjut gio mencairkan suasana.
"Diem ya, Gua beliin permen dah atau gak balon. Gimana?" bujuk gio
"Lo pikir gua anak kecil" jawab gia mencoba tertawa.
"Eh bukannya lo emang adek kecil gua yang tersayang" ucap gio sambil memeluk erat tubuh gia membuat gia tertawa.
____________________________________
Fahrel pov
Keluarga Titans Dirga sedang berkumpul layaknya keluarga biasanya.
Tawa canda terlihat jelas di wajah mereka, kecuali Fahrel.
"Hey bro lu kenapa sih ? Kayanya gelisah banget" tegur Vano pada adiknya.
"Abis di tolak awewe yaa" goda Ferdinan.
Tawa Ferdinan, Raisa, dan Vano pecah akibat ucapan Ferdinan.
"Siapa wanita itu ?" tanya Raisa tak percaya putranya ditolak seorang wanita.
"Wanita apa mom?" tanya Fahrel polos.
"Wanita yang telah menolak mu itu" tanya Raisa menaik turunkan alisnya
"Oke son, dady dan abang mu ini akan memberikan Tips&Trik bagaimana menaklukan kaum wanita " sambung Ferdinan menyela Fahrel yang ingin menjawab ucapan Raisa.
Lagi-lagi tawa mereka pecah.
"Stop menggodaku !!! " bentak Fahrel geram terus menggoda.
Seketika hening kaget atas feed back yang di lontarkan Fahrel.
"Aku merindukannya mom, sangat merindukannya " ucap Fahrel menahan tangis seraya menundukan kepalanya.
"Hey son apakah kau menangis?" tanya Ferdinan yang membuat Raisa memeluk ale.
"Entahlah dad, yang aku tau saat ini aku sangat amat merindukan gadisku itu " jawab ale tertawa hambar.
"Baiklah daddy akan membantumu son" ucap Ferdinan
"Tapi dad bukankah kita kehilangan alamat mereka dan bukankah 7 tahun yang lalu keluarganya lenyap dari dunia perbisnisan ?" ucap Vano serius.
"Ya daddy tau, tapi dady akan berusaha cari mereka. Lagi pula mereka salah satu kerabat kita" jawab Ferdinan yakin
"Thanks dad, ale sangat beruntung mempunyai daddy sepertimu" ucap ale tiba-tiba memeluk Ferdinan.
"No Problem son" jawab Ferdinan menepuk punggung putra bungsunya.
"Lu sayang sama 'dia' bro ?" tanya Vano membuat pelukan antara ayah dan anak lepas.
"Sepertinya" jawab ale santai.
"Wihh, secantik apa dia sekarang sampe bisa ngebuat lu kaya gini ?" vano mencoba mencairkan suasana.
"Gua juga ga tau bodoh" ucap ale kesal mendengar pertanyaan dari Vano.
"Terahkir kali liat dia ya waktu 9 tahun yang lalu, saat kita harus pindah ke Sydney" lanjut ale dengan suara melemah.
"Mom, siapa nama panjang gadisku?" tanya ale antusias
"Gadismu ?" jawab Raisa menggoda ale.
"Mom please, sekarang bukanlah saatnya bercanda" ucap ale memohon
"Banyak yang mengganggu pikiran ku ahkir-ahkir ini mom" lanjut ale berkata jujur.
"Mommy lupa nama depan nya yang pasti Gallena mempunyai nama belakang ATAYA. Itu identitas keluarganya" jawab Raisa mengingat-ingat.
"Baiklah, ale pamit ingin ke rumah Reza. " pamit ale ingin membuat pikirannya tenang.
"Hati-hati sayang" ucap Raisa mewakilkan Ferdinan dan Vano.
______________________________________
Reza pov
Reza tak bisa tenang memikirkan dugaannya.
"Apa lu beneran Gallena? " tanyanya bermonolog.
"Tapi,,, aarrgghh bodolah pusing gua " Reza frustasi dengan dugaannya sendiri.
"Gua harus mastin sendiri" keputusan Reza final dan segera menghubungi Gia.
"Hallo, sekarang siap-siap 15 menit lagi gua jemput lu."
"Tut" sambungan telpon diputuskan sepihak oleh Reza.
______________________________________
Reza benar-benar menjemput Gia dan mengajaknya ke taman.
"Ngapain kita kesini ka?" tanya Gia bingung dengan sikap Reza.
"Ngobrol aja" jawab Reza santai.
"What the,, lo ngajak gua kesini cuma buat ngobrol ? Lu sehat kak ?"tanya Gia bertubu-tubi dengan tampang cengo.
"Hahaha muka lu lucu banget sih. Sini duduk" titah Reza yang dituruti Gia.
Gia duduk dengan hati sedikit kesal dan muka jutek mode on.
Ekspresi yang Gia pasang membuat Reza terus memperhatikan wajah cantik Gia.
"Kak, lu gada kerjaan lain apa dari pada liatin muka gua" ucap Gia risih oleh sikap Reza.
"Gada. Abis lu cantik sih" jawab Reza santai.
"Udah dari lahir kali gua cantik" jawab Gia dengan bangga.
"Hahah iyain aja deh" ucap Reza.
"Eh kak gua ke toilet dulu ya" izin Gia segera berlari menjauhi Reza.
"Mau gua anterin gak" ucap Reza sedikit berteriak.
"Gak. Dasar mesum !! " jawab Gia tak kalah kencang.
Saat Gia pergi Reza tak sengaja melihat suatu barang yang mengejutkan.
"Astaga,,,"
______________________________________
Astaga aku baru Update lagi ?!
Hehehe
Maaf ya guys,,,😂😂✌✌Makasih ya buat kalian yang telah memberikan Kritik dan Sarannya pada Gallena&Titans serta Vote kalian yang memberi semangat.👍👍👌😘😘
Lope-Lope-LoveYou lah buat para Readers.
Mohon dukungan dan partisipasinya ya,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Gallena&Titans #Wattys2017
Novela Juvenil(Belum Revisi. ✔gak hiatus hanya sedang mencari sesuatu wkwk✔ ) "Bukan tentang seberapa lama aku mengenalmu,, Namun,,, Tentang seberapa besar rasa CINTA dan PERJUANGANKU untuk mendapatkan MU,,, Hingga kini aku mempunyai alasan untuk BERSAMA MU." (...