Xiara melangkahkan kaki dengan penuh keanggunan menuju kediaman barunya. Gaun merah pernikahan bersulam benang emas yang dikenakannya melambai karena tiupan angin. Rambutnya yang disanggul sedemikian rupa dihias dengan jepit rambut emas yang ditaburi batu mulia. Wajahnya ditutupi riasan yang tidak berlebihan-bahkan bisa dibilang sangat pas. Membuatnya terlihat bak dewi yang turun dari langit.
Menghentikan langkahnya, Xiara mengamati papan yang ada di atas pintu sebuah paviliun yang akan menjadi tempat tinggalnya, tempat di mana ia akan menghabiskan sisa hidupnya sebagai selir kaisar Jin.
"Salam kepada Wen Mingxing. Semoga Mingxing selalu diberkati dengan kebahagiaan yang tidak terbatas." Seorang dayang istana yang usianya tak lagi muda memberi hormat bersama dengan dayang-dayang lain yang semula menunggu di depan paviliun.
Ada perasaan yang tidak dapat dijelaskan saat Xiara mendengar gelar yang mereka sebutkan untuknya. Di Kekaisaran Jin ini, Kaisar mewakili matahari dan permaisuri mewakili bulan. Oleh karena itu, Selir Kaisar Jin dipanggil dengan gelar Mingxing yang mewakili bintang. Sesuai dengan nama keluarganya, semua orang di istana akan menyapa Xiara sebagai Wen Mingxing mulai sekarang.
Tidak ada lagi Putri Xiara dari Kerajaan Guangshu.
"Berdirilah!" perintah Xiara.
Mengikuti perintah Xiara, para dayang yang berjumlah delapan orang itu segera berdiri, namun kepala mereka masih menunduk untuk menunjukkan rasa hormat.
"Hamba, Kepala Pelayan Paviliun An, Yuan Jiaying akan selalu mengabdi dengan setulus hati pada Mingxing. Harap Mingxing mau menerima wanita tua ini." Dayang Yuan maju selangkah dan memberi hormat kepada Xiara sembari memperkenalkan diri. Xiara kembali mengukir sebuah senyuman di wajah cantiknya.
"Aku akan sangat senang memiliki dirimu di sisiku, Lao Yuan. Istana ini sangat luas, aku harap kau tidak keberatan mengenalkannya pada orang baru yang tak berpengalaman ini." Xiara menjawab dengan lembut.
Sikap yang murah hati dan sama sekali tak terlihat angkuh sebagaimana wanita bangsawan pada umumnya membuat Dayang Yuan memiliki kesan yang sangat baik pada junjungan barunya.
Selain itu, Xiara dengan terampil memanggil Dayang Yuan dengan sebutan Lao, yang merupakan sapaan untuk pelayan senior di istana. Ini membuat para pelayan yang awalnya berpikir Xiara tidak tahu banyak tentang kebiasaan dan aturan Istana Kekaisaran Jin menjadi kagum.
Sebelum kedatangan Xiara—sang selir baru, telah banyak rumor yang tersebar di istana. Rumor-rumor itu terutama terkait dengan keengganan Putri Guangshu untuk menikahi Kaisar dari Kekaisaran Jin. Kebanyakan rumor juga menyebutkan bahwa Xiara adalah putri dari kerajaan wilayah timur yang angkuh.
Dayang Yuan, yang sebelumnya juga memiliki beberapa prasangka akhirnya menghela napas lega. Diam-diam dia berpikir untuk tidak lagi percaya pada rumor buruk yang menyinggung Junjungan barunya itu. Karena jelas-jelas yang tengah berdiri di hadapannya sekarang adalah seorang gadis anggun yang lembut dan santun. Bahkan sikap Xiara sangat baik pada para pelayan seperti mereka. Itu membuktikan bahwa rumor yang beredar tidaklah benar.
"Hamba akan berusaha melakukan yang terbaik untuk Mingxing." Dayang Yuan menjawab dengan mantap. Ia menunduk semakin dalam, menunjukkan rasa hormatnya yang kian bertambah.
Xiara lagi-lagi tersenyum. Melihat ekspresi para pelayan barunya tadi, ia tahu sebelumnya mereka pasti mengira dirinya adalah Putri dari Timur yang memiliki seluruh sifat buruk yang ada di bumi.
Sejujurnya Xiara sendiri tidak begitu memahami mengapa orang-orang selatan memiliki pandangan yang buruk terhadap orang timur dan begitu pula sebaliknya orang timur yang selalu menganggap orang-orang selatan buruk. Padahal setiap orang memiliki sifat baik dan buruk dalam diri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FantasyBaca selagi on going, karena dapat dihapus kapan saja setelah tamat. ___ Demi mencegah terjadinya perang, Xiara tidak punya pilihan selain menerima lamaran pernikahan Kaisar Li Qiang dari Kekaisaran Jin yang dikenal berhati dingin dan kejam. Meningg...