Sore menjelang, tapi Istana Yang justru semakin ramai. Para dayang sibuk berlalu lalang, sedang para prajurit memenuhi halaman paviliun utama. Kabar tentang rombongan Kaisar yang mendapat serangan sepulang dari perburuan telah membuat istana gempar. Terlebih lagi sang kaisar menghilang begitu saja setelah sampai di istana dan baru ditemukan oleh Ibu Suri Juan yang kemudian membawanya ke paviliun utama Istana Yang.
"Jangan menatapku seperti itu, Ibunda! Aku akan pingsan karena rasa takut." Kaisar Li Qiang memalingkan wajah, menghindari Ibu Suri Juan yang sedari tadi menatapnya tajam.
"Biarkan saja. Jantungku hampir berhenti karena cemas dan kau malah sibuk mengobrol dengan burung-burung!"
Selir Mingmei yang berdiri tidak jauh Kaisar menatap tak percaya pada Ibu Suri Juan. Dia pasti sudah salah dengar, yang berbicara tadi jelas bukan Ibu Suri Juan yang ia kenal.
Berbanding terbalik dengan Selir Mingmei, Kaisar Li Qiang justru tersenyum menahan tawa. Hanya di saat seperti inilah Qie Juan Ying benar-benar menjadi ibunya yang sesungguhnya dan bukan Ibu Suri Juan yang begitu dihormati semua orang selama ini.
Bangkit dari duduknya, Kaisar Li Qiang beranjak mendekati Ibu suri Juan dan memeluknya dengan sebelah tangan yang tidak terluka. Dengan lembut ia berbisik, "Maafkan putramu ini, Ibunda. Ibunda boleh menghukumku jika Ibunda mau, tapi jangan menangis seperti ini. Aku tidak bisa melihat air mata wanita yang kusayangi jatuh."
Melihat interaksi ibu dan anak penguasa Kekaisaran Jin itu, Selir Mingmei sadar bahwa kehadirannya di sana tidaklah tepat. Tanpa menimbulkan suara yang berarti, Selir Mingmei meninggalkan ruang tidur Kaisar Li Qiang dan kembali ke ruang utama.
Di sana, para selir sudah menunggu dengan tidak sabar. Bahkan, Selir Yihua pun ada di antara mereka. Selir Mingmei menyapukan pandangan ke sekitar, ia tidak bisa menemukan Xiara di sana. Mau tak mau ia bertanya dalam hati apa kabar sebesar ini tidak sampai ke Paviliun An.
Melihat Selir Yihua bermaksud naik ke ruang tidur, selir Mingmei segera mencegahnya.
"Tidak ada yang boleh masuk, Adik. Yang Mulia telah memberikan perintah," kilahnya saat Selir Yihua hendak membuka mulut. Meski tidak suka berbohong, Selir Mingmei harus tetap melakukannya. Jika Selir Yihua dan yang lainnya sampai masuk, maka sisi lemah Ibu Suri Juan akan tampak di mata para penghuni istana dan Selir Meifen tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Apa Yang Mulia dalam kondisi baik?" Selir Yihua bertanya, setengah berusaha menahan kekesalannya karena tidak bisa menemui Kaisar Li Qiang, padahal saat seperti ini adalah saat terbaik untuk membuat kesan baik dan merebut hati sang Kaisar.
Selir Mingmei mengangguk dan menjelaskan , "Ibu Suri Juan bersama Yang Mulia."
Menghela napas berat, Selir Yihua kembali ke tempatnya semula, diikuti Selir Mingmei yang juga menghampiri para selir. Selir Mingmei tadinya berharap ini akan menjadi awal yang baik bagi Xiara dan Kaisar, tapi adik bungsunya itu belum juga menampakkan wajah sampai saat ini.
"Duduklah!" Selir Mingmei memberi perintah yang langsung dipatuhi oleh para selir, tak terkecuali Selir Yihua.
Mereka menghabiskan beberapa saat dengan diam sampai penjaga pintu mengumumkan kedatangan tabib istana. Tepat saat pintu lapis emas berukiran rumit itu dibuka, semua orang yang ada di sana seketika bernapas lega.
"Tidak perlu, langsung saja!" Melihat tabib istana dan asistennya ingin memberi hormat, Selir Mingmei segera mencegahnya. Ia tanpa menunda lagi, membimbing mereka dan para selir ke ruang tidur Kaisar yang ada di lantai atas.
Selir Mingmei yang pertama masuk. Sebelum membiarkan yang lain ikut masuk, ia berhenti dan terlebih dulu melihat situasi yang ada. Selir Mingmei menghela napas lega setelah melihat Ibu Suri Juan sudah kembali menjadi Ibu Suri Juan yang dikenalnya, ia berdiri di dekat ranjang Kaisar dengan sikap seperti biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FantasyBaca selagi on going, karena dapat dihapus kapan saja setelah tamat. ___ Demi mencegah terjadinya perang, Xiara tidak punya pilihan selain menerima lamaran pernikahan Kaisar Li Qiang dari Kekaisaran Jin yang dikenal berhati dingin dan kejam. Meningg...