2

36 11 0
                                    

Sekarang mereka semua sedang berada di markas yang telah disediakan oleh presdir. Tapi pada saat sedang berbincang tiba-tiba ada yang menelepon d.o. dan yang menelepon adalah kepala polisi.

Robiatun:"ada apa dyo?"

D. O:"kepala polisi bilang ada yang menelepon tuan lee."

Chen:"trus apa lagi?"

D.o:"dia mengancam kalau tuan lee tidak memberikan apa yang dia inginkan,maka dia akan menyakiti putrinya"

Hikmah:"memangnya apa yang dia inginkan? "

D.o:"semua perusahaan yang dimilikinya"

Cantika:"lalu apakah tuan lee menyetujuinya?"

D.o:"tentu saja tidak. Karena kalau perusahaan itu jatuh ketangan orang yang salah maka Negara ini akan hancur"

Baekhyun:"bisakah kita bicara nonformal saja? "

Chanyeol:"terserah kau saja baek"

Chen:"hikmah, Rani, robiatun, lay, baekhyun ayo kita kerumah tuan lee sekarang"

Lay:"mau ngapaain kesana? "

Hikmah:"ya buat nyelidikin lah layyy"

Lay:"nyelidikin apa? "

Robiatun:"nyelidikin nomor hp itu lay"

Lay:"nomor hp sia... "

Belum selesai bicara tangan lay sudah di tarik oleh 5 orang temannya untuk segera pergi. Sedangkan yang lainnya hanya menahan tawanya.

***
Sekarang mereka sudah berada di ruang tamu tuan lee. Dan mereka langsung meminta nomor telepon yang digunakan pelaku untuk menelepon tuan lee.

Setelah mendapatkan nomor serta keterangan tuan lee. Maka para detektif pamit untuk melacak nomor itu dimarkas mereka. Karena peralatan yang akan digunakan semuanya ada dimarkas mereka.

***
Sekarang mereka sudah kembali ke markas dan Rani sedang melacak nomor tersebut.

Tapi sepertinya penculik itu pintar karena mereka pasti sudah memprediksi bahwa nomor itu akan dilacak jadi mereka memakai nomor yang sebentar lagi tidak aktif .

Tapi sepintar apapun mereka, mereka tidak akan bisa mengalahkan kecerdasan para detektif. Karena detektif Rani sudah menemukan tempat kartu itu berada.

---
Akankah penculik itu tertangkap?

Mission (With Exo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang