Sheni p.o.v
Saat aku terbangun aku melihat kakak dan adikku.
"Kak kita ada dimana?" tanyaku pada kakakku yang bernama Eva.
"Kita sedang liburan"jawab adikku yang bernama Novi.
"Aku ngga nanya kamu dek"ucapku.
"Bener kata Novi"ucap Eva.
"Hah! Tapikan kita ngga ngerencanain liburan sebelumnya? " ucapku.
"Ini liburan mendadak kita dek" ucap Eva.
"Tapi kok kita diikat? " tanyaku bingung. "Sebenarnya kita liburan kemana sih? "Tanyaku lagi.
"Hmmm... Iya kita sedang liburan ke... "Jawab kakaku menggantung pembicaraan.
"Kemana ihh!!"tanyaku jengkel.
"markas mafia" jawab Novi santai.
"Ha!! Kok bisa?! "Ucap ku sambil berteriak. Dan pintu pun langsung terbuka.
Brak....
Lalu aku melihat dua bidadara yang jatuh dari genteng. Eh maksudnya kahyangan. Mereka menghampiriku dengan membawa cincin untukku(boong deng).
"Ada apaan sih? Berisik banget" tanya salah satu dari mereka berdua yang memiliki gigi kelinci.
"Gak ada apa-apa kok jungkook" jawab kakakku.
"Tapi kok berisik sih?"tanya orang yang satunya lagi.
"Itu karena jantungku yang melihatmu berlari jauh dari tempatnya"jawabku refleks.
"Apa kau bilang tadi" tanya orang yang bernama jungkook.
"Ah.. Hmmm.. Ti-ti-tidak" ucapku gugup.
"Lalu kenapa wajahmu seperti luka bakar? Sangaaaaaaat meraaah" ucap salah seorang lagi.
"Sudahlah taehyung jangan menganggu adikku lagi" ucap kakakku.
'Oh jadi namanya taehyung dan jungkook' ucapku dalam hati.
"Baiklah kalau begitu kami keluar dulu" ucap taehyung.
"Dadah"ucap keduanya sambil melambai-lambaikan tangannya seperti miss universe, dan diiringi lenggokan bak model profesional. Lalu bidadara itu pun menghilang ditelan alam (ga deng) maksudnya pintu.
"Syapa kedua bidadara itu?"tanyaku yang masih memandangi pintu.
"Ada apa? Apa kau menyukainya? " tanya kakakku.
"Eng-ga kok apaan sih! "Jawabku ketus.
"Udahlah kak, ngaku aja gak usah malu. Mereka memang tampan kok aku akui itu, tapi sayangnya... "Ucap Novi menggantung.
"Kenapa? " ucapku.
"Pekerjaan nya mafia" jawab novi sambil menghela nafas kasar.
"Oooh. Tapi kenapa ada mafia setampan mereka? " tanyaku lagi.
"Hehe kakak belum lihat pemimpin dan teman-teman mereka" ucap Novi.
"Memangnya kenapa? " tanyaku.
"Kau pasti akan gila setelah melihat mereka semua" ucap Eva.
'Emangnya kenapa dengan pemimpin dan teman-teman mereka? ' tanyaku dalam hati.
Sheni p.o.v end
***
Jungkook p.o.v
Saat aku dan taehyung baru keluar taehyung langsung bertanya padaku.
"Apa kau lihat tadi wajahnya?" tanya taehyung sambil terkekeh.
"Iya aku melihatnya. Wajahnya benar-benar merah" ucapku.
'Dan itu sangat lucu untukku' ucapku dalam hati.
"Kenapa kau tersenyum kook?" tanya taehyung.
"Tidak apa-apa" ucapku.
"Apa kau menyukainya?" tanya taehyung sambil menggodaku.
"Hush.. Hush... Pergi kau wahai penggoda" ucapku dengan nada mengusir.
"Ihh! Aku bukan penggoda" ucap taehyung dengan mempoutkan bibirnya dan itu membuatku tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kau tertawa?!" tanyanya ketus.
"Wajahmu benar-benar mirip dengan perempuan penggoda tae" ucapku dengan masih tertawa.
"Ih!" ucap taehyung sambil berlari pergi dan berkata..
"Mamahhh! Hiks.. Aku bukan hiks.. Penggoda.. Hiks.. "
Dan itu membuatku tertawa lebih keras.
"Ada apa ini?" tanya seseorang dari belakang. Saat aku menengok ternyata itu jin.
"Lihatlah taehyung" ucapku sambil menunjuk ke arah taehyung yang sedang berlari seperti perempuan.
"Hahaha..... Kau apakan dia sehingga menjadi seperti itu?" tanya jin sambil berguling-guling ditanah.
"Aku hanya menyebutnya penggoda" jawabku masih dengan tawa.
"Kau ini ada-ada saja" ucap jin sambil mengatur nafasnya.
"Oh iya aku lupa" ucap jin lagi sambil menepuk jidatnya.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kita semua dipanggil oleh kris" ucap jin.
"Kalau begitu ayo kita ke ruangannya" ucapku.
"Ayo"
***
Saat aku baru sampai kris sudah berkata
"Kita kedatangan tamu tak diundang. Siapkan seluruh senjata dan siapkan juga para pembunuh bayaran untuk berjaga disemua titik tempat ini"
----
Maaf gaje ya...
-voment
-like
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission (With Exo)
FanfictionSebuah misi dan teka teki merupakan tantangan bagi mereka. Misi yang sangat berpengaruh bagi Negaranya. Bahaya, strategi, pola fikir, senjata, rintangan, kebersamaan dan keselamatan merupakan prioritas mereka. Tapi kepercayaan mereka perlahan goyah...