PS: YANG DIMULMED ADALAH PENGGAMBARAN CHARLIES TERHADAP JEREMY HANSEL, ganteng, kah??
🔝🔝🔝
"Dan lucunya lagi, peran-peran disini, hampir sama dengan kehidupan nyata kita.. Kamu Edward-nya, Blaire Alice-nya, Benedict Emmett-nya, Amber Rosalie-nya, dan Jeremy Jasper-nya.. Hahaha, benar-benar lucu, kan? Ciri-ciri kalian juga persis seperti mereka," Ashley tertawa geli sendiri dan menceritakan isi novel itu dengan antusias, "Dan, mungkin aku yang akan menjadi Bella Swan suatu saat nanti. Hahaha.." Ashley kembali menutup mulutnya, wajahnya kembali merona tak karuan.
"Aku harus pergi, Pierre menungguku, Dah Sean!" Ashley bergegas pergi meninggalkan Sean tanpa membawa buku-buku novelnya itu.
"Bella Swan.." Sean bergumam, "Siapa itu?" Sean melirik kearah novel itu, lalu memasukkan semua buku itu kedalam ranselnya dan membawanya pulang.
Sean bersandar pada kursi mobilnya, memikirkan suatu hal yang menurutnya sangat susah dimengerti. Lelaki itu menyentuh dadanya, "Aku merasa ada yang berbeda saat dia berada didekatku.." Sean bergumam, tanpa sadar bibirnya melekuk keatas.
"Hei! Mengapa mobilnya tidak berjalan juga?" Amber membuat Sean langsung menolehkan kepalanya kebelakang.
"Sejak kapan kamu masuk?" tanya Sean.
Amber menyandarkan tubuhnya, "Kamu lupa, jika vampire bisa menembus benda apa pun, hm? Dasar, bodoh." Amber memejamkan matanya sambil menghela napas.
Hening.
"Sepertinya ada yang mengganggu pikiranmu?" Amber membuka matanya dan menatap manik biru Sean.
Sean mengendikkan bahunya, "Tidak ada sama sekali, hari ini biarkan aku beristirahat, kamu saja yang menyetir." Sean berpindah posisi.
Amber menghembuskan napasnya sambil memutar bola matanya malas, "Apa ini ada hubungannya dengan gadis itu?" tanya Amber.
"Hm.." Sean memejamkan matanya rapat.
"Apa tidak ada perubahan darinya? Apa menurutmu dia juga menyukaimu?" Sean membuka matanya yang terpejam, kedua tangannya dilipat di dada.
"Aku tidak tau," ujar Sean, "Mengapa susah sekali untuk mendapatkan hatinya?" Sean mengacak rambutnya kesal.
"Hei." Amber menarik tangan Sean yang mengacak rambutnya dan memegang bahu lelaki itu.
"If you want it, work for it. It's that simple?" Amber tersenyum kecil sebelum keluar dari mobil milik Sean dan meninggalkan Sean yang masih terdiam membeku ditempat.
"Simple? If this is simple, I wouldn' t be crazy like this..," Sean menatap punggung Amber yang mulai menjauh, lalu memukul stir mobilnya kesal.
Disisi lain. Albert kembali menyalakan rokok elektriknya, "Huh.. Sudah lama aku tidak merasakan canduku." Albert dengan sengaja meniup asap rokok itu kewajah Ashley.
"Kau! Dasar bodoh! Sudah kubilang berhenti merokok didepanku!!" teriak Ashley kesal sambil memukuli pundak Albert.
"Sudahlah, kalian ini selalu saja bertengkar! Aku sedang sibuk menonton!" Carren menonton acara dram koreanya itu sambil mengunyah cookies yang memang disediakan dirumah Pierre.
Pierre menatap malang sahabat-sahabat gilanya yang tak tau malu itu, "Kalian apa kan istanaku?" Pierre melempar tubuhnya asal keatas kasur berukuran king size itu. Lelaki itu menatap malang kamarnya yang bagaikan kapal pecah, "Aku menyesal mengajak kalian kesini." Pierre menutup wajahnya dengan handuk yang baru saja dipakainya untuk mengeringkan rambut setelah dia mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]
Fantasy(FANTASY - ROMANCE STORY) Highest Rank #1 In Fantasy Highest Rank #1 In Vampire Highest Rank #1 In Werewolf Highest Rank #1 In Book Highest Rank #1 In Impossible Mulai ditulis pada tanggal 10 April 2017 Cover by filliagraphics [SEBAGIAN CERITA TELAH...