Dix Sept

46.8K 3.9K 30
                                    

Ashley memukul tubuh tegap itu menggunakan sapu yang berada didalam kamarnya dengan membabi buta, tanpa menyadari siapa yang sedang dipukuli oleh dirinya.

Sean menangkap kedua tangan Ashley dan melempar sapu tersebut ke sembarang arah, "Ini aku.." Sean mengusap wajah Ashley dengan lembut.

Ashley membuka matanya yang sebelumnya terpejam rapat, "Sean.." Ashley mengerjap-ngerjapkan matanya, "Ma-maafkan aku," ujar Ashley.

Sean mengangguk pelan, "Dominique menunggu mu dibawah," ujar Sean.

Ashley mengangguk kecil dan segera menghampiri Dominique yang telah menunggunya, "Hei!" sapa Ashley hangat.

Dominique tersenyum kikuk, "He-hei.." balas Dominique sedikit kaku.

"Ada apa mampir ke sini? Hei! Darimana kamu tau rumahku?" tanya Ashley menatap Dominique penuh tanya.

Dominique mengusap tengkuknya, "Kemarin aku sempat membuntuti mu ke rumah," jelas Dominique.

"Kamu menguntitku, ya?" Ashley tertawa kecil, "Aku tidak menyangka kamu adalah seorang penguntit yang handal," ujar Ashley geli.

"Sebenarnya, aku hanya ingin mengantarkan buku ini padamu, ternyata kemarin buku ini terselip didalam tas ku, maafkan aku.." ujar Dominique menundukkan kepalanya.

Ashley tersenyum kecil, lalu mengambil buku tersebut, "Tidak apa, yang lalu biarlah berlalu," ujar Ashley.

"Ini.." Sean membawakan tiga gelas minuman buah mangga dan menyodorkannya pada Dominique dan Ashley.

Ashley tersenyum kecil, lalu mengambil nampan tersebut, "Minumlah," ujar Ashley pada Dominique.

Dominique mengambil gelas itu dengan tangan bergetar, "Aku tidak memasukkan racun dalam minumannya," ujar Sean datar, lalu mengambil tempat duduk disebelah Ashley.

Dominique tersenyum kecil, lalu meminum minuman tersebut.

Krangg!

Ashley sontak berdiri dari duduknya dan menatap jendela dapur yang telah pecah, "Astaga! Siapa yang melakukannya?" Ashley berjalan mendekat kearah jendela tersebut, tapi Sean menahannya karena Ashley sama sekali tidak menggunakan alas kaki.

Sean memungut sebuah batu yang dilapisi oleh sebuah kertas dan membuka kertas yang remuk tersebut.

'Je vous trouve..'

Note: Artinya, 'Aku menemukanmu'

Sean menyentuh tulisan berwarna merah darah, lelaki itu dapat merasakan jika tulisan tersebut memang dari darah asli, tercium dari bau anyir darah tersebut.

"Apa tulisannya?" Ashley segera merampas kertas itu dari Sean dan membacanya, "Siapa yang mengirimiku pesan seperti ini?" Ashley mengernyit kebingungan.

"Aku tidak tau," balas Sean.

Ashley menggeram kesal, gadis itu segera keluar dari rumahnya dan menuju kearah halaman belakang tempat kaca jendelanya dipecahkan, gadis itu mencari-cari siapa dalang dibalik kejadian ini, "Mungkinkah hanya orang usil saja?" gumam Ashley.

Sean menyusuli Ashley, diikuti oleh Dominique dibelakangnya, "Ku-kurasa itu hanya orang usil saja," ujar Dominique tiba-tiba.

"Tapi, keusilannya melewati batas, memecahkan jendela bukanlah keusilan, tapi kesialan!" ujar Ashley emosi.

Sean hanya diam, mencoba mengeluarkan energi negatif dalam dirinya. Sean membungkukkan tubuhnya dan menyentuh rumput-rumput.

Diesok harinya. Ashley dan Sean kembali datang bersama dalam satu mobil dan kembali merebut perhatian banyak orang disana.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang