Ashley menghembuskan napasnya kasar, "Sean, kamu menggangguku," ujar Ashley kesal.
Sean menggeleng pelan dan malah mempererat pelukkannya pada pinggang Ashley.
"Sean, aku susah bergerak," ujar Ashley mencoba melepaskan pelukkan Sean dari pinggangnya, "Masakkanku bisa gosong nanti," omel Ashley menatap Sean kesal.
Hening.
Ashley tersenyum puas melihat hasil makanan buatannya yang terlihat sangat lezat.
"Sepertinya lezat," gumam Sean.
Ashley tersenyum kecil dan mengambil potongan kecil dari daging tersebut dan menyuapkannya ke mulut Sean, "Beritau aku bagaimana rasanya!" ujar Ashley dengan matanya yang berbinar-binar.
Sean menggumam, "Hm.. Tidak buruk, aku menyukainya," ujar Sean, membuat Ashley tersenyum lebar.
"Uhh.. Akhirnya, selesai juga, sekarang aku akan mencicipi makanan spesial buatanku!" Ashley memasukkan potongan daging dadu itu kedalam mulutnya dan mengunyah pelan.
Sean menahan tawanya sejenak, memperhatikan kening Ashley yang tak lama kemudian berkerut, gadis itu berlari kearah wastafel yang berada didapur dan memuntahkan makanannya, "Sean!" teriak Ashley kesal, sedangkan Sean malah tertawa geli melihat wajah Ashley yang memerah. Ashley meneguk air putih sampai habis, "Sean, apanya yang kamu bilang tidak buruk! Rasanya benar-benar buruk," ujar Ashley kesal.
Sean terkekeh geli dan mengacak rambut Ashley gemas, "Kamu lupa jika indra perasaku sudah tidak berfungsi lagi, hm?" Sean mengusap pipi Ashley lembut.
Ashley merenggut kesal dan memukul lengan Sean, "Masakanku jadi seperti ini karena ulahmu!" Ashley menatap Sean kesal, sedangkan Sean malah melotot karena disalahkan, "Seharusnya, kamu tidak menggangguku saat memasak tadi!" omel Ashley sambil melipat kedua tangannya didada.
Sean mencubit pipi Ashley gemas, "Tunggu disini, aku akan memperbaiki masakanmu yang lezat itu," ujar Sean sedikit meledek.
Ashley menggeleng pelan, "Tapi, aku tidak mau makanannya dibuang sia-sia," ujar Ashley.
Sean tersenyum kecil, "Aku tidak akan membuangnya, aku hanya akan merenovasi rasanya saja," ujar Sean.
Dan setelah beberapa menit berlalu, Sean sudah selesai merenovasi makanan buatan Ashley menjadi lebih menarik dan indah dilihat.
Ashley mengerjap-ngerjapkan matanya menatap masakkannya yang telah direnovasi, "Sean, bagaimana bi-Hmphh.." Sean segera menyuapkan makanan itu kedalam mulut Ashley.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sean.
Ashley tersenyum lebar, "Ohh.. Astaga, ini benar-benar sangat lezat, Sean!" ujar Ashley antusias.
"Kamu menyukainya?" tanya Sean.
"Tentu saja, kamu harus mencicipinya," ujar Ashley hendak menyuapi Sean, tapi Sean mencekal tangan Ashley cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]
Fantasy(FANTASY - ROMANCE STORY) Highest Rank #1 In Fantasy Highest Rank #1 In Vampire Highest Rank #1 In Werewolf Highest Rank #1 In Book Highest Rank #1 In Impossible Mulai ditulis pada tanggal 10 April 2017 Cover by filliagraphics [SEBAGIAN CERITA TELAH...