06

7.6K 367 0
                                    

Disini tidak ada part Hana ya yang seharusnya saya jelaskan tentang bagaimana dia bisa di gituin :v

Selamat membaca

-----

Pagi ini Hana bangun terlambat dari biasanya, ia pun dengan terpaksa tidak masuk sekolah. Dua bulan lagi ia akan menjalani Ujian Nasional. Tadi malam adalah perdebatan hebat yang terjadi diantara  empat orang yang paling berharga untuk Hana. Ayah Hana -Rudi- ia sempat kaget seusai diceritakan jalan cerita yang tadi di alami oleh anak gadis nya. Ia merasa gagal untuk menjadi seorang ayah, Ayahnya sempat beradu argumen dengan Galang yang dengan sabar dan tegas menjawab segala pertanyaan Atasannya itu. Jujur saja Hana kecewa kepada Ayah, Bang Farhan dan Bang Aris mereka dengan se enaknya ngomong yang tidak tidak kepada Galang. Pria itu justru membantu sekali, dia banyak membantu akhir akhir ini.

Hana pun keluar dari kamarnya setelah merapikan kamar dan tentunya mandi, ia tidak melihat Abang dan Ayahnya yang tentu saja sudah melanjutkan dinas nya. Hana menemukan bunda nya yang sedang menonton tayangan televisi.

"Bun".

"Eh sayang. Sudah bangun?"..

"Iya Bun".

"Mau makan dulu gak?".

"Mau joging Bun:v hehe".

"Ah kamu ini, yasudah di lapangan biasa aja. Kayaknya gak ada yang lari disitu, lagi pada apel sih pake baju olahraga".

"Ahhhh mau bakar lemak yang sudah  menggumpal saja susah:(".

"Hahahaha kamu ini yasudah sana, anggap saja mereka tidak ada".

"Ya sudah Bun, pergi dulu ya assalamualaikum".

"Waalaikumsalam, syukurlah kamu gak pake baju ketat dan celana pendek bisa di nikahkan langsung kamu sama Ayahmu".

"Ya Allah segitunya banget Ayah".

"Sana gih".

"Bye bye Bun😍".

Hana pun keluar dari rumah nya dan berjalan kearah gerbang rumah nya, memang masih jam 7 pagi tapi udara masih adem ayem segarnyaaaaaaaa. Dengan gerakan cepat Hana sudah sampai di lapangan yang saat ini sedang sepi walau masih ada beberapa yang lagi membakar lemak. Pakaian Hana pun tergolong santai ia memakai kaos hitam polos dan legging hitam.

Sudah sekitar tiga puluh menit Hana berlari membakar lemak hingga ia terkejut bukan main karena segerombolan Bawahan dan atasan ayahnya sedang menuju ke lapangan. Hana panik, dengan segera ia berlari mengambil minuman nya dan bergegas pulang. Ia malu walaupun ia disegani karena Pangkat Ayahnya, ia malu kalau sudah bertatap muka seperti ini.

Nasib sial Hana kembali lagi saat Bang Farhan dengan lantang menyebutkan dan memanggil Hana yang tadinya buru buru akan pulang.

"HAN".

"ASTAGHFIRULLAH KECILKAN VOLUME SUARAMU BANG!!!".

"Ngapain? Bukan nya istirahat".

"Suntuk ah, dan lemak ku sudah menggumpal Bang".

"Iya sih badan Mu gemuk tuh gak ada bagus bagusnya".

"Apa kata Abang? Gemuk!! Tau engga sih aku tuh paling sensi kalau di bilang gemuk".

"Santai dong gak malu di liatin?".

"Au ah, dah ah mau pulang nih. Lagian kenapa sih pake lapangan ini kayak gak ada lapangan lain aja".

"Ini milik negara Hana!".

"Hana pulang duluan ya, malu nih gak sekolah".

"Kamu udah mandi belum sih?".

JODOH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang