Bad Habits

Bad Habits: Testpack & The Wedding

_____________________________________________________________________________

Harry’s P.O.V.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Aku meraba sisi samping-ku. Tak ada siapa-siapa. Dimana peyton? Kemarin dia tidur bersama-ku kan?.  Kakiku beringsut bangkit, kurapihkan pakaian-ku dan berjaln mencari dimana peyton.

“Ya tuhan… Peyton!”

Aku memanggil namanya dengan suara yang meninggi. Dia sedang sakit, dan dia sudah memasak? Ini tak bisa dibiarkan. Aku tau, punggungnya itu masih sakit. Aku tak mau keadaannya yang seperti ini malah membahayakan dia.

“Harry, aku bisa kok.. udah sekarang kau pulang saja sekarang, dan segera hubungi kendall.. Dia sudah menelfon-mu sebanyak 9 kali pagi ini”

Aku menggelengkan kepalku. Kurogoh saku celana-ku, tertera diponselku 8 panggilan tidak terjawab dari kendall. Benar, kuharap ia tak akan marah. 2 jam lagi aku akan pulang.

“Peyton, biarkan aku yang mengambil alih masakan ini okay”

“Jangan pernah panggil aku sayang. Lebih baik kau pulang harry.. Temui kendall, kau rela membuat calon istrimu marah karena calon suaminya disini dan tak mau pulang? Hm?”

Calon suami? Tau dari mana dia tentang ini. Pasti papa kendall sudah memuat berita pernikahan kami dikoran pagi ini. Ck, Sial.

“Harry sebaiknya kau pulang..”

“Ak—“

BRAK!

Sial, suara pintu itu membuat aku geram. Sepertinya ada yang tak suka atas kedatanganku disini.

“Peyton… Dan KAU?! BRENGSEK! SEKARANG KAU KELUAR!! KAKAK-KU BUKAN JALANG-MU LAGI”

Oh, bocah kecil ini. Kalau kau bukan adik peyton, aku sudah hajar habis kau bocah. Tangan ryan meraih kemeja-ku, tampak wajahnya menggeram. Huh, dia itu belum ada apa-apanya.

Aku membalikkan badan-nya, membekuk tangan-nya kebelakang kemudian mendorong dia untuk merapat kedinding.

“Harry jangan lukai dia, kumohon..”

“Tak bisa peyton, dia membuatku kesal! Seharusnya dia menghormati-ku karena aku lebih tua dari-nya”

Aku semakin mendorong kuat dia. Tapi itu tak lama, ketika aku melihat wajah peyton yang muncul dihadapanku. Aku tak tega melakukan hal yang lebih.

“Baiklah, aku akan pulang.. Berhati-hatilah… aku mencintaimu”

Aku melepaskan tangan-ku dari adik peyton, ryan. Kuhampiri peyton, lalu aku mendaratkan kecupan di-dahi, kelopak mata, kedua pipi-nya dan ujung hidung-nya.

“Aku akan sibuk hingga minggu depan, maafkan aku… jika semuanya sudah selesai aku akan kembali menghubungi-mu”

Dan yang terakhir kukecup bibir merah milik-nya itu. Aku tepat menciumnya tepat didepan mata ryan, agar ia tau bahwa aku memang tulus mencintai peyton.

_____________________________________________________________________________

One week later…

Altar ini akan menjadi saksi pernikahan mereka. Sang pengantin wanita telah datang, kendall jenner. Gaun pengantin yang sudah dirancang khusus untuk hari paling istimewa ini. Harry Styles menikah dengan Kendall Jenner.

Tak seperti biasa-nya. Mama harry dan gemma kakak-nya ikut serta untuk hadir.

“I, Harry Styles. Take you Kendall Jennner .. to be my wife…”