Bad Habits: Knock, Knock...

10.9K 782 110
                                    

_____________________________________________________________________________

3 bulan telah berlalu, persahabatan Peyton dan Daren terjalin semakin erat saja. Sebenarnya, didalam persahabatan mereka, ada yang disembunyikan Daren. Bahwa, Daren kini benar-benar menyukai dan bahkan mencintai Peyton.

Daren sudah bak suami Peyton, dia selalu menemani Peyton kemana pun bahkan, masalah untuk USG rutin dia yang menemani. Karena, jujur Daren tak mempermasalahkan kondisi Peyton yang tengah hamil pada saat ini.

“Kau harus makan buah dan sayuran yang banyak, Pey”

Bujuk Daren sembari memotongkan apel merah itu untuk Peyton. Peyton menggeleng malas.

“Aku tidak mau memakan apel yang ada kulitnya. Daren, itu tak enak.”

“Buah Apel lebih baik dimakan dengan kulitnya. Ayolah, Pey..”

Akhirnya dengan segala cara Daren membujuk Peyton, ia mau memakan apel itu tanpa kulitnya yang dikupas. Daren beberapa kali memujinya karena telah mau menuruti apa yang ia suruh. Dan karena pujiannya yang dilontarkan Daren, membuat kedua pipi Peyton merah merona.

“Aku pulang..”

Suara itu berasal dari Ryan. Dia baru saja pulang dari tempat ia bekerja. Dia tersenyum ketika melihat Peyton tengah bersama Daren.

“Ehm, kalau dengan Daren kau mau memakan buah. Coba denganku, kau jarang sekali mau.”

Daren terkekeh dan pipinya semakin memerah saja. Daren yang mengetahui itu semakin  membuat hatinya senang, apalagi melihatnya tersipu malu seperti ini.

“Ry, sudahlah. Biasa kalau orang hamil itu, memang suka untuk dibujuk haha”

Tawa mereka pecah,tapi Peyton terlihat sebal. Ia mencubit Daren hingga terdengar suara mengaduh kesakitan darinya.

“Daren.. kau jangan ikut-ikutan Ryan. Huh”

“Iya, iya. Baiklah, maafkan aku. tadi aku hanya bercanda.”

Daren merangkul Peyton untuk merapat dengannya. Dan dengan sendirinya dia bersandar dipundak Daren. Senyum Ryan semakin melebar saja. Tetapi terkadang ia bingung, Daren dan Peyton itu sepasang kekasih atau bukan.

“Aku mau mandi dulu. Dan Daren jangan coba menggoda Peyton haha”

_____________________________________________________________________________

Setelah ia pulang dari flat Peyton, Daren kembali pulang. Ia membantu mamanya untuk duduk ikut makan malam bersama mereka. Dan Alona pembantu sekaligus perawat mama Daren itu ikut makan malam bersama mereka pula.

“Maaf nyonya saya tidak membuat cheese cake sebagi hidangan penutupnya. Kebetulan, makan malam hari ini terlalu berat. Jadi saya hidangkan pudding buah untuk menyeimbangkannya.”

Alona memang masih sangat muda. Bahkan umurnya baru menginjak 18 tahun. Dia bekerja dengan keluarga Daren sudah sejak lama, dari kedua orang tuanya masih hdup. Dan sekarang setelah orang tuanya telah taida, dia tetap bekerja disini.

“Baiklah, tak apa Alona. Bahkan, itu lebih bagus.”

Daren membantu mamanya untuk mengambil sendok dan garpunya. Mereka menikmati makan malamnya dengan hening. Hanya suara sendok dan garpu yang saling berdecitan.

“Ma, belakangan ini aku dan Peyton sudah semakin dekat saja. Dia baik sekali ma.”

Mamanya begitu senang mendengar putranya kini sepertinya sudah memantapkan pilihannya.

Bad HabitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang