Bad Habits: Harry & Daren

11.3K 782 130
                                    

So sorry kalo banyak typo. Don't be silent readers.

___________________________________________________________________

Author’s POV

Daren mengambil dompet—nya, yang diberikan oleh wanita yangberdiri didepannya. Wanita itu menyuruhnya untuk mengecek isi dompetnya, katanya takut ada barang yang hilang.

“Tidak ada yang hilang. Terima kasih, telah menemukan dompetku. Bagaimana sebagai ucapan tanda terima kasihku, kau kuantarpulang?”

Kata Daren menawarkan Peyton, untuk diantarnya pulang. Peyton memerhatikan sekelilingnya, hujan juga masih sangat deras. Jika ia pulang dengan taxi? Uangnya takut tak cukup, tapi kalau menunggu bus?

“Um, terima kasih, tapi tidak usah. Aku bisa pulang sendiri dengan naik—bus”

“Naik bus? Setauku, jam segini tak ada satupun bus yang lewat. Kalau taxi, hanya datang 1 jam sekali. Apalagi dengan kondisi hujan seperti ini, aku rasa bus dan taxi itu tak akan datang. Aku bukanlah orang jahat, jadi jangan takut jika kuantar pulang. Bisa kujamin kau pulang dengan selamat, dan tanpa cacat sedikitpun haha.. memangnya aku terlihat seperti orang jahat ya?”

Peyton dan Daren terkekeh sebentar. Daren ternyata wajah—nya saja yang terlihat kejam, tetapi sebenarnya sifatnya bisa mencairkan suasana yang begitu tegang. Setelah Peyton menyetujui untuk diantar oleh Daren, pria berlesung pipi serta mempunyai rambut Dark Brown ini mempersilahkan Peyton untuk masuk.

Ditengah perjalanan, Daren dan Peyton berkenalan satu sama lain. Terkadang mereka tertawa bersamaan atas gurauan dari Daren. Dan bahkan merekaa sudah bercerita cukup banyak. Tentang semuanya.

“Um, terima kasih telah mengantarku tuan..”

Daren mendecak, lalu dia mengantar Peyton sampai tepat didepan pintu flat—nya.

“Lain kali, jangan panggil aku dengan sebutan itu Pey, cukup panggil aku Daren saja.”

“Baiklah, terima kasih banyak Daren. Apa kau mau singgah dahulu?”

Daren menggeleng, dia melirik kearah nomor flat—Peyton. 98, lain kali dia pasti akan datang kesini. Dia melihat kearah Peyton cukup lama, kemudian tersenyum.

“Tidak usah. Aku pulang sekarang saja. Pasti mama-ku sudah menungguku sedari tadi. Aku pamit pulang.Dan pasti bayi-mu juga sudah capek, jadi makan dan beristirahatlah setelah ini.”

Peyton tersenyum lagi.

“Iya, hati-hati dijalan ya. Titipkan salamku pada mama-mu.”

Daren tersenyum sekali lagi lalu dia berlari pergi. Baru kali ini dia bisa seakrab-dan-sedekat dengan orang yang baru dikenalnya.

“Dia menarik dan manis. Bahkan sikap lugunya bisa membuat aku gugup. Dia pasti wanita yang baik..”

Ucap Daren menginjak gasnya dan melaju pergi pulang kerumah.

___________________________________________________________________

Sesampainya dirumah, Peyton terkejut melihat Ryan yang sedang duduk bersama seorang perempuan manis berambut Blonde. Tampak Ryan sedang mengajari perempuan manis yang tampak  kesusahan mengerjakan tugasnya.

“Ekhem.”

Dehem peyton melirik kearah Ryan dan temannya itu. Mereka tampak terkejut. Tapi kemudian Peyton tersenyum, dan kembali mencairkan suasana ini. Dia senang, akhirnya adiknya ini bisa mempunyai kekasih pula.

“Jarang sekali bahkan tak pernah kau mengenalkan kekasihmu padaku.”

Mendengar kata kekasih membuat adik dan teman adiknya salah tingkah. Gadis berambut pirang itu menunduk malu sama seperti ryan.

Bad HabitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang