WARNING : CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI, TAPI TOKOH ADALAH MILIK TUHAN, ORANG TUA, AGENSI DAN DIRI MEREKA SENDIRI..
Langit yang sedikit mendung menemani perjalanan si pemuda manis berambut klimis dengan kacamata yang membingkai netra nya. Langkahnya semakin ia percepat saat akan memasuki gerbang besar yang menjadi pagar bangunan asrama cukup megah di dalamnya
Itu sekolah barunya.
"Permisi." Si pria manis berhenti melangkah ketika tiba di depan satpam yang masih berjaga di pos nya.
Pria paruh baya itu menghampiri si pria mungil sembari mata memandang menyelidik.
"Ah, maaf, saya Park Jimin, siswa baru di sini. Dan saya sedang mencari kamar asrama saya." Jimin memperkenalkan diri setelah membungkuk beberapa kali pada satpam yang hanya manggut-manggut.
Memang benar, Jimin adalah siswa baru pindahan dari Busan yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk masuk ke dalam sekolah elit ini.
"Kalau begitu mari ikut saya." Si satpam memandang sebentar ke arah Jimin sebelum berjalan lebih dulu dengan Jimin yang mengekor di belakang.
Sedikit rasa heran masih membekas dalam benak si satpam. Ini adalah sekolah elite, tapi Jimin malah berpakaian seperti pemuda ketinggalan zaman.
.
.
Jimin membungkuk dan mengucapkan terimakasih sebelum si satpam pergi dengan derap langkah kakinya yang bergema di lorong kamar asrama yang sepi. Maklum, sekarang masih jam sekolah, kemungkinan semua siswa sedang berada di kelas. Keberuntungan untuk Jimin, karena ia akan aktif bersekolah besok.Jimin menatap sekitar dan mencocokkan kembali tulisan di kertas dengan nomor asrama yang terpampang di pintu. Setelah yakin bahwa ia tak salah kamar, Jimin langsung membuka pintu tersebut dan ia sedikit heran karena pintu kayu itu ternyata tak terkunci.
Jimin hanya mengendikkan bahu acuh sebelum melangkah masuk, menatap sekitar kamar yang tersusun rapi dengan dua ranjang yang hanya dipisahkan oleh meja nakas yang diatasnya terdapat lampu tidur, kemudian satu meja belajar di sudut ruangan dan yang paling Jimin sukai adalah aroma citrus yang mendominasi kamar nya. Jimin pikir pasti teman sekamarnya adalah orang yang ramah dan cinta kebersihan.
Cklek
Bunyi pintu yang dibuka beserta derit samar yang terdengar, refleks Jimin berbalik, mendapati seorang pemuda tampan dengan tatapan tak suka yang mengarah padanya. Diam-diam Jimin gugup bukan main.
Menggaruk tengkuk kikuk, menggenggam ujung kopernya kuat-kuat sambil mensugesti diri bahwa tak ada yang perlu ia takutkan
"H-halo, aku Park Jimin, penghuni baru kamar ini-" Jimin menjeda sejenak, melirik pada nametag di seragam pemuda di depannya, "-Senang bertemu denganmu Jeon Jungkook. Mohon bantuannya" Jimin membungkuk dalam.
"Aku tidak suka punya teman sekamar-" Pemuda yang bernama Jungkook itu bergeser dari depan pintu, lalu mengarahkan tangannya pada pintu seakan memberi isyarat pada Jimin yang mematung.
"-Jadi, silahkan keluar dari sini, Jimin-ssi"
-Prologue End-
Apa ada yang minat baca ?
Please VoMent biar ff ini dlanjut 😁 terimakasih ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Nerd Boy (KookMin) (SUDAH DITERBITKAN)
FanfictionPS: Yang ingin chapter lengkapnya bisa beli pdf nya atau pesan buku nya ke aku ya..thanks^^ Cover by @Clarissimi PRIVATE ACAK Park Jimin, siswa baru yang bersekolah di Bangtan High School yang merupakan salah satu sekolah ternama di Seoul harus bert...