Chapter 1

12.9K 1.3K 122
                                    

Jimin mematung, nyaris melepas koper hitamnya yang masih berada di samping tubuh, meneguk ludah kasar sembari berharap jika ia baru saja salah dengar.

"A-apa ?." Tanya nya seperti bergumam, menatap Jungkook yang hanya menaikkan selebah alisnya dan masih mengarahkan tangan ke pintu keluar. Kali ini ia memandang Jimin lagi dari atas sampai bawah.

"Kau tidak dengar Jimin-shi ? Aku bilang, kau bisa keluar dari kamar ini." Ucapnya dengan suara mutlak yang membuat Jimin membeku bak idiot. Tapi ia mendapatkan kembali kesadarannya saat Jungkook menarik lengannya begitu saja dan mendorong tubuhnya keluar dari kamar bernuansa hitam putih itu.

"Nah, selamat tinggal, Jimin-shi"

BRAKK

Lalu pintu kayu itu tertutup keras tepat di depan wajah Jimin yang masih terlihat kaget, bahkan sekarang rahangnya nyaris jatuh ke bawah, mengingat kembali ucapan pemuda tampan barusan yang membuat Jimin berpikir tentang apa salahnya hingga ia harus di usir dari kamar itu ?

Jimin mematung cukup lama, menatap tak percaya pada pintu kayu di depannya yang masih tertutup dan mungkin tak akan dibuka lagi oleh penghuninya walaupun Jimin menggedor dengan suara keras sekalipun.

Helaan napas berat keluar dari celah bibir tebal yang sedikit terlihat kering, Jimin berputar arah, menyeret kembali koper hitamnya yang sedari tadi menjadi teman perjalanan panjangnya. Mengusap wajah kasar sembari berharap suatu keajaiban akan datang padanya, sumpah, Jimin tidak mau tidur di luar malam ini.

Derap langkah kaki mungil itu terdengar lesu melewati koridor asrama yang sepi, Jimin hanya menunduk dengan tatapan yang hanya terarah pada lantai koridor, berpikir tentang kemana lagi ia harus pergi setelah ini, atau haruskah ia mencari satpam dan melaporkannya ? apa itu ide bagus ?

DRAP DRAP DRAP

Jimin sedikit teralih atensinya saat mendengar derap langkah yang saling bersahutan di belakang tubuh, ia melongokkan kepala ke belakang untuk mendapati dua pria berseragam yang berlarian, satu pria yang mempunyai senyum kotak terus saja menghindar dari pria lainnya yang berwajah sedikit lonjong.

"Kim Taehyung sialan !! Jangan lari kau !!"Yang berwajah lonjong berteriak dengan suara cemprengnya, mengundang tawa dari si senyum kotak untuk mempercepat langkah, tapi mereka tak sadar jika Jimin berada tak jauh dari sana, hingga yang mempunyai senyum kotak menabrak Jimin dan membuat pria mungil itu sukses terjatuh di atas lantai koridor yang dingin.

"Aw ! sakit" Jimin nyaris berteriak seperti seorang gadis ketika bokongnya mencium lantai, ia meringis perih dengan wajah imutnya yang terlihat sedikit memerah. Mungkin karena kesal.

"Ah maafkan aku" Orang yang menabrak Jimin segera berdiri dan menjulurkan tangan pada yang lebih mungil. Jimin mendongak, memperbaiki letak kacamatanya untuk mengerinyitkan dahi agar bisa melihat lebih jelas wajah pemuda di depannya. Dan Jimin sukses semakin mengerinyit ketika yang dilihatnya bukanlah ekspresi merasa bersalah, namun senyuman kotak yang sangat lebar dari telinga hingga ke telinga.

"Hai !!" Kali ini ia melambai penuh excited di depan wajah Jimin yang masih melongo. Berpikir dalam diam tentang mengapa semua orang di asrama ini tidak ada yang normal.

"Hey, kau baik-baik saja ?" Si senyum kotak melambaikan tangan lebih kencang, Jimin tersadar, mengangguk patah-patah dan berdiri dari posisi memalukannya. Niat nya ingin marah, tapi apa daya, ia murid baru di sekolah ini, dan Jimin tak mau mencari masalah.

"I-iya. Aku baik." Jimin kembali menegakkan kopernya dan memberi senyum tipis pada si pria di depannya.

"Hey, dapat kau !!" Tapi tiba-tiba seseorang yang berwajah lonjong yang semula ketinggalan jauh di belakang, kini melingkarkan tangan pada leher si pria berkulit tan dan nyaris mencekiknya jika pria itu tidak mengucapkan berbagai kata pengampunan.

"Dasar alien jelek !!" Yang berwajah lonjong memukul kepala orang yang ia panggil alien, sebelum atensi nya terhenti pada Jimin yang hanya mengerjap bingung melihat tingkah mereka berdua.

"Eh ternyata ada orang di sini"

Jimin mendengus pelan, lalu ia memasang senyum tipis pada pria yang berwajah lonjong, sedikit mengumpat dalam hati. Hell, ia disini sedari tadi, apa tubuh mungilnya tidak kelihatan ?!

"Wajahmu tidak familiar di sini." Pria itu kembali berkata, mengusapkan tangan pada dagunya denga pose berpikir yang terlihat berlebihan. Si alien di sampingnya mengangguk membenarkan.

"A-aku baru pindah ke sekolah ini dan-"

"Wah daebakk !! Serius kau baru pindah ke sini ? Wah kau sangat lucu, bagaimana kalau kita berteman ? Ah tidak, bagaimana kalau kita berpacaran ?!" Yang mempunyai senyum kotak memotong perkataan Jimin , suara bass nya menggema di seluruh penjuru koridor. Ia mendekat dan menangkup wajah Jimin, lalu menggoyang-goyangkannya gemas.

"Bodoh ! Kau itu memang menakutkan Tae ! Bukannya ingin berpacaran, bisa-bisa ia lari dari mu" Ucap yang berwajah lonjong, memukul sekali lagi kepala pria di depannya dan menarik tubuh tinggi itu menjauh.

"Nah, namaku Jung Hoseok. Dan si alien menyebalkan ini adalah Kim Taehyung. Kalau namamu ?" Terdengar ramah dan itu membuat Jimin sedikit menghembuskan napas lega. Setidaknya ia bisa mempunyai teman di sini.

"Aku Park Jimin, pindahan dari Busan." Jimin menebar senyum imutnya sebelum membungkuk beberapa kali yang membaut mereka berdua berdecak.

"Tak perlu terlalu formal, Jiminnie. Santai saja." Taehyung mendekat dan melingkarkan tangan pada pundak Jimin. Tapi tanpa diduga, satu kecupan mendarat di pipi pria mungil itu yang membuat Jimin terbelalak lebar.

"Itu kecupan sambutan dariku." Taehyung nyengir lebar menampakkan gigi putihnya yang tersusun rapi, sedangkan Hoseok hanya geleng-geleng kepala. Terlalu maklum dengan sikap alien yang satu itu.

"Nah, jadi dimana kamar asrama mu, Jim ?"

Pertanyaan dari Hoseok membuat Jimin tertunduk sedih, lalu menggeleng dan bergumam sebait kata, "Aku diusir oleh teman sekamarku."

Taehyung mengangkat dagu Jimin dan bersuara tepat di depan wajah manis itu.

"Siapa yang berani mengusir malaikat seperti mu ?" Ia memandang dalam kedua mata sipit Jimin yang kini melebar saat menyadari posisi mereka yang terlalu dekat.

"T-Tae ?" Jimin meneguk ludah kasar.

"Aisshh drama apalagi yang kau mainkan Taehyung ? Minggir kau !" Lalu Hoseok si pangeran berkuda putih mendorong sedikit bahu Taehyung hingga posisinya sedikit menjauh dari Jimin yang membuat Jimin sedikit menghembuskan napas lega, kemudian Hoseok menatap Jimin dan menanyakan hal yang sama.

"Jadi siapa teman sekamarmu yang kurang ajar itu ?."

"Jeon Jungkook."

"APA ??!!!! KAU SEKAMAR DENGAN IBLIS ITU ?!!."

-TBC-

Maaf kalau ini pendek banget ya, oh y tolong VoMent nya y biar aku semangat lanjutin ceritanya.. Makasih :* ^_^

Cutie Nerd Boy (KookMin) (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang