" Manakala suasana gelap sendu.Sebutlah namaku dihatimu. Aku akan datang sebagai kenangan indah." - AFH
Tak terasa beberapa hari sudah terlewati. Hanya tinggal 1 jam lagi perang akan dimulai. Pasukan Rama sudah bertambah karena teman-teman Rexshi sudah banyak yang bergabung. Perang ini akan terjadi di depan caffe yang dulunya tempat pertemuan Rama dan Syahril.
"Apa kalian yakin akan mengikuti perang ini?!" Rama berdiri di depan ribuan malaikat pelindung.
Layaknya perang militer mereka semua berkumpul dan mendengar satu komandan yaitu Rama. Mereka serentak menjawab, "Siap!".
Di tempat yang berbeda, Syahril juga mengumpulkan pasukan yang disiapkan oleh tuannya. Namun tuannya itu takkan mengikuti perang, ia akan mengamati dari jauh.
Waktu perang telah tiba. Dua kubu saling berhadap-hadapan dengan tatapan yang tak menyenangkan. Di dunia nyata mereka tak menampakkan diri. Sehingga perang ini akan terjadi di dimensi lain. Manusia tidak akan melihat satupun dari mereka. Kecuali ada yang bisa membuka gerbang masuk ke dalam dimensi ini. Seperti yang Syahril lakukan.
"Apa kau akan menyerahkan diri komandan Rama? Hahaha sebelum semua pasukanmu hancur di depanmu. Dan dunia akan di kuasai oleh kami. Hahaha.." Syahril berteriak dengan keangkuhaannya.
"Jangan sombong kau manusia hina! Aku akan menyelamatkan Inaya dari tangan kotormu!" Rama sudah sangat yakin akan memenangkan pertarungan ini.
Jumlah pasukan Rama seimbang dengan pasukan Syahril. Persenjataan mereka tak seperti zaman masa kini, mereka menggunakan pedang dan kuda sebagai tunggangannya. Di perang ini semua kekuatan bisa digunakan. Seperti terbang, menghilang dan menghentikan waktu namun hal-hal tak terlalu membantu karena semua pasukan bisa melakukan itu. Terkecuali para komandan, mereka akan bertarung secara jantan dan berhadapan langsung. Tak boleh menggunakan kekuatan super yang mereka miliki.
Sudah beberapa jam perang masih berlanjut. Perang ini seperti tiada akhir. Pasukan Rama dan Syahril sama-sama kuat. Namun harus ada yang menang dan harus ada yang kalah. Pasukan Syahril semakin hari semakin kuat. Entah rahasia apa yang mereka miliki. Sehingga itu membuat pasukan Rama sangat kesusahan. Di tambah lagi banyak malaikat pelindung ya berkhianat. Mereka takut dengan malaikat maut. Pasukan Rama mengalami kemunduran setelah beberapa hari berperang.
Akhirnya pasukan malaikat pelindung tersisa orang-orang hebat di dalamnya. Rexshi selalu setia mendampingi Rama. Saat ini Rama berhadapan dengan Syahril sudah tampak kelelahan di mata mereka. Rama sempat tak fokus karena tiba-tiba ia teringat kenangan bersama Inaya. Senyuman Inaya sangat jelas terlihat di ingatannya. Padahal ia sedang berperang melawan Syahril. Ia tak menyadari bahwa pedang Syahril hampir saja menusuk tepat di dadanya. Namun tepat sebelum pedang itu mendarat di tubuh Rama, Rexshi mengorbankan dirinya untuk menghalangi Rama.
"Rexshi!!!!" Rama melihat secara langsung temannya itu tertusuk pedang Syahril.
"Kau harus menangkan perang ini...." Rexshi memegang tangan Rama dan seketika tubuhnya hilang dan bercahaya.
YOU ARE READING
DIA HUJANKU
Fantasy"Cara terbaik menitipkan sendu pada langit yang hampir menangis" - AFH