Gelas Ini Saksi

5 0 0
                                    

"Aku ada disini sudah sangat lama. Tepat di depanmatamu. Namun kenapa kau seperti tak melihatku?" - AFH

 Namun kenapa kau seperti tak melihatku?" - AFH

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Permisi tuan, ini kopimu" terlihat Syahril memberikan secangkir kopi panas kepada lelaki paruh baya.

Bapak tua itu menyeruput kopi sedikit demi sedikit.

"Hmm.. Sangat menyenangkan pagi-pagi begini minum kopi panas sambil melihat keluar jendela. Manusia sedang mulai bekerja." Bapak itu meminum kembali kopinya.

"Oh iya ril, apa sudah selesai tugasmu?" bapak tua yang tadinya berdiri, ia duduk mengadap jendela yang sangat besar.

"Iya tuan. Saya sedang kerjakan tugas saya." Syahril tampak menjadi penurut dengan bapak ini.

"Ingat, kau harus merebut kembali apa yang seharusnya ada digenggamanmu" ucap bapak itu menikmati pemandangan pagi yang cerah.

"Aku menjadi teringat dengan sebuah kisah. Kisah yang sudah sangat lama. Sudah berabad-abad yang lalu. Ada seorang malaikat yang sangat ku benci. Aku dan dia menyukai wanita yang sama. Tetapi aku kalah beruntung. Namun aku mengingatkan dia kalau kami berdua dari bangsa malaikat. Tak sepantasnya mencintai manusia di bumi. Namun ia tetap saja keras kepala seolah-olah percaya dengan cerita cinta sejati yang tersebar di dunia para manusia." penjelasan bapak tua itu.

"Lagi-lagi malaikat yang satu itu keras kepala. Ia malah semakin dekat dengan manusia. Entah mengapa dewa lebih membela sahabat lamaku itu. Semenjak hari itu, aku tak terima dengan keputusan dewa. Dan sekarang aku di hukum menjadi malaikat maut.sedangkan dia hanya di hapus ingatannya. Dan masih menjadi malaikat pelindung, abadi, punya kekuatan yang suci. Tak adil bukan?" ucap bapak itu lagi.

Syahril masih berdiri tegap di samping bapak tua itu. Ia mendengarkan semua ceritanya.

"Setelah sekian lama dipisahkan, ternyata mereka bertemu lagi pada zaman ini. Dan aku tak akan membiarkan mereka hidup bahagia. Kalau aku tak bisa memiliki manusia itu, ia juga tak boleh memilikinya. Enak saja! Sedangkan aku semakin hari semakin tua walaupun umurku ratusan tahun."

Dengan cerita bapak tua tadi, tatapan matanya Syahril semakin penuh dengan kebencian. Kebencian pada pria yang saat ini sedang ada di samping Inaya.

"Sekarang kau tau kan apa alasan aku menyuruhmu untuk membalaskan dendamku?. Karena kita saling membutuhkan disini. Kita akan sama-sama untung kalau kau melakukan apa yang ku perintahkan. Hancurkan Rama selamanya!" Bapak itu menyalurkan emosinya. Ia menggenggam cangkir kopi tadi sampai pecah.

***

Pagi-pagi begini Rama terbangun dari mimpinya. Ia memimpikan Syahril sedang ada di sebuah gedung bertingkat. Syahril sedang bersama seseorang yang tak bisa Rama lihat di mimpinya. Namun sangat jelas mereka berdua ada rencana yang sangat tak diduga.
"Ah mimpi apa ini?!! Aisshh..." Rama menggacak-acak rambutnya sendiri.

DIA HUJANKUWhere stories live. Discover now