07 Lie

732 110 0
                                    

Waktu kecil, Jieun sering menghabiskan banyak waktunya bersama neneknya. Berbagi banyak pengalaman, serta cerita pengantar tidur. Banyak peristiwa manis lain yang terjadi. Namun di samping kenangan manisnya bersama neneknya, ada pula kenangan pahit.

Kala itu ia berumur 12 tahun ketika ia menghilangkan uang pemberian ayahnya. Jieun berbohong jika ia memakainya untuk membeli sebuah buku cerita baru. Itu adalah kebohongan pertamanya dan neneknyalah orang pertama yang mengetahui kebohongan itu. Bukan karena aktingnya yang buruk atau cara bicaranya yang terbata, melainkan karena neneknya tahu jelas tentang dirinya.

Namun ketimbang memberitahukan kebohongan Jieun pada orang tuanya, neneknya malah mengajaknya berbicara secara pribadi di kamarnya. Jieun masih ingat jelas bagaimana bibir itu menarik sebuah senyum tipis demi menenangkan tangisan ketakutannya. Juga dengan nasehat yang terucap di bibir wanita tua itu. Nasehat yang mengingatkannya untuk tidak mengatakan kebohongan demi menghindari masalah.

Tapi kali itu Jieun tampak melupakan pesan dari neneknya. Ia memilih berdalih kala matanya menangkap sosok Taehyung yang menunggunya di depan gerbang. Ia tidak membalas senyum atau lambaian tangan Taehyung padanya dan perubahan ekspresi yang ada di wajah itu sudah cukup membuktikan jika pria itu telah menyadari kejadian yang dialaminya dengan melihat penampilannya.

"Katakan siapa yang melakukan ini padamu Jieun?" Jieun menepis halus tangan Taehyung yang hendak meraihnya.

Ia memang mengharapkan keperdulian dan Taehyung adalah orang pertama yang memberikannya keperdulian itu. Dia jugalah orang pertama yang ingin berteman dengannya. Dia begitu berharga bagi Jieun. Dan karena itu Jieun menolak untuk membiarkan Taehyung mencemaskannya.

"Gwaenchana." Gumam Jieun tanpa melihat pada Taehyung. Ia berbohong. Ia melupakan nasehat neneknya. Untuk pertama kalinya ia mengingkari nasehat neneknya demi seorang teman berharganya.

"Aniya, neo angwaenchana." Sentuhan lembut itu terasa menyakitkan namun Jieun memilih untuk menutupinya dengan mengambil langkah mundur dan berpaling kearah lain tanpa melihat kearah Taehyung.

"Berhenti bersikap baik padaku, Taehyung." Ucap Jieun datar.

"Apa-apaan? Siapa yang melakukan ini Jieun? Katakan padaku!" Suara yang mulai meninggi itu sedikit membuat Jieun takut. Tapi Jieun tidak boleh menunjukkan ketakutannya. Tidak ketika ia membenci perhatian Taehyung. Membenci bagaimana Taehyung, menjadi orang pertama yang perduli padanya.

"Sudah sore. Ibuku akan mencariku." Bohong. Ibunya tidak pernah perduli padanya dan Jieun hanya menggunakannya sebagai alasan.

Tanpa menatap Taehyung ataupun mengucapkan apapun, Jieun pergi dari sana, meninggalkan Taehyung sendirian.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang