One

181K 2.6K 19
                                    

Jessica Lois, wanita cantik itu menatap dalam Julio Alexander, pria atau cinta masa lalunya yang kini justru menjadi selingkuhannya, ah... lebih tepatnya Jessica juga selingkuhan Julio. Karena mereka berdua sama-sama sudah menikah.

"Mungkin aku sudah gila, tapi aku menikmatinya" Jessica mengulum senyum mempesonanya.

"Dan aku lebih gila, kalau kamu mau tau" Timpal Julio.

Pria tampan itu mencium sekilas bibir Jessica sebelum akhirnya Jessica memunggungi Julio. Ia sangat tahu Devil menyebalkan itu pasti akan mengajaknya keronde berikutnya.

"Sayang" Benar saja, suara Julio terdengar berat.

"Hm"

"Jangan memunggungiku"

"Oh demi Tuhan, jauhkan bibirmu devil menyebalkan!" Jessica menggeliat pelan dan mencoba menjauh dari pria yang kini sedang menjajah punggung mulusnya dengan bibir yang... Ugh! Selalu membuatnya lupa akan segalanya kalau bibir itu sudah menyatu dengan bibirnya.

"Ayolah sayang, aku masih sangat menginginkanmu" Bisik Julio.

Pria kesayangan Jessica si Devil mesum, sexy dan panas itu menarik pinggang Jessica dan tubuh mereka pun kembali menempel.

"Lio, aku lelah" Jessica berbalik dan membenamkan wajahnya dileher Julio. "Sangat lelah" Bisiknya sambil memejamkan matanya. Oh bagaimana tidak, Julio menggempurnya habis-habisan setelah mereka masuk kedalam kamar hotel.

"Baiklah, tapi kita akan tidur disini kan?"

"Aku rasa tidak, kita sama-sama tau kalau kita harus pulang" Jessica membelai lembut dada bidang Julio. Devil kesayangannya terdiam dan helaan nafasnya terdengar berat, dan Jessica tau apa yang kini sedang mengganggu pikiran Julio.

Drrrttt Drrrttt

Detik berikutnya, ponsel Jessica dan Julio dengan kompak bergetar, sontak saja mereka berduapun saling melempar pandang.

"Aku yakin istrimu yang telpon" Ucap Jessica. Ia menatap Julio dengan seringaian menyebalkan.

"Jangan menyindirku sayang, suami tersayangmu juga menelponmu" Julio mengedipkan sebelah matanya lalu mengecup sekilas bibir Jessica. "Haruskah aku yang mengangkatnya?" Godanya kemudian.

Jessica melotot horor. "Dan haruskah aku yang mengangkat telpon dari istrimu?" Balas Jessica.

Julio tersenyum geli dan mengacak gemas rambut Jessica.

"Silahkan saja, aku tidak takut" Julio mengabaikan panggilan telpon yang masuk, begitupun dengan Jessica, wanita itu lebih memilih beringsut turun dari tempat tidur dan dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun, Jessica berjalan dengan santai memasuki kamar mandi, membuat Julio menggelengkan kepalanya.

"Astaga dia membuatku gila" Kedua sudut bibir Julio tertarik keatas dan pria tampan itu tersenyum mesum, melompat turun dari tempat tidur lalu menyusul Jessica masuk kedalam kamar mandi.

"Oh tidak lagi, Lio" Jessica mendelik kesal pada Julio.

Julio mengedikkan bahunya acuh. "Hanya mandi Jess"

"Aku tidak percaya padamu"

"Terserah" Julio memeluk Jessica dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahu mulus Jessica.

"Lio, please!"

"Diamlah sayang, hanya sebentar" Julio semakin mengeratkan pelukannya, dan Jessica pun akhirnya pasrah dipelukan Julio.

"Ada apa denganmu?" Jemari Jessica mengusap lembut lengan Julio yang melingkar diperutnya.

"Apa aku terlihat aneh?"

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang