Setelah semalaman nyaris frustasi karena Julio terus mendiamkannya hingga pagi datang, akhirnya siangnya Jessica lebih memilih menerima ajakan Dimas untuk bertemu dan tanpa mengatakan apapun pada Julio, Jessica keluar dari apartemen. Dan tentu saja Julio yang tidak sengaja melihat Jessica meninggalkan apartemen diam-diam mengikuti Jessica. Hingga akhirnya Jessica masuk kedalam cafe. Detik itu juga saat Julio melihat Jessica tertawa dengan pria lain, darah Julio mendidih panas. Rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal erat.
"Tidak lagi, Jess" Gumamnya dengan tatapan penuh luka.
Cukup lama Julio terdiam ditempatnya, dan sialnya ia semakin kesal begitu ia melihat Jessica diam saja saat tangan pria yang tidak diketahui namanya oleh Julio mengusap sudut bibir Jessica yang mungkin saja terdapat saus disana, karena kini mereka sedang makan siang.
"Julio"
Oh tidak! Suara itu tiba-tiba menyapa indra pendengaran Julio, seketika Julio pun menoleh dan ternyata benar saja, Alvin kini sedang menghampirinya lalu pria itu berdiri disampingnya.
"Apa yang lo lakukan disini?" Tanya Julio.
"Apa yang sedang lo lakukan?" Tanya Alvin.
Mereka bertanya bersamaan dan sontak saja keduanya langsung memutar bola matanya malas.
"Lo dulu... Oh tunggu" Alvin menyipitkan matanya. "Itu Jessica kan?" Tunjuknya kedalam cafe lalu menoleh pada Julio. "Lalu siapa pria itu?" Tanyanya kemudian. Tapi sayangnya Julio hanya diam, dan Alvin pun semakin penasaran. "Julio!"
"Tanyakan saja sendiri" Ucap Julio kesal.
"Astaga handsome jangan marah-marah ah" Alvin mengusap punggung Julio, membuat Julio bregidig ngeri dan Julio menarik dirinya sedikit menjauh dari Alvin.
"Oh ya ampun lo benar-benar menakutkan, Alvin" Ucap Julio horor.
Alvin terkekeh geli. "Jangan berlebihan!"
"Hei, tapi itu kenyataan, padahal dulu lo selalu mendebat gue, kenapa sekarang lo malah bersikap manis dan lo juga dengan suka rela menceraikan Jessica"
"Jadi lo tidak suka? Ya sudah kalau begitu gue akan membuat Jessica kembali menjadi istri gue"
"Jangan harap! Gue tidak akan membiarkan itu terjadi" Julio menatap tajam Alvin sebelum akhirnya ia bertemu pandang dengan Jessica yang kini terlihat shock menatapnya.
"Julio" Jessica mengerjapkan matanya berkali-kali, sedangkan Julio, pria tampan itu memutus kontak mata mereka. Dan yang Jessica lihat tadi mata teduh Julio menatapnya penuh luka, dan itu sungguh tamparan yang hebat untuknya.
Detik itu juga Jessica berlari keluar dari cafe, namun sayangnya Julio sudah lebih dulu pergi.
"JULIO!" Teriak Jessica.
Alvin yang masih berdiri di tempatnya menghela nafas berat. "Kamu membuatnya marah, honey!" Ucap Alvin. Setelah aksi kebut-kebutan mobil di jalan karena ulah Rena, kemudian Jessica tiba-tiba menghilang. Alvin pun mendekatkan diri pada Julio dan bisa dibilang kini mereka cukup dekat.
"Tapi..."
"Biar aku yang mengejarnya" Alvin beranjak pergi meninggalkan Jessica, dan Dimas menghampiri Jessica dengan dahi mengernyit.
"Hei ada apa Jess?" Dimas meraih lengan Jessica, tapi dengan cepat Jessica menepis tangan Dimas.
"Tidak ada" Jawab Jessica. "Tapi sepertinya Julio semakin salah paham padaku"
"Jadi itu tadi Julio, mantan suami Rena? Dan yang menyusulnya mantan suamimu?" Dimas menatap lekat Jessica dan Jessica pun mengangguk. "Oh ya ampun maafkan aku Jessica" Ucap Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair
RomanceKisah perselingkuhan gila Jessica Lois dengan Julio Alexander.