Three

59.2K 1.8K 9
                                    

Jessica sendiri kini baru saja meninggalkan apartemen Julio. Wanita cantik itu berkali-kali menghela nafas dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 30 menit. Jessica sampai di rumahnya dan yang pertama Jessica lihat saat ia masuk kedalam rumah adalah ibu mertuanya, Yola, wanita paruh baya itu berlutut dan menangis histeris.

"Mama" Jessica berlutut didepan Yola dan meraih kedua bahu Yola. "Jangan menangis Mah" Ucap Jessica.

Susi sang maid yang bekerja untuk Jessica dan Alvin, yang tadi menelpon Jessica karena Alvin tidak ada di rumah begitu Yola datang, menatap was-was Jessica. Astaga apa yang akan terjadi pada Nyonya mudanya? Susi tidak bisa membayangkannya dan tidak mau.

"Mah"

PLAK

Sebuah tamparan mendarat tanpa permisi dipipi kanan Jessica menciptakan denyutan perih yang tidak main-main. Tanpa aba-aba Yola menamparnya dengan sangat keras.

"Wanita kurang ajar, tidak tahu diri, kamu harus dimusnahkan, dimana hatimu hah? Kamu merusak rumah tanggaku!" Yola lalu kembali menampar Jessica dengan membabi buta, membuat pipi Jessica bengkak dan sudut bibirnya berdarah. Bukan hanya itu, Yola juga menarik rambut Jessica dan mencekik leher Jessica lalu melepasnya kemudian mencekiknya lagi, begitu seterusnya. Jangan tanyakan seperti apa keadaan Jessica sekarang, karena sudah pasti wanita cantik itu terlihat sangat mengenaskan.

"Ya Tuhan" Susi memekik. "Lepaskan Nyonya besar, itu menantu Nyonya besar, bukan wanita yang merebut suami Nyonya" Ucap Susi panik.

Yola tertawa. Sedangkan Jessica hanya diam membiarkan ibu mertuanya melakukan apapun padanya, bahkan Jessica juga sama sekali tidak menangis walaupun ia kesusahan bernafas dan rasa sakit sudah menjalar keseluruh tubuhnya.

"TIDAK! DIA SAMPAH. SAMPAH BUSUK!" Teriak Yola. Matanya berkilat marah dan dengan sadis Yola memukuli Jessica. "Oh ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?" Hingga akhirnya kesadaran Yola kembali dan tubuhnya bergetar hebat. "Maafkan Mama sayang" Yola memeluk Jessica. "Kamu pasti kesakitan. Balas Mama sayang, pukul dan tampar saja Mama"

Jessica hanya diam sambil memegangi lehernya.

Setelah Yola tenang dan dibawa pulang oleh supir pribadinya. Jessica masuk kedalam kamarnya.

"Biar saya obati luka Nyonya muda" Ucap Susi yang ikut masuk kedalam kamar Jessica.

Jessica tersenyum dan menggeleng. "Aku bisa mengobatinya sendiri. Kamu bereskan saja kekacauan yang terjadi dibawah dan setelah itu istirahat. Aku tau Alvin tidak akan pulang" Ucap Jessica pada Susi yang usianya lima tahun diatasnya.

"Baiklah, tapi kalau Nyonya muda butuh sesuatu, panggil saja saya" Susi tersenyum, kemudian keluar dari kamar Jessica.

Detik itu juga Jessica menghela nafas. Ini bukan yang pertama, dan sialnya Yola datang ke rumahnya dan Alvin disaat kemarahan sedang menguasai dirinya.

Emosi ibu mertuanya memang tidak stabil dan kalau sudah begitu Yola akan memukul wanita muda cantik seperti dirinya. Boleh dibilang bukan hanya Jessica yang menjadi korbannya. Yola bahkan pernah memukul putrinya sendiri. Dan semenjak itu Elsa adik Alvin tidak lagi tinggal bersama Yola karena sewaktu-waktu Yola bisa sangat histeris dan tentu saja itu bisa sangat berbahaya.

"Aku lelah" Jessica berdiri didepan cermin, ia melihat wajahnya begitu mengenaskan. Rambutnya acak-acakan, kalau sudah begini. Ia tidak berani bertemu Julio. Walaupun sejujurnya saat ini ia ingin menangis sepuasnya dalam pelukan Julio dan mengatakan kalau ia benar-benar tidak bahagia.

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang