"Sayang" Jessica terbangun dari tidurnya. Wanita cantik itu semakin merangsek masuk kedalam pelukan hangat Julio yang entah sejak kapan memeluknya dengan posesif, yang Jessica ingat ia tertidur dimobil, saat dalam perjalanan ke apartemen.
"Hm..." Julio mengecup dalam puncak kepala Jessica. "Apa masih sakit?" Tanya Julio kemudian.
Jessica mengusap lembut dada bidang Julio lalu mengecupnya. "Sekarang jauh lebih baik, terima kasih" Jessica menatap lekat Julio. "Tapi kenapa sekarang kamu terlihat sangat jelek!" Oh ya ampun mulutmu Jessica.
Julio melotot horor. "Coba katakan lagi!"
"Kamu terlihat tidak tampan dan...hmmmppt" Kata-kata Jessica langsung terhenti begitu Julio membungkam bibirnya.
"Kamu menyebalkan sayang" Sungut Julio.
Jessica tertawa lepas dan Julio terpaku karenanya.
"Aku hanya bercanda sayang" Ucap Jessica. Jemarinya membelai wajah Julio.
"Aku suka melihatmu tertawa" Julio mengecup dahi Jessica. "Sangat suka"
Jessica terdiam dan membenamkan wajahnya didada bidang Julio.
"Sayang hei, ada apa?" Julio mengusap lembut lengan Jessica. "Apa aku salah bicara?"
"Tidak" Jawab Jessica cepat. "Aku hanya merasa senang karena saat ini aku bersamamu, dalam pelukanmu dan aku masih bisa tertawa dengan lepas" Mata Jessica berkaca-kaca, entah kanapa ia merasa mulai cengeng sekarang, tapi tidak masalah, toh hanya didepan Julio.
"Kamu membuatku takut"
"Apa wajahku begitu mengerikan sampai aku membuatmu takut?" Jessica mengerucutkan bibirnya sambil mendongak menatap Julio.
"Bukan begitu sayang, astaga..." Julio menggigit gemas dagu Jessica. "Dimataku kamu tetap cantik"
"Walaupun wajahku penuh lebam?" Tanya Jessica dengan ekspresi yang sialan menggemaskan, membuat Julio tidak tahan. Pria tampan itu menghujani wajah Jessica dengan ciuman sayang.
"Hm... Seperti apapun wajahmu sekarang, kamu tetap luar biasa cantik sekaligus mempesona" Julio mengedipkan sebelah matanya.
"Cih gombal" Jessica mencibir geli.
"Aku serius sayang, ya walaupun rambutmu seperti..."
"Ish!" Jessica menutup kesal mulut Julio dengan telapak tangannya. "Jangan dilanjutkan aku tidak mau dengar!" Ucap Jessica.
Julio terkekeh geli dan menggemas Jessica dalam pelukannya. "Baiklah aku tidak akan mengatakan apapun sayang, tapi bagaimana kalau Alvin tiba-tiba datang kesini?"
Tubuh Jessica menegang seketika, dan bola matanya bergerak gelisah.
"Sayang" Panggil Julio.
Namun Jessica hanya diam.
Julio menghela nafas panjang. "Apa kamu takut?"
"Entahlah" Jawab Jessica akhirnya. Wanita cantik itu memejamkan kelopak matanya sejenak. "Aku tidak tau"
"Itu berarti kamu takut!" Julio beringsut turun dari tempat tidur dan detik itu juga Jessica menarik tangan Julio.
"Aku bilang tidak tau, bukan berarti aku takut!" Jessica memperjelas ucapannya. "Aku tau, cepat atau lambat hubungan kita pasti akan terungkap, tapi..."
"Aku tidak suka kata tapi terucap dari bibir sexy mu sayang!" Potong Julio lalu mengecup bibir Jessica. "Karena setelahnya, kamu pasti akan mengatakan sesuatu yang tidak aku suka" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair
RomanceKisah perselingkuhan gila Jessica Lois dengan Julio Alexander.