with you

4.2K 273 9
                                    

Setelah bertemu gaara di suna , sasuke melanjutkan perjalanannya menuju gua ilusi. Walau selama di perjalanan sasuke tak bisa melupakan ucapan gaara, hatinya gusar, gelisah, memikirkan apa yang akan terjadi nanti, walaupun kegelisahannya itu tertutupi oleh wajah stoicnya,.

Flashback_

Sasuke menyeringai dan meninggalkan gaara yang masih terpaku akan ucapan sasuke padanya,  sebelum uchiha terakhir itu benar benar pergi gaara tersadar,
''Kau tau uchiha aku telah mengirimkan surat lamaran untuk hinata ke hiashi sama'' ucap gaara datar dan sukses menghentikan langkah sasuke. Masih terdiam dan saling membelakangi
''dan akan kupastikan Hinata mu itu menjadi milikku dan bukan menjadi Uchiha melainkan menjadi Sabaku Hinata'' lanjut gaara , menyeringai setelah mengucapkan itu.
Sasuke mengepalkan kedua tangannya setelah mendengarkan ucapan gaara tubuhnya pun menegang. Tak mau terbawa emosi, Sasuke menghirup udara sejenak kemudian di hela pelan,
''tch! Jangan bermimpi'' balas sasuke dingin.
Gaara tersenyum sinis menanggapi sasuke
''Apakah kau fikir hiashi sama akan menyerahkan putri nya kepadamu yang pernah menjadi penghianat desa? Kufikir beliau akan lebih merelakan putrinya menjadi milikku daripada menyerahkan hinata padamu!'' tantang Gaara
''Takkan kubiarkan hinata menjadi milikmu!'' balas sasuke tak kalah dingin, dalam hati sasuke berjanji takkan membiarkan siapapun mengambil hinata nya. Hinata milikknya, milik uchiha sasuke.
''Jika tak ada hal yang penting lebih baik kau urus saja warga mu! Kau membuang waktu berharga ku!'' setelah mengucapkan itu Sasuke menghilang dalam kedipan mata.

Flashback off_

Kini sasuke telah sampai di gua ilusi, tempat dimana yang hinata tunjukan, dengan tenang sasuke memasuki gua tersebut. Meskipun tak tau setelah ini apa yang akan terjadi sasuke tetap melangkah, 'aku harus segera ke tempat dimana hinata berada' inner sasuke.

Tak lama setelah melangkah memasuki gua sasuke bertemu dengan seorang pria paruh baya berambut panjang.
'musuh?' tanya sasuke dalam hati. Seakan dapat membaca fikiran sasuke pria itu pun bersuara
''aku bukan musuhmu, Apakah kau Uchiha sasuke?'' tanya sang pria, dan sasuke pun hanya mengangguk
''Namaku kisaki, hamura sama memintaku menjemputmu'' jelas kisaki pada sasuke
''hn'' sasuke mengangguk dan berjalan mengikuti kisaki
''Silahkan ikuti saya'' pintanya


Mereka berjalan dalam keheningan, tak ada diantara mereka yang memulai pembicaraan. Setelah beberapa saat kini mereka tengah berdiri di depan kastil megah miliki klan otsusuki.
Setelah penjaga membukakan pintu mereka berdua memasuki kastil tersebut.
Pemandangan pertama yang sasuke lihat adalah sebuah halaman luas dengan berbagai macam tanaman, mungkin lebih terlihat serti taman.

Kini sasuke tengah duduk di Ruang tamu, menunggu seseorang, tak lamam orang yang ditunggu pun datang.
Hamura memberi isyarat kepada kisaki untuk meninggalkan mereka.
Mereka masih terdiam, bahkan setelah seorang maid mengantarkan teh dan cemilan.

''jadi?'' setelah hening cukup lama akhirnya sasuke pun berbicara
''ia masih tertidur di ruangannya'' balas hamura singkat. Pria tua itu menyesap tehnya, meneguknya ''semenjak kubawa dia kesini, aku sengaja membuatnya tak sadarkan diri''
Sasuke menaikkan alis nya.
''maksud anda ?'' tanya sasuke bingung
''kubuat ia tertidur, aku khawatir tubuhnya tak kuat menerima cakra dan kekuatan dari ibuku, kau tau efek dari perang cakranya hampir habis?'' jelasnya pada sasuke.
''lalu??''
''aku membutuhkan bantuanmu'' hamura menatap lurus ke onyx sasuke.
''Akan kulakukan yang bisa kulakukan'' jawab sasuke mantap

O.o.O

Di kamar Hinata

Sasuke duduk di sebelah ranjang hinata, tangannya menggenggam erat tangan sang heiress hyuga, matanya lekat memandang tubuh yang terbaring lemah itu. Pandangan mata sasuke sendu.

Kamu HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang