22: 56 pm
Hiruk pikuk malam tidak membuat sunyi tempat malam ini sama sekali. Bau alkohol, wine, rokok, dan musik yang bercampur padu pada tempat yang sama. Pandangan nakal tak pernah lepas dari kaki jenjang yang berjalan memamerkan lekukan.
Sekedar santai atau memang sengaja mencuri waktu menjadi banyak alasan mereka lakukan. Pandangan lurus dan segelas cocktail tidak pernah lepas dari meja utama di tempat bartender. Sekalipun pria itu bergerak kasar tidak ada yang tidak akan pernah tertarik dengan orang tersebut.
Beda bagi pria nocturnal satu ini. Tubuhnya sejak tadi tidak pernah berhenti menari. Lengannya sengaja menyenggol pantat sintal beberapa dancer malam ini. Mulutnya selalu menyerukan sesuatu yang tidak berguna.
Baju yang dikenakanya tidak pernah lepas dari tuxedo dengan balutan jas penuh pesona. Tangan-tangan mulai bergerak ke arahnya dengan sensual. Dancer perempuan selalu mengelilinginya dengan sentuhan-sentuhan unik yang mencoba menggoda tubuhnya.
Soonyoung, namanya tidak pernah absen dari club malam. Usia yang mulai menginjak 30 tahun ini tidak pernah sehari pun menitipkan absen malamnya.
"Hey, Dude?"
"Seperti biasa Cocktail teristimewa, I have to great choice at here."
"Sepertinya waktumu sangat luang." Ujar Lee Seokmin sambil mengangkat tangannya memesan sesuatu. Pria di sampingnya juga turut memesan hal yang sama.
"Tidak luang. Hanya saja menyempatkan waktu kemari. Ya Know! I miss the dancer at flor. Seperti biasa."
Seokmin menggeleng. Ia tahu betul bagaimana temannya ini sekarang.
"Tidak lebih dari dua bulan lagi umurmu menginjak 30. Don't ya need a married?"
"Aku tidak ingin susah memilih pasangan hidupku. Do ya know? Mereka hanya akan menyusahkanku. I mean mereka akan menuntut banyak hal."
"Ya tapi tetap saja, umurmu itu terus bertambah dan kau harus memiliki keluarga yang bisa membuatmu bahagia."
"Aku tidak sepertimu."
Tentu maksud dari ucapan Soonyoung adalah menikahi laki-laki seperti yang Seokmin lakukan pada Joshua. Pernikahan mereka sudah berjalan selama hampir satu bulan. Bagi Soonyoung yang masih lurus dan tidak memiliki kelainan seperti halnya Seokmin. Sejak awal dirinya tidak membenci hal tersebut, Soonyoung hanya tidak ingin berurusan dengan hal yang semacam itu.
Pernikahan bagi Soonyoung memang sebuah hal yang sakral. Tidak sedikitpun ia meremehkan sebuah pernikahan. Tidak ada hal yang saat ini ingin ia lakukan kecuali berada di tempat ramai sambil menikmati harinya.
"Tentu, Kau memang tidak seperti Aku dan Joshua." Seokmin menggenggam tangan Joshua dengan erat sambil memperlihatkan pada Soonyoung betapa hubungan itu tidak menjadi sebuah halangan.
"Kau mengenal kami, isn't right? Setidaknya carilah seseorang dan buatlah dirimu merasakan cinta."
Soonyoung meneguk kasar cocktail di depannya. Pikiran dan hatinya tidak bisa merespon ucapan Seokmin dan Joshua barusan dengan padu. Ia sejak awal memang tidak mengarahkan pikirannya ke arah sana.
"Hey, I miss my dancer. Kau menghadirkan klub ini untuk bersenang senang bukan?"
"Ya itu tujuanku."
"Kalau begitu, urusi bulan madu kalian. Aku ingin bersenang-senang di sini."
"Yaa! Soonyoung?!" Panggilan Seokmin sama sekali tidak digubris Soonyoung. Tubuh itu melenggang menjauhi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
flores florecientes | -SOONHOON-
Fanfic-[SOONHOON]- Tidak mengerti dengan konsep hidupnya yang sudah tertata. Remuk redam sebab lelaki dan segudang pemikiran kecilnya -Jihoon Ini adalah kisah Soonyoung dengan berbagai alasan, sikap, dan tindakan yang gegabah demi mendapat kembali apa yan...