Four

459 24 1
                                    

Rivaldy memasuki pekarangan asmara tempat dimana Ayu tinggal. Rivaldy telah menunggu selama 10 menit, namun tak ada tanda-tanda akan munculnya Gadis munggil itu. Ia memberanikan diri untuk mendekat dan bertanya dimana Ayu berada. Rivaldy menjadi objek pandang para wanita yang menghuni asmara yang sama dengan Ayu. Wanita-wanita itu derdecak kagum melihat sosok lelaki tampan dengan postu tubuh tinggi, lengan kekar, dada bidang dan wajah yang teramat tampan. Rivaldy tidak nyaman dengan tatapan para wanita yang menatap kearahnya. Tapi ini demi Ayu

"Permisi, ada yang tau dimana letak gadis bernama Ayu Natasha Ferrdinan? Hm?" Tanya  pada seorang gadis yang menatapnya kagum, sungguh ini membuatnya tak nyaman. Gadis itu tak mengubris pertanyaan Rivaldy. "Hei!" Sapa Rivaldy pada gadis didepannya hingga membuat gadis itu berada dalam keadaan sadar setelah sekian lama menatap Rivaldy kagum. " hah, apa? Ya aku tau, kamarnya berada di kedua pojok, tapi maaf kamu siapa? Dan kau mencari Ayu dengan alasan apa?" Gadis didepannya ini adalah Nani Sugiono teman Ayu sekaligus sahabatnya selama mereka berada di asrma. "Aku teman sekelasnya dan siapa kau? Kau mengenalnya? Hm" jawab rivaldy di akhiri dengan pertanyaan pada gadis didepannya."aku temannya dan yah iya masih didalam kamarnya belum keluar sama sekali, mari kuantar" jawab gadis itu lalu berjalan mendahului pria tampan yang sempat ia padang dengan padangan kagum.

***

Ayu pov

Siapa yang telah berani mengganggu tidurku hm? Kurang ajar! Mereka tidak tau kah bahwa nanti aku akan ke kantor untuk pengandian diri, mengapa mereka tak mengerti itu. Dengan langkah gontai aku membuka pintu kamar asrama yang ku tempati dan bertapa terkejutnya aku melihat siapa yang berdiri si belakang Nani sahabatku. Dia kak Rivaldy, dan mengapa ia begitu pagi hm?.

Dia menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan! Begitu lekat tampa berkejap sedikitpun. "Kau pagi sekali kak, kau tau aku masih mengantuk" Aku membuka percakapan karna keheningan yang merajai situasi saat ini. "Aduh," aku mengadu kesakitan ketika Nani menjitak kepala ku. " Goblok, ini sudah jam 7:10 ment sayang dan kau masih mengatakan masih pagi!" Jawab Nani setelah menjitak keningku dengan keras. Apa Nani bilang ini jam berapa? Oh tidak bukankah ini hari pertamaku mengapdi di sebuah perusahaan. " kak, maafkan aku" kataku lalu menatap kak Rivaldy. "Tidak apa-apa, kau mandi gih, kakak tunggu dimobil" jawabnya. Tidak-tidak dia tidak boleh telat hanya karna menungguku. "Tidak kak,kakak duluan saja aku sudah tau letak kantor dari perusahaan itu, dan maaf" kataku dan di balasan dengan gelengan cepat seraya berkata "tidak aku akan menunggumu simobil". Keras kepala juga ni orang. Hei aku hanya tak ingin kau terlambat hanya karna menunggu ku, ku mohon mengertilah. Namun ia begitu baik padaku. "Jika kakak menungguku akan ku pastikan aku tidak akan pernah lagi berteman dengan kakak" itu sebuah ancaman konyol, ku mohon maaf kan kekonyolanku. Ku nyakin itu tidak berpengaru padanya. "Baiklah, tapi kau harus segera kesana" jawabnya. Apa dia menurut oh apa yang aku katakan tadi? Dia menurut? Apakah ancaman tadi ada yang menbuatnya takut? Untuk apa dia takut aku tak berteman lagi dengannya. Ah sudahlah aku harus cepat-cepat mempersiapkan diriku menuju kantor tempatku mengapdikan diri. Namun sebelum itu, ia melihat Rivaldy berjalan dan memutar badanya dan tersenyum padanya.

***
Autor pov

Ayu berlari kencang menuju halte tempat untuk menunggu bus kota. Yah seoertinya keberuntungan ada dipihaknya saat ini, ia baru saja sampai di halte saat itu juga bus berhenti didepannya. Tampa membuang waktu ia segera naik dan yah ia mengutuk dirinya sendiri, mengapa ia bisa terlambat di hari pertamanya?.

***

Para Mahasiswa yang akan mengapdikan dirinya diperusahaan Smith's Group telah berkumpul didalam suatu ruangan tempat ia akan mendapat pengarahan dari pihak perusahaan.

Rivaldy masih memikirkan Ayu, kenapa gadis itu masih belum datang juga padahal disini seluruh mahasiawa telah berada kecuali dirinya.

"Baiklah, karna kalian semuatelah disini,saya--" Pihak perusahaan menjelaskan apa yang harus mereka kerjakan dan apa saja yang tidak boleh mereka kaerjakan.
"Semua bisa berdiri, beri salam hormat kalian kepada Ceo perusahaan ini" kata bapak yang sedari tadi mengintruksikan ini itu keoada seluruh mahasiswa, ia juga tetkejut akan kedatangan Bossnya hingga ia tak melanjutkan intruksinya dan dilanjutkan dengan mengomandaivmagasiswa untuk hormat kepada Bossnya. Semua mahasiswa menunduk kearahnya.

My Little Lady [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang