Five

429 29 0
                                    

Senyum devil Nathan memudar, bagaimana tidak, gadis didepannya bukannya banggun malah memperbaiki posisi tidurnya yang dalam keadaan duduk. Niatnya untuk menjahili gadis itu diurungkan.

Jam telah menunjukan setengah enam, namun Ayu tak menunjukan sedikitpun tanda ia akan bangun dari tidurnya. "Dasar putri tidur," batin Nathan. Ia sudah tak tahan menunggu gadis bertubuh mungil itu terbangun akhirnya ia memutuskan membawa gadis itu pulang, walaupun dalam keadaan tertidurpun.

Nathan tengah membopong tubuh mungil Ayu. Dia tak punya pilihan lain. Nathan tiba di mobilnya dan membuka pintu penumpang lalu meletak gadis mungil yang masih dalam keadaan tak sadar, ia lalu menutup pintu dan berlali menuju pintu pengemudi disamping Ayu yang masih terlelap.

***

Nathan pov

Dasar gadis tengil bisanya hanya membuat orang susah saja, lihatlah dia masih saja tertidur.

Aku telah sampai dirumahku. Aku melirik kursi penumpang disampingku, oh lihatlah gadis kecil ini, dia masih saja tetap tertidur. Apa dia pingsan? Ku rasa tidak karena kerap beberapa kali ia sempat bergerak memperbaiki posisinya.

Yatuhan apa aku harus membopong tubuh mungil itu lagi? Aku tau itu tak memberatkanku sedikitpun, namun aku harus mengatakan apa pada Mamaku ketika ia bertanya nanti. Ok! Mamaku bukanlah wanita pemarah, hanya saja dia tak pernah melihatku membawa wanita kerumah kami.

Tidak ada pilihan lain. Aku kembali membopong tubuh mungil gadis menyebalkan ini, dia sungguh ringan! Itu pasti mengingat ia memiliki tubuh semungil ini.

Aku masuk kedalam rumah tampa harus memencet bel, dan akupun masuk tampa mengucapkan salam sekalipun.

"Nath, siapa yang kau bopong itu Nak?" Mati aku, inilah yang ku takutkan! Aku harus jawab apa?.
"Mahasiswa yang ngapdi dikantor Nathan Ma," jawabku jujur. Mama ku mohon mengertilah aku tak memiliki banyak alasan lagi Mama cantikku.

Mama mendekatiku yang masih setia membopong gasis menyebalkan ini. Mama melihat lekat-lekat wajah gadis tengil ini. Mama tersenyum dengan senyum yang sulit ku artikan. Ia mengangguk, lalu mengisaratkan ku agar menidurkan 'putri tidur' ini di kamarku.

***
Autor pov

Nathan menidurkan gadis mungil itu dikamarnya. Kalian melihat bertapa kuatnya gadis itu tertidur?. Memang tak salah jika Nathan menyebutnya 'putri tidur'. Kalian harus tau kebiasaan buruk dari Seorang Ayu, dan itulah kebiasaannya tertidur sangat lama.

Nathan keluar dari kamarnya lalu menuju dapur untuk mengambil minuman dingin. Ia tak sadar jikalau Mamanya telah berada di kursi ruang makan yang tak jauh dari dapur.

"Nath, siapa gadis cantik itu" ucap sang Mama dengan lembut. Nathan yang dalam posisi menghadap lemari pendingin dan membelakangi meja makan tersentak kaget mendengar Mamanya berbicara, pasalnya ia tak tau jika sang Mama ada di meja makan. "Aku tidak tau, Ma" jawabnya jujur karna memang ia belum saling mengenal dengan Ayu. Mamanya mengeryitkan dahinya binggung dengan jawaban sang anak.

Nathan yang menyadari kebingungan sang Mama ia tersenyum lalu menjelaskan yang sesungguhnya. Bisa dibilang Nathan adalah 'Anak Mama' ia begitu dekat dengan orang tuanya terutama Mamanya. Ia tak pernah sekalipun berbohong pada Mamanya.

Nathan teringat akan perkataan Mamanya prihal menayakan gadis tengil menurutnya itu, 'Siapa gadis cantik itu' lalu berkata pada Mamanya "Ma, dengan landasan apa Mama mengatakan gadis tengil itu cantik?" Tanyanya. Mamanya yang ditanya hanya tersenyum tak menjawab lalu pergi. Dan itu membuat Nathan menghembuskan nafas kasar.

***
Ayu pov

Aku mengeliat beberapa kali, dan mengerjap berusaha mengumpulkan nyawa ku yang berkelana didunia mimpi. Aku begitu terkejut. Aku berada dimana? Oh tuhan i'm so afraid.

My Little Lady [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang