Eighteen

464 11 0
                                    

Happy reading 😊

Jangan lupa vote dan comen ya😙

***

Ayu mengerjapkan mata nya beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya yang berada diruangan serba putih. Ia mengalihkan pandangannya ke samping tempat tidurnya, ia mendapatkan sosok suaminya yang tertidur pulas dengan setia memegang salah satu tangannya. Ia memandang wajah damai  suami Nathan. Lucu memang mengenang bagaimana mereka pertama kali bertemu dan bagaimana takdir menjadikan mereka sepasang suami istri yang terpaut perbedaan umur yang lumanyan diantara mereka. Ayu tersenyum mengingat semua itu bahkan ia tak sadar bahwa tangannya saat ini memainkan rambut Nathan.

Nathan terbangun karena merasakan ada seseorang memainkan rambutnya, ketika kesadarnya telah kembali ia menatap istrinya telah sadar bahkan saat ini Ayu tengah tersenyum entah apa yang membuat gadisnya tersenyum ia tak tau. "kau sudah bangun sayang?" ucap lembut Nathan yang sukses membuat lamunan Ayu terbuyarkan, dan ia tersenyum simpul pada Nathan. Tampa aba-aba Nathan berhambur memeluk Ayu dan dengan senang hati Ayu membalas pelukan hangat Nathan. Nathan melepas pelukannya dan menyatukan kening mereka menghapus jarak di antara mereka, kemudian Nathan menempelkan bibirnya di bibir sang istri, hanya kecupan namun lama.

Setelah menyudahi ciumannya, Nathan kembali memeluk istrinya dan berbisik di tepat ditelinga Ayu "Terimakasih, aku mencintaimu". Ayu yang mendengar bisikan Nathan merasa heran dengan apa yang dikatakan sang suami, bukan karena Nathan tak pernah mengatakan hal itu hanya saja perlakuan yang diberikan Nathan saat ini tidak biasa. "terimakasih sebentar lagi akan menjadikan ku lelaki sempurna dan itu karena kau" lanjut Nathan yang semakin membuat Ayu mengeryitkan dahinya tak mengerti apa yang Nathan katakan.

Sebelum Nathan mengangkat bicara untuk menjelaskan apa yang sedari tadi membuat Ayu binggung, knock pintu ruangan tersebut bergerak tanda seseorang akan masuk. Ayah Nathan muncul dari belakang pintu bergerak dengan santai ke arah Ayu di iringi dengan senyuman yang tak lekas dari wajahnya. Smith menghampiri menantunya dan tangannya mengusap lembut kepala menantunya, Smith telah menganggap Ayu bukan sekedar menantu namun ia telah di anggap sebagai anak kedua oleh keluarga smith. Perlakuan Smith semakin membuat kebingungan Ayu bertambah. "Papa, Kak Nath ada apa ini? kenapa perlakuan kalian padaku seolah-olah aku baru saja sadar dari koma" akhirnya Ayu mengeluarkan tanda tanya besar yang tadinya di pendam. Baik Nathan ataupun Smith hanya tersenyum membalas pertanyaan Ayu yang terkesan merengek. Sarah yang baru saja masuk di temani oleh Lidiya sontak membuat Ayu ingin melompat ke arah wanita itu, ia begitu rindu akan ibunya. Setelah Ibunya di depannya ia langsung berhambur ke pelukan Ibu tercinta.

"Nak, selamat sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu" ucap Sarah. "Maksud Mama? Ayu akan mengadopsi anak?" tanya Ayu dengan polosnya, tapi wajar saja jika ia memang polos di ingat dari usia yang masih terbilang remaja. Semua orang tertawa mendengar perkataan Ayu. "Bukan sayang, kau akan menjadi ibu dari 'benih' kakak yang sudah tertanam disini" bisik Nathan namun masih bisa di dengar oleh orang disekitar mereka sambil mengusap perut rata istrinya ketika mengucapkan 'yang sudah tertanam disini'. Ayu sudah mengerti maksud suaminya, kini ia merasa sangat malu lantaran bisikan lebih tepatnya ucapan Nathan ditelinga terdengar begitu vulgar.

***

"Sial, apapun yang ku perbuat selalu gagal bahkan semakin membuat mereka semakin lengket saja. Tidak aku tidak akan tinggal diam, Nathan adalah milikku, ya milikku, milikku selamanya" ucap Rika berapi-api didepan cermin besar yang ada didalam kamarnya. Ia sangat membenci gadis kecil yang tengah bahagia bersama Nathan saat ini. Semua yang di lakukan selalu gagal, usahanya menjauhkan Ayu dari Nathan selama ini tak ada satupun yang berhasil. "Jika memang dengan kekerasan kau tak bisa ku singkirkan, maka cara lain akan ku coba gadis tengil, tunggu saja ! aku membenci mu! gadiiiiiis tengiiil" ucapnya yang kini berhasil memecahkan cermin di depannya menggunakan tanganya hingga tanganya pun berlumuran darah karena terkena serpihan cermin yang di hancurkannya.

My Little Lady [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang