Broken Heart

119 4 3
                                    

Willow Pov

Day by day, week by week, month by month… I think I'm falling in love!

"Will, kamu kenapa?" Mom mengibaskan tangannya di depanku, astaga! Aku lupa kalo lagi makan malam bareng Mom and Dad, and Niall.

"Ha? Hehe nggak kok Mom," aku mengaduk lagi salad di piringku,

"Lagi jatuh cinta ya?" Pancing Mom,

"Mommy, aku cuma lagi seneng aja kok." Jawabku tersenyum, I'm sooooo happy! Kenapa? Karna Kak Louis makin perhatian sama aku!

"Jangan GR, nanti sakit hati." Celetuk Niall setelah menutup jendela kamar dan memeriksa sekitar balkon,

"Ih, apaan sih? Jangan mulai ngerusak mood bisa kali, Yell!" Omelku sambil mengikat rambutku, lalu melepas Heels dan langsung menghempaskan tubuhku ke tempat tidur, Niall malah mau langsung keluar gitu aja!

"Yell, tunggu! Jangan kel…" Ghost damn it! Aku menginjak Heelsku tadi dan hampir jatuh menghantam lantai, tapi Niall… Dia lagi-lagi menangkapku dengan gesit dan… Damn! Damn!

"Willow, kamu udah tid…" Hell no! Mommy masuk ke kamarku dan langsung keluar, dia melihatnya!

Jujur, jantungku berdetak amat-sangat-cepat! Niall berada di bawahku, dua tangannya memegang pinggulku and his lips… Touch mine, softly!

"Ak-aku harus pulang," ucap Niall gagap sambil membantuku berdiri,

"Ni-night, take care, iya… Take care," aku berusaha bersikap normal tapi hasilnya sama aja!

"See you tomorrow." Niall menutup pintu kamar pelan, ini kedua kalinya Niall menangkapku dan… Never mind!

"Semalam, tidur nyenyak?" Mom melirikku iseng, aku duduk dengan malas di dekatnya. Mana Niall?

"Biasa aja," jawabku cuek,

"Ah masa? Pipinya nggak usah merah gitu dong," ya Tuhan, selamatkan aku dari pembicaraan ini!

"Pagi Tante," Niall masuk bareng sama Dad, mereka kayak abis ngobrol gitu.

"Loh, udah dari tadi?" Tanyaku sambil menuang susu ke dalam gelas, setelah penuh, Niall mengambilnya dan langsung meminumnya.

"Baru banget dateng, kebetulan Bokap lo lagi ada di teras, ngobrol sebentar deh." Sahut Niall, lalu duduk di sebelahku.

"Kita sarapan dulu?" Tanyaku ragu, Niall senyum mengartikan jawaban "YES!".

***

"Kemarin gue nonton sama Kak Louis, terus kita makan di restoran romantis, foto bareng, gue seneng pake banget, Fris!" Aku mengguncang-guncang tubuh langsing Friska, Harry yang lagi main Basket sama Niall dan beberapa anak Basket cuma geleng-geleng kepala.

"Lo suka sama Kak Louis?" Friska menaikan satu alisnya dan menatapku sangsi,

"Um… gitu deh," aku memegang pipiku, rasanya hangat.

"How about him? His lips touch yours," Friska menyenggol pundakku pelan, aku memandang Niall, dia… juga melihatku!

"Argh! Fris, we just Friend, like you and me and Harry." Bantahku tegas, Friska malah ketawa dan nggak lama Harry dan Niall datang.

"Kenapa?" Niall duduk di sebelahku, dia memberikan botol air mineral padaku, aku cuma menggeleng dan menatap arah lain.

"Bete, cepetan deh ganti baju! Terus gue mau pulang!" Friska dan Harry menatapku kaget, astaga! Aku baru aja bentak Niall,

"Iya," Niall langsung ambil tasnya dan jalan mendahuluiku,

"Cepetan!" Teriaknya dari jauh, aku menghampiri Niall tertunduk, Niall nggak salah apa-apa! Aku yang salah, kenapa terlalu sensitif sama Niall, astaga!

The Keeper Of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang