Break and Down

155 6 4
                                    

Willow Pov

Acara sekolah udah selesai, tapi aku sama Niall masih memperpanjang liburan di Paris beberapa hari lagi. Friska sama Harry juga ikut, kita kok kayak double date ya?

"Will, Underware lo kenapa ada di tas gue?" Niall ngelempar Underware Winnie The Poohku ke sembarang tempat,

"Nayell, ih!" Aku jambak rambutnya asal dan mungutin Underwareku tadi, masih bersih kan!

"Kalian berdua kalo nggak berantem mati, ya?" Harry muncul di depan pintu kamar, of course sama Frisky alias Friska!

"Nggak bisa abis Na..." Niall mengangkat dan melemparku ke atas kasur, so stupid!

"Sakit!!!!" Aku berteriak sambil turun dan mengejar Niall yang tertawa, finally bukan aku yang menganiaya Niall, tapi Niall yang ngelitikin aku sampai hampir nangis.

"Hello, kita masih di sini~" Friska melambaikan tangan dari sofa, aku dan Niall buru-buru duduk, awkward.

"Eh iya, sorry khilaf." Ucap Niall yang masih tertawa,

"Kita mau shopping, kalian mau ikut?" Aku langsung lirik Niall yang tiba-tiba sok sibuk, dia gitu kalo dengar kata shopping.

"Nayell... Boleh kan?" Bujukku memelas, Niall mengambil dompetnya dan memberikan Credit Card yang Dad titipin.

"Hhh! Gue tunggu sini aja, ya?"

"Males banget! Udah kalian aja gih sana pergi," I'm childist then so what? Friska sama Harry buru-buru keluar, aku tidur aja, bodo.

"Willow, ngambek ya? Cie ngambek," Niall malah mau ngelitikin aku, ngebetein banget asli!

"Anak manja, ngambek terus." Lanjut Niall sarkastik,

"Oh, nggak mau ngomong sama gue? Oke, fine. Gue pergi," aku membalik badan dan... Niall tersenyum jahat tiduran di sebelahku!

"Kenapa sih? Ngancemnya pergi terus?" Niall senyum, tangannya mengusap pipiku pelan.

"Kenapa? Takut kehilangan gue?"

"Pret! Gue bete sama lo,"

"Kalo gue ajak keluar masih bete juga?" Niall duduk di pinggir tempat tidur sambil memakai sepatu Conversnya,

"Bete, kalo nggak dibeliin Ice Cream." Aku turun dari tempat tidur dan memakai Jelly Flat Shoes,

"Iya bawel." Sahut Niall yang sekarang udah nunggu di depan pintu hotel.

Aku sama Niall makan Ice Cream di taman dekat Plaza, kita shopping bareng, ternyata tadi Niall kayak gitu karna mau shoppingnya berdua aku aja. Dan hari ini aku tau, kalo Niall tuh nggak ngebetein banget. Satu lagi, Niall selalu genggam tanganku dengan cara yang selalu beda. Iya! Kadang cuek, kadang insecure, tiba-tiba holding so thight dan yang paling bikin heart beat so fast ya... Kalo tiba-tiba Niall meluk atau nempelin hidungnya di pipiku, rasanya.......

"Ngelamunin gue, ya?" Goda Niall tersenyum,

"Iya, eh! Nggak, ih apaan sih?!" Bodoh! Salah ngomong deh tuh!

"Pipinya merah, lucu." Niall kan~ kenapa harus sweety gini sih?!

"Ih! Apaan sih? Males ah dibully mulu!" Salah tingkah, aku jalan duluin Niall yang tawanya masih terdengar.

"Nayell nyebelin bange... Aw!" Belanjaanku jatuh, aku juga. Seseorang menabrakku atau aku yang menabraknya, terserah.

"Maaf, sini gue bantuin." Ucapnya sambil membantuku berdiri dan mengambil tas-tas belanjaanku, aku kayaknya tau suara itu.

"Lo nggak apa-apa kan?" Tanyanya khawatir, aku berfikir keras di mana pernah mendengar suara itu.

"Kak Zayn, ya?" Tanyaku ragu, dia tersenyum, aku tau senyuman itu!

The Keeper Of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang