0.1

27.5K 2K 225
                                    

"Hahaha.. Astaga kau Park,
bagaimana bisa kau bersikap
kasar pada pelangganmu
sendiri bodoh?!"

Jimin hanya mengerucut
kan bibir mungilnya sebal
pada Seokjin. Bukannya
membantu menghiburnya,
justru malah menertawa
kannya.

"Hyung! Berhenti menertawa
kan ku, bantu aku mendapat
pekerjaan hyung jebal~"

Rengekan Jimin membuat
Seokjin gemas dan tak bisa
menahan dirinya untuk tak
mencubit kedua pipi tembam
Jimin.

Lagi - lagi ringisan Jimin
hanya mendapat tawa
renyah darinya.

"Baiklah, bagaimana kalau
kau ikut aku bekerja nanti
malam?"

Tawar Seokjin pada Jimin
yang langsung mendapat
anggukan antusias darinya.

.

.

.

Saat ini Jimin sesang berusaha menurunkan rok mininya
agar menutupi paha mulus
nya itu.

Dia menatap gelisah sekitar
nya. Bagimana tidak?
Sedari tadi banyak sekali
laki - laki mesum berdompet
tebal yang menatap ke
arahnya penuh nafsu.

"Hei, ayo lah Park. Jangan
ditutupi, biarkan paha mulus
mu itu terekspos dengan jelas!"

Jimin menggelengkan kepala
nya lucu, dia mulai mengerucut
kan bibirnya sebal.

Pasalnya sedari tadi Seokjin
bersikap sangat berbeda
dari Seokjin yang ia kenal
biasanya.

Ekhem, bisa dibilang Seokjin
yang sekarang sedikit.. nakal
mungkin?

"Hyung! Chim mau pulang
aja ah, disini ngga seru"

Ucap Jimin seraya menghentak - hentakkan kakinya kesal
ke lantai bar yang berwarna
obsidian itu.

Seokjin yang melihat itu
hanya dapat memutar kedua
bola matanya jengah melihat
kelakuan hoobaenya itu.

"Hei bukan kah kau yang
meminta dicarikan pekerjaan
eoh?--"

Jeda Seokjin seraya meng—
hembuskan nafasnya kasar
menahan amarah.

"Lihatlah, sedari tadi
laki - laki berdompet tebal
disana melirik ke arahmu.
Kau beruntung Park, cepat
ke sana dan goda mereka!"

Jimin yang mendengar
perintah laknat Seokjin
hanya menundukkan wajah
nya dalam - dalam.

Dia bukan Seokjin yang
Jimin kenal lemah lembut.

Memainkan ujung baju
nya untuk sekedar mengusir
kebosanan yang sempat
menghinggapinya.

Tak ada satu pun dari
mereka yang berniat membuka
pembicaraan dan mencair
kan suasana diantara
mereka saat ini.

Hingga keributan dibagian
vip membuat Seokjin ber—
smirk ria untuk memulai
pekerjaannya.

"Baik lah aku ada pekerjaan
disana, kau mau ikut atau
disini saja?"

Tanya Seokjin pada akhir
nya, namun Jimin yang
terdiam membuatnya
semakin jengah dengan
sikap keras kepala laki -
laki mungil itu.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang