0.2

19.2K 1.9K 250
                                    

"Tap-tapi tuan, bocah itu
pekerja baru disi--"

"Tak perduli apa pun status
nya disini"

Ucapan pemilik bar itu
di potong oleh Jungkook
secara tiba - tiba. Membuat
pemilik bar itu menunduk
kan wajahnya, takut - takut
Jungkook marah padanya.

Benar saja, Jungkook me—
ngeraskan rahangnya kesal,
tatapan membunuhnya
membuat pemilik bar itu
semakin menundukkan
kepalanya tak tahu harus
berbuat apa.

"Aku. Ingin. Dia."

Ucap Jungkook sekali
lagi dengan penuh penekanan
di setiap katanya.

Tanpa berpikir lebih
panjang lagi pemilik bar
itu segera mendekat ke
arah Jimin yang tadi di
tunjuk Jungkook.

"Kau, cepat ikut aku"

Ucap pemilik bar itu
lalu menarik Jimin me—
masuki kawasa vip Jungkook.

Jimin yang masih tidak
mengerti situasinya mencoba
bertanya pada pemilik
bar itu.

"Diam, dan antarkan minuman
ini ke sana"

Jimin yang memang
sudah dari awal diberitahu
Seokjin apa perannya
disana hanya dapat meng—
anggukkan kepalanya
menurut pada pemilik
bar itu.

"Baik lah,"

Namun sesaat sebelum
Jimin akan mengantarkan
nampan berisi minuman
pesanan Jungkook, pemilik
bar itu membenarkan
seragam minim milik Jimin.

Jimin yang melihat pemilik
bar itu menaikkan roknya
membuat paha mulus milik
nya kembali terekspos jelas
seperti awal tadi.

Dengan segera Jimin men—
jauh darinya.

"Aku tidak mau mengantar
kannya jika kau terlalu
mengaturku!"

Pemilik bar itu awalnya
dibuat terkejut oleh Jimin
karena ia berani membentak
nya.

Namun mimik keterkejutan
nya itu segera berganti
dengan mimik wajah marah.

"Kau! Sialan! Tinggal antar
kan saja apa susah nya!
Kau tahu, banyak yang
ingin melayaninya dan
dia memilihmu!"

Bentakan pemilik bar itu
membuat tubuh mungil
Jimin bergetar hebat
dengan matanya yang
memerah menahan
tangisannya.

Mata Jungkook masih
setia melihat adegan
drama picisan yang tengah
berputar tepat didepan
matanya itu.

Jimin yang pada dasar
nya tak menyukai keributan
segera mengantarkan
minuman itu dengan
wajah manisnya yang
ditekuk sebal.

"Ish, dasar ahjussi menyebal
kan! Huh!"

Bodoh. Jimin menyumpah
serapahi pemilik bar itu
tepat disaat ia menaruh
minuman itu diatas meja
Jungkook.

"Ya, dia memang menyebalkan"

Ucapan Jungkook membuat
Jimin sadar bahwa
ia tak sendiri disana.

Jungkook menatapnya
dengan tatapan yang
sulit diartikan, dia yang
melihat itu pun segera
beranjak untuk pergi
karena merasa tak ada
urusan lagi.

"Kau mau kemana?"

Tanya Jungkook seraya
menahan pergelangan
tangan mungil Jimin dan
menariknya agar laki -
laki mungil itu jatuh
kepangkuannya.

Hampir semua orang—jalang
disana yang melihat itu
memekik frustasi.

Orang bayaran Jungkook
yang menjaga disana
menatap bingung ke
arah Jimin yang tidak
berteriak kegirangan
karena mendapat perlakuan
seperti itu dari Jungkook.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang