Mereka berhasil mendapat Bunga Sinwa itu untuk menyembuhkan Kei. Setelah berhasil mendapat Bunga Sinwa, Luke dan Haruhi berjalan menuruni gunung es.
"Terima kasih," ucap Haruhi dengan menundukkan kepala menatap Bunga Sinwa.
"Tak perlu berterima kasih, kita sebagai teman harus saling menolong."
Tapi aku berharap lebih, lebih dari teman, batin Luke sedih.
Selama perjalanan mereka hanya diam karena dilanda kelelahann. Tak terasa mereka sudah setengah perjalanan. Badai salju yang membuat mereka panik juga sudah hilang.
"Apakah kakimu baik-baik saja?" tanya Luke khawatir.
"Kakiku baik-baik saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Setelah berhasil menuruni gunung, mereka segera menuju ke gubuk. Tapi hari mulai malam, Luke memutuskan untuk mempercepat langkahnya. Saat melewati hutan Haruhi mendengar suara Wolfer yang saling bersahutan.
"Wolfer?" ucap Haruhi bingung.
"Hm, sepertinya mereka mendekat ke arah kita. Siapkan pedangmu Haruhi!" perintah Luke yang langsung dibalas dengan anggukan Haruhi.
Ternyata dugaan Luke benar. Para Wolfer berjumlah 5 ekor sedang mendekati mereka. Walaupun berjumlah hanya 5, tapi Wolfer sedikit lebih kuat dari mereka berdua.
Dengan gigi dan cakar yang tajam, Wolfer pun mendekat. Haruhi segera memasang kuda-kuda untuk menyerang para Wolfer. Dengan sigap Luke segera maju dan menyerang salah satu Wolfer. Namun, Wolfer tersebut hanya terluka sedikit, dia langsung menyerang Luke dengan cakarnya yang membuat tangan Luke terluka.
"Okiru-kun, Kau baik-baik saja?" tanya Haruhi khawatir.
"Jangan alihkan pandanganmu dari musuh, Haruhi!" teriak Luke marah.
Haruhi pun menuruti perintah Luke
"Jangan pedulikan aku, yang terpenting sekarang kita harus pergi dari sini secepat mungkin. Aku tak suka membuat orang menunggu," ucap Luke tegas.
Karena kalah jumlah dan kekuatan, akhirnya Luke menarik salah satu tangan Haruhi dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya membawa pedang. Mereka menerjang pepohonan dengan bergandeng tangan. Selama beberapa menit berlari para Wolfer pun berhenti ketika hampir sampai di gubuk.
"Sepertinnya ini bukan wilayah mereka, mereka tidak akan berani mendekat," ucap Luke sambil menoleh kebelakang. Dan ia melihat Haruhi menahan tangisannya.
"Kenapa kau menangis? Apakah kau terluka?" kata Luke, lalu refleks menghapus air mata Haruhi.
Dengan sinar bulan menerangi mereka, Haruhi dapat melihat Luke dengan sangat dekat dan jelas.
"Aku baik-baik saja," ucap Haruhi sambil mengalihkan pandangannya.
"Ah.. Maaf," kata Luke dengan muka sedikit memerah setelah menyadari tangannya memegang pipi Haruhi dan segera melepasnya.
Apakah aku benar-benar jatuh cinta kepadanya?, batin Luke.
Setelah beberapa menit beristirahat dalam kesunyiaan. Luke memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan mereka berdua diam, hanya beberapa suara monster dari kejauhan yang menemani kesunyiaan. Akhirnya mereka sampai di gubuk dan segera memberika Bunga Sinwa kepada Rika.
"Rika-san ini obatnya."
"Ha-chan, Luke-kun. Akhirnya kalian datang. Aku akan mengobati Kei-kun," ucap Rika sambil mengambil Bunga Sinwa dari tangan Haruhi.
"Me di cuenta que para quedarme," kata Rika merapal mantra.
"Kei-chan kau baik-baik saja?" tanya Haruhi.
"Ha-chan..." ucap Kei sambil mencoba bangun.
***
Setelah beberapa jam mereka beristirahat di gubuk, Luke akhirnya memutuskan untuk kembali ke zona aman dan mengobati Kei yang belum sembuh total di kedai Rika.
"Terima kasih Rika-san," ucap Haruhi setelah Rika menyembuhkan lukanya.
"Hm, tentu saja. Ha-chan apa kau bisa mengobati tangan Luke-kun, aku harus membersihkan luka Kei-kun."
"Baiklah."
"Luke-kun sedang berada di kamar tamu, obatnya bisa kau ambil di ruang tengah."
"Hm," kata Haruhi segera pergi mengambil obat.
Haruhi turun dari lantai 2 untuk mengambil obat, saat tiba di ruang tengah dia melihat Tatsuya sedang terbuai dalam mimpinya. Tanpa memperdulikan Tatsuya Haruhi segera mengambil obat dan menuju kamar tamu. Sesampai di sana Haruhi melihat Luke yang sedang meringis kesakitan.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Ah, Haruhi aku baik-baik saja."
"Aku akan memperban lukamu, mungkin ini akan sedikit sakit," ucap Haruhi sambil mengambil perban dan obat.
Mereka berdua hanya diam tanpa suara. Haruhi mengobati Luke dengan sangat hati-hati. Sedangkan Luke hanya memperhatikan wajah Haruhi yang sibuk mengobati tangannya.
"Apa kakimu sudah sembuh?" ucap Luke untuk memecah keheningan.
"Sudah, Rika-san tadi mengobatiku terlebih dahulu."
"HEI!!! Dimana Ayam? aku sudah lapar sekali," teriak Tatsuya yang membuat Haruhi dan Luke kaget."Berisik!!! Apa kau bisa diam?" balas Luke sengit.
"Dia ada di kamarnya bersama Kei-chan," ucap Haruhi dengan polosnya.
"Apa???" teriak Luke dan Tatsuya Kompak.
"Apa yang sedang mereka lakukan?"
"Rika-san hanya membersihkan luka Kei-chan."
"Ohhh..." ucap mereka berdua.
"Kalau begitu aku mau ke atas. Maaf mengangu kalian yang sedang berduaan," goda Tatsuya pada Luke dan Haruhi. Luke yang di goda wajahnya langsung menjadi merah, sedangkan Haruhi hanya diam tanpa ekspresi.
Tatsuya Pov
Kenapa hatiku sakit saat Fia-san bilang jika Ayam bersama Kei?
Aku segera menuju ke atas untuk menemui Ayam, saat tiba aku hanya berdiri di depan pintu. Aku melihat Ayam sangat perhatian pada Kei. Apa jangan-jangan Ayam menyukai Kei? Tapi kenapa hatiku sakit?
Setelah beberapa menit mematung di depan pintu, aku akhirnya mengambil kesimpulan. Kalau hatiku sakit karena... LAPAR.
"Hei Ayam, apa kau sudah selesai aku sangat lapar?" tanyaku dengan nada memelas.
"Sebentar lagi," jawab Ayam dengan lesu tidak seperti biasanya.
"Rika-san, apa kau sudah selesai?" ucap Fia-san tiba-tiba dari belakang.
"Sudah, sepertinya kalian lapar. Aku akan membuat 4 ramen, jadi kalian tunggu saja di bawah."
"Cuma 4, aku?"
"Buat saja sendiri!"
End Tatsuya Pov
Akhirnya mereka berlima makan ramen bersama, walaupun Tatsuya harus memasaknya sendiri. Setelah selesai makan mereka membantu Rika membersihkan piring kotor dan log out.
***
Vote...Commend...Vote...Commend

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekai No Heiki
ActionExstefia Haruhi terlahir dikeluarga yang tidak harmonis. Dia melarikan diri ke dunia game untuk menghilangkan kepenatannya. Dunia yang penuh dengan pertarungan. Apakah Haruhi bisa melewatinya?