12. hoshi

3.4K 328 0
                                    



Hari ini hari minggu. Jadi aku masih bermanja dengan kasur, bantal, dan gulingku.

Ting!

Pesan masuk dari ponselku.

Dengan malas aku mengeceknya.

Ternyata pesan itu dari pacarku. Pria dengan mata menunjukkan jam 10:10, dan pandai dance.

Aku kerumah ya.

10:10hosh

Oke.

(Y/N)

Karena hoshi mau kerumah, kau segera mandi dan bersiap-siap.

"(Y/N), ayo sarapan. Cepat turun." Karena mendengar panggilan eomma, akupun segera turun.

"loh, tumben kamu udah mandi?" tanya eomma. Sedangkan aku hanya menyengir saja.

"kami mau kerumah nenek. Kamu ikut gak?" tanya appaku.

Karena mengingat hoshi akan datang kerumah, aku menjawab jika aku tidak ikut.

"gak ikut pa."

"loh. Kenapa? Gak biasanya." Tanya appaku.

"biasalah pa. Anak muda. Pasti punya janji sama hoshi. Mangkanya kamu udah mandi. Yakan?" sela eomma.

"eomma tau aja." kataku.

"rowon oppa kemana?" tanyaku.

"udah cabut entah kemana. Kayaknya udah janjian sama pacarnya deh." Jawab eomma. aku hanya mengangguk saja.

"eonni..." teriak adikku dari tangga.

"hallo princess seojung. Sini makan." akupun mengendong adikku yang berumur 4 tahun itu.

"eonni ikut ke rumah nenek?" tanya adikku.

"enggak."

"jadi nanti seojung main sama siapa?"

"kan banyak saudara nanti disana." Kataku.

"oiya.." jawabnya sambil tersenyum.

---

Appa, eomma dan seojung sudah pergi ke rumah nenek 10 menit yang lalu. Aku menunggu hoshi sambil menonton tv.

Ting tong!

Bunyi bel rumahku.

Aku pun membukanya. Ternyata sudah ada pacarku berdiri disana.

"oppa..." panggilku memeluknya.

"rumah kosong?" tanyanya.

"iya. Kita kencan dirumah saja ya. Aku malas keluar." Kataku.

"oke.."

Baru lima menit aku dan hoshi oppa masuk kedalam, bel rumah sudah berbunyi lagi.

Aku dan hoshipun pergi untuk mengeceknya.

"loh, samcheon, imo, ngapain kesini? Bukannya kumpul kerumah nenek ya?" tanyaku.

"nah, kebetulan ada hoshi. Dari pada nanti kalian berdua buat yang aneh-aneh. Nih, jagain youngbin ya. imo mau kerumah nenek dulu." imo menyerahkan youngbin ditanganku.

"youngbin kok gak ikut?" tanyaku.

"rumah nenekkan jauh. Youngbin gak bisa perjalanan jauh. Tadi kata mama kamu, kamu dirumah. Jadinya imo titip youngbin sama kamu."

"ini tasnya. Didalamnya ada semua perlengkapan youngbin. Dari mulai baju sampai popoknya ada didalam. Susunya juga ada. Dia nanti minum susu jam 2 ya. sebelum itu kasih makan dulu. Makananya juga ada didalam."

"samcheon sama imo pamit dulu ya." lalu samcheon dan imo meninggalkanku dan hoshi. Dan tak lupa juga youngbin digendonganku.

---

"hue...hue..." ini sudah jam dua. Aku sudah bersusah payah menyuapkan youngbin makanan. Tetapi dia terus saja menangis.

"aduh.. youngbin... makan dong sayang.."

"aaaa..." akupun menyupkannya. Tetapi dia gak mau.

Akupun menggendongnya dan menimang-nimangnya. Tetapi dia tetap nangis juga.

"hoshi, coba kamu gendong. Mana tau dia diam." Dan benar saja. Saat hoshi menggendongnya, dia langsung diam.

Dan akupun menyupkannya makanan. Tidak sampai 20 menit makanan itu sudah habis tak bersisa.

"kamu gendong dulu ya. aku mau buat susunya dulu."

Aku segera keluar dari kamar dan berjalan ke dapur untuk membuat susunya.

"dua sendok bubuk susu. Lalu airnya 50 mili liter." Bacaku dipetunjuk pembuatan susu.

"airnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin." Akupun memasukkan sedikit air panas kemudian diaduk.

Setelah diaduk, aku mencampurnya dengan air biasa.

"jadi." Aku segera kekamarku untuk memberinya susu.

"susunya siap." Kataku.

"sini youngbinnya." Akupun mengambil youngbin dari tangan hoshi dan dia tidak menangis lagi.

Aku meletakkan botol susu itu dipipiku.

"gak terlalu panas lagi kok." Aku segera memberikannya susu dan dia meminumnya.

"youngbin yang banyak ya minum susunya biar cepat gede." Kataku. Sementara hoshi melihatku dengan tersenyum.

Susupun telah habis dan youngbin sudah tidur.

Aku segera meletakkan youngbin ditempat tidurku.

---

Tepat jam 5 sore, samcheon dan imo datang kerumah untuk mengambil youngbin.

"apa youngbin merepotkan kalian berdua."

"tidak kok. Dia anak yang baik." Jawab hoshi.

"kami pulang dulu ya..." pamit samcheon-mu.

"iya. Hati hati ya." Aku dan hoshi melambaikan tangan.

"kau sangat cocok menjadi ibu. Bagaimana jika tahun ini kita menikah?" goda hoshi dibelakangku.

"apaan sih? Lulus kuliah aja belum." Kataku menepuk badannya.



jangan lupa like+comment...

Seventeen ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang